Bos Widodo Makmur Unggas Tumiyana Lepas 323,3 Juta Saham WMUU

Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) Tumiyana menjual 323.317.L00 lembar saham WMUU.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jan 2023, 19:30 WIB
Diterbitkan 22 Des 2022, 16:01 WIB
IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mengumumkan perubahan kepemilikan saham perseroan. Dalam rangka realisasi investasi, pemilik sekaligus Komisaris Utama PT Widodo Makmur Unggas Tbk Tumiyana menjual 323.317.L00 lembar saham WMUU.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi dilaksanakan melalui pasar negosiasi di Bursa Efek indonesia pada 15-19 Desember 2O22. Harga transaksi saham di pasar negosiasi yakni Rp 96-97 per lembar.

Dengan demikian, total dana yang diperoleh Tumiyana dari aksi penjualan saham ini berkisar Rp 31,03 miliar sampai Rp 31,36 miliar. Usai transaksi, kepemilikan Tumiyana atas saham WMUU sisa 135.392.900 lembar atau setara 1,05 persen dari sebelumnya 458.710.000 lembar atau setara 3,54 persen.

Adapun pemegang saham WMUU di atas lima persen antara lain Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) sebanyak 7,06 miliar lembar atau 54,59 persen. Informasi saja, Tumiyana tercatat sebagai pemilik mayoritas di atas lima persen atas saham WMPP, yakni sebanyak 23.019.344.100 lembar atau setara 78,25 persen.

Selain WMPP, pemegang saham di atas lima persen WMUU adalah Maybank Sekuritas Indonesia sebanyak 1,21 miliar lembar setara 9,35 persen. Sisanya sebanyak 4,66 miliar lembar atau 36,06 persen merupakan kepemilikan publik. Pada perdagangan sesi I, Kamis 22 Desember 2022, saham WMUU naik 3 poin atau 3,26 persen ke posisi 95. WMUU dibuka pada posisi 93 dan bergerak pada rentang 92—93.

 

Kinerja hingga Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Sebelumnya, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mengumumkan kinerja untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun, turun 6,64 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,19 triliun.

Lini bisnis unggas masih menjadi kontributor utama penyumbang pendapatan Perusahaan sebesar 61 persen, diikuti dengan lini bisnis peternakan sapi potong sebesar 16 persen, makanan olahan sebesar 15 persen, komoditas pertanian sebesar 4 persen, dan energi serta konstruksi sebesar 5 persen.

Secara keseluruhan Perusahaan membukukan pendapatan hingga Rp 3,3 triliun pada kuartal III 2022. Masih mahalnya harga pakan ternak unggas nasional dan dampak wabah endemi Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada ternak sapi menjadi faktor utama yang menekan pendapatan dan laba Perusahaan.

Melansir laporan keuangan perseroan, pada periode ini WMUU berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 1,8 triliun dari Rp 1,89 triliun pada September 2021.

Sayangnya, laba kotor tetap mengalami penurunan 19,39 persen menjadi Rp 244,08 miliar dibandingkan September tahun lalu sebesar Rp 302,79 miliar. Pada periode ini, perseroan mengantongi laba usaha sebesar Rp 168,46 miliar, turun 21,7 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 215,14 miliar.

 

Aset Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Setelah dikurangi beban lain-lain dan pajak, perseroan mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 91,11 miliar, turun 36,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 144,43 miliar Sementara laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 91,1 miliar, turun 36,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 144,1 miliar.

Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 7,04 dari sebelumnya Rp 11,13. Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 2,68 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 2,31 triliun.

Liabilitas sampai dengan September 2022 naik menjadi 1,39 triliun dari Rp 1,08 triliun pada Desember 2021. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp 1,29 triliun dari Rp 1,22 triliun pada akhir tahun lalu.

 

Direktur Widodo Makmur Unggas Beli 600 Juta Saham WMUU

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Direktur PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) Wahyu Andi Susilo menambah kepemilikan saham WMUU pada 23 Juni 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (27/6/2022), Wahyu Andi Susilo beli 600 juta saham Widodo Makmur Unggas atau setara 4,64 persen dengan harga Rp 142 per saham di pasar negosiasi.

Dengan demikian, total nilai pembelian saham WMUU Rp 85,20 miliar. Adapun transaksi tersebut masuk pengalihan yang tidak akibatkan perubahan pengendalian perseroan.

“Tujuan transaksi pengalihan kepemilikan yang tidak mengakibatkan perubahan pengendalian PT Widodo Makmur Perkasa Tbk sebagai pengendali di WMUU,” tulis Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas Tbk Wahyu Andi Susilo.

Setelah transaksi tersebut, Wahyu memiliki 608 juta saham WMUU atau setara 4,7 persen dengan status kepemilikan saham langsung. Sebelumnya Wahyu memiliki 8 juta saham WMUU atau setara 0,06 persen.

Selain itu, PT Widodo Makmur Perkasa Tbk juga menyampaikan keterbukaan informasi mengenai laporan kepemilikan atau setiap perubahan kepemilikan saham perseroan pada 24 Juni 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya