Liputan6.com, Jakarta Emiten produsen laptop, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX) mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 188,32 miliar hingga September 2022 atau menurun 54,66 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 415,41 miliar.
Mengutip laporan keuangan ZYRX, Minggu (25/12/2022), beban pokok penjualan ZYRX hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 146,16 miliar atau menurun 56,90 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 339,18 miliar.
Dengan demikian, laba bruto ZYRX menurun 44,70 persen dari Rp 76,23 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 42,15 miliar per kuartal III 2022.ZYRX juga mencatatkan penurunan laba operasi sebesar 42,32 persen dari Rp 59,63 miliar per kuartal III 2021 menjadi Rp 34,39 miliar hingga kuartal III 2022.
Advertisement
Hingga akhir kuartal III 2022 ZYRX mengantongi laba periode berjalan sebesar Rp 22,47 miliar. Angka ini merosot 48,20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 43,38 miliar.
Sementara itu, aset ZYRX senilai Rp 419,05 miliar hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 277,57 miliar. Kemudian, liabilitas ZYRX sebesar Rp 279 miliar hingga kuartal III 2022 menurun dari akhir tahun lalu sebesar Rp 77,55 miliar. Sedangkan, ekuitas ZYRX tercatat sebesar Rp 212,04 miliar hingga kuartal III 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 200,02 miliar.
Sebelumnya, PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX), emiten produsen laptop Zyrex menerima fasilitas kredit dengan total Rp 350,86 miliar. Pinjaman itu berasal dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN). Fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) untuk modal kerja dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN) untuk membeli bahan baku.
Sekretaris Perusahaan Zyrexindo Mandiri Buana, Evan Jordan mengatakan, penandatanganan perjanjian kredit dan pemberian jaminan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundanganundangan yang berlaku.
"Perseroan menerima Fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 243,66 miliar dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk," tulis Sekretaris Perseroan, dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Senin (10/10/2022).
Sementara itu, Zyrexindo Mandiri Buana juga tengah menandatangani perjanjian kredit atas penyediaan fasilitas Letter of credit (LC)/SKBDN dan trust receipt (TR) dari PT Bank BTPN Tbk (BTPN).
Fasilitas kredit tersebut untuk pembelian bahan baku senilai USD 7 juta atau setara dengan Rp 107,19 miliar (asumsi kurs Rp 15.324 per dolar AS).
"Perseroan akan memperoleh tambahan fasilitas kredit dengan nilai maksimal sebesar USD 7 juta. Penandatanganan perjanjian Kredit dan pemberian jaminan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan-undangan yang berlaku," tulis Direktur Utama Zyrexindo Mandiri Buana, Timothy.
Selain itu, transaksi fasilitas kredit antara debitur dengan kreditur merupakan transaksi material yang dikecualikansebagaimana dimaksud dalam POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha 21 April 2020.