Adhi Karya Raih Pendanaan Rp 9,89 Triliun untuk Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo

Direktur Utama Adhi Karya Tbk (ADHI), Enthus Asnawi mengatakan, kredit sindikasi ini akan digunakan untuk pendanaan pelaksanaan pembangunan tahap I sepanjang 49,25 km.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Des 2022, 11:57 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 11:57 WIB
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

Liputan6.com, Jakarta - Proyek jalan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo yang digarap PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), mendapatkan jaminan pendanaan senilai Rp 9,89 triliun. Pendanaan itu berupa kredit sindikasi yang diberikan kepada badan pengelola, yakni PT Jogja Solo Marga Makmur (JMM).

Fasilitas kredit sindikasi ini didukung oleh para kreditur sindikasi, yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BCA selaku Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB), bersama dengan lembaga pembiayaan infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), dan sembilan perbankan lainnya.

Direktur Utama Adhi Karya Tbk, Enthus Asnawi mengatakan, kredit sindikasi ini akan digunakan untuk pendanaan pelaksanaan pembangunan tahap I sepanjang 49,25 km.

Jalan tol ini akan menghubungkan dua provinsi antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pada tahap I pembangunan jalan tol ini, terdiri dari Seksi 1.1 Kartasura-Klaten sejauh 22,3 km, Seksi 1.2 Klaten-Purwomartani 20,08 km, kemudian ditambah sebagian dari Seksi 2.1 Purwomartani-Maguwoharjo sepanjang 3,63 km dan sebagian dari Seksi 2.2 Trihanggo-Junction Sleman 3,25 km.

"ADHI bertugas dalam melaksanakan pekerjaan proyek konstruksi pada Seksi 1.1 dan Seksi 2.2, dengan progres pada Seksi 1.1 telah mencapai 45,9 persen,” beber Enthus dalam keterangan resmi, Selasa (27/12/2022).

Proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo memiliki total panjang sejauh 96,57. Ruas ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol yang berada di wilayah Segitiga Emas Joglosemar–Yogyakarta-Solo-Semarang, serta merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Jalan tol ini akan terhubung dengan jaringan Jalan Tol Transjawa lainnya, salah satunya ialah Tol Yogyakarta-Bawen yang juga dikerjakan oleh ADHI. Peran dari kawasan Joglosemar akan menjadi semakin meningkat di Jawa, sejalan dengan tersambungnya ruas jalan tol yang saat ini tengah dibangun.

Kawasan Joglosemar

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) (Foto: Adhi Karya)

Kawasan Joglosemar merupakan penopang pertumbuhan ekonomi, industri, hingga pariwisata di tengah Pulau Jawa. Entus menambahkan, kolaborasi yang dilakukan antara ADHI, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan instansi lainnya, bertujuan melahirkan infrastruktur jalan tol yang aman, nyaman, serta mengutamakan keselamatan.

Selaku kontraktor, ADHI akan memberikan karya terbaiknya melalui teknik konstruksi yang handal dan berkualitas.

"Pada prosesnya, pembangunan ini begitu menantang, oleh sebab itu, ADHI terus berkomitmen mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan inovasi dalam menghadapi tantangan yang cukup sulit,” ujar Entus. Jalan tol ini juga diharapkan akan memberikan kemudahan aksesibilitas untuk mempermudah akses transportasi dan distribusi masyarakat, hingga dorongan lahirnya potensi ekonomi dan industri yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp 22,4 Triliun hingga November 2022

Progres Pembangunan LRT Rute Cawang-Dukuh Atas
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur kereta ringan atau LRT Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di Cawang, Jakarta, Senin (29/4/2019). Menurut PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana proyek LRT, pembangunan jalur LRT mencapai 47,95 persen (data per akhir Maret 2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan kontrak baru Rp 22,4 triliun hingga November 2022. Nilai tersebut meningkat sebesar 63 persen dibandingkan dengan perolehan kontrak baru pada November 2021. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Rabu (21/12/2022), profil kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan November 2022, meliputi lini bisnis engineering & construction sebesar 88 persen, property & hospitality sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. 

"Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan," tulis Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).

Sementara itu, kontrak baru tersebut terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 39 persen, gedung sebesar 18 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 43 persen.

"Dengan meningkatnya perolehan kontrak baru ini, akan mendukung peningkatan kinerja Perseroan tetap tumbuh menyambut 2023 mendatang," kata dia.

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kembali ditunjuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pelaksana pembangunan ibu kota negara-IKN Nusantara.

PT Adhi Karya Tbk memperoleh kontrak untuk proyek konstruksi rumah tapak kedinasan beserta fasilitas penunjangnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan-KIPP IKN Nusantara. Nilai kontrak baru tersebut Rp 493,7 miliar.

 

Kontrak Adhi Karya

Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Farid Budiyanto menuturkan, ADHI menjadi kontraktor utama dalam skema KSO yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini.

Pada proses pelaksanaannya, lingkup pekerjaan ADHI meliputi, perencanaan dan perancangan, pekerjaan konstruksi dan infrastruktur kawasan, seperti rumah tapak, penataan kawasan untuk fasilitas umum dan sosial, serta prasarana dan sarana kawasan.

Sejauh ini, ADHI telah memperoleh kontrak pembangunan infrastruktur IKN Nusantara untuk proyek, antara lain 22 Tower untuk Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau, dan terbaru, ialah Rumah Tapak Kedinasan di IKN Nusantara.

"Perolehan kontrak dari pembangunan IKN diharapkan akan terus bertambah seiring proses pelelangan yang masih diikuti oleh ADHI. Perolehan kontrak baru ini akan memberikan dampak positif bagi kinerja ADHI,” ujar dia dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (10/12/2022).

Pada Rabu, 7 Desember 2022, surat perintah mulai kerja-SPMK untuk pekerjaan konstruksi senilai Rp 493,7 miliar ini telah ditandatangani oleh pejabat pembuat komitmen-PPK rumah susun dan rumah khusus II PUPR Ronal Setyadi dengan perwakilan kerja sama operasi-KSO, General Manager Departemen Gedung Adhi Karya Yan Arianto. Penandatangan ini menandakan pekerjaan ini resmi dilakukan dan akan diserahterimakan pada 2024.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya