Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Kamis (29/12/2022).
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG kini melalui fase terkoreksi wajar setelah mengalami kenaikan jangka pendek sebelumnya. Namun, menurut William, potensi kenaikan terbatas IHSG ini masih memungkinkan untuk terjadi jelang akhir tahun.
Baca Juga
“Sedangkan masih kuatnya fundamental ekonomi Indonesia turut menajdi penopang bagi pergerakan IHSG. Hal ini terlihat dari data ekonomi yang telah terlansir,” ujar William.
Advertisement
Ia menambahkan, selain itu masih tercatat aliran dana investor asing yang masuk secara year to date (ytd) juga masih menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap pasar modal Indonesia.
Investor asing masih melakukan aksi jual Rp 462,18 miliar pada Rabu, 28 Desember 2022. Sepanjang 2022, aksi beli investor asing mencapai Rp 63,04 triliun. William prediksi, IHSG berada di kisaran 6.789-6.956 pada Kamis pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, perdagangan, 28 Desember 2022, IHSG bergerak terkoreksi 1,1 persen ke 6.850 dan tertahan oleh MA60.
“Selama tidak terkoreksi ke bawah area support-supportnya, maka posisi IHSG saat ini masih membentuk wave (y) dari wave [x] untuk mengarah ke rentang 6.892-7.023,” ujar dia.
Herditya prediksi level support IHSG di 6.715,6.693 dan level resistance 6.955,7.094.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Selain itu, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi saham secara teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) - Buy on Weakness
Saham AKRA ditutup menguat 2,9 persen ke 1.420 disertai dengan volume beli yang cukup besar. Posisi AKRA diperkirakan sedang berada di akhir wave (a) dari wave [y] dari wave B, sehingga nampaknya AKRA akan terkoreksi terlebih dahulu untuk membentuk wave (b) dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 1.355-1.395
Target Price: 1.470, 1.520
Stoploss: below 1.315
2.PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) - Spec Buy
Saham BRMS ditutup terkoreksi 4,1 persen ke 165 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama tidak terkoreksi ke bawah 158 sebagai stoplossnya, maka posisi BRMS sedang berada di awal wave [a] dari wave Y, sehingga BRMS masih berpeluang berbalik menguat.
Spec Buy: 162-164
Target Price: 181, 196
Stoploss: below 158
3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) - Buy on Weakness
Saham EXCL ditutup menguat 0,9 persen ke 2.150 dan masih didominasi oleh volume pembelian. Posisi EXCL saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C, sehingga penguatannya akan relatif terbatas.
Buy on Weakness: 2.120-2.140
Target Price: 2.230, 2.300
Stoploss: below 2.010
4.PT Harum Energy Tbk (HRUM) - Buy on Weakness
Saham HRUM ditutup terkoreksi 0,9 persen ke 1.605 dan masih berada pada fase downtrendnya.
"Posisi HRUM diperkirakan sedang berada di akhir wave [ii] dari wave C dari wave (B), sehingga koreksi HRUM akan cenderung terbatas dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: 1.550-1.600
Target Price: 1.665, 1.740
Stoploss: below 1.505
Advertisement
Penutupan IHSG pada 28 Desember 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Rabu, (28/12/2022). Koreksi saham IHSG tersebut didorong indeks sektor saham yang mayoritas tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG anjlok 1,05 persen ke posisi 6.850,52. Indeks LQ45 merosot 0,71 persen ke posisi 933,68. Mayoritas indeks sektor saham berada di zona merah. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.953,03 dan terendah 6.828,14.
Sebanyak 364 saham merosot sehingga menekan IHSG. 162 saham menguat dan 181 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 932.782 kali dengan volume perdagangan 20 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.626.
Indeks sektor saham mayoritas tertekan kecuali indeks sektor saham properti menguat ,029 persen. Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,05 persen, sektor saham basic turun 0,74 persen, sektor saham industri tergelincir 1,09 persen, dan sektor saham nonsiklikal susut 1,18 persen.
Sektor Saham
Selain itu, sektor saham siklikal terpangkas 0,39 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,85 persen, sektor saham keuangan turun 0,45 persen, sektor saham teknologi terpangkas 1,24 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,38 persen, dan sektor saham transportasi melemah 0,49 persen.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menuturkan, kalau dari sentimen data ekonomi global dan domestik tidak ada yang dominan. IHSG merosot dinilai tersengat aksi jual investor terhadap saham kapitalisasi besar.
"Aksi jual investor terhadap saham-saham big cap di atas Rp 100 triliun seperti BBRI, BYAN, TLKM, ASII, UNVR, BBNI, AMRT, HMSP yang kompak mengalami penurunan harga dan mereka punya bobot besar untuk penurunan IHSG hari ini,” tutur dia saat dihubungi Liputan6.com.
Saham GOTO stagnan di posisi Rp 91 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 92 dan terendah Rp 89 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.876 kali dengan volume perdagangan 22.140.712 saham. Nilai transaksi Rp 191 miliar.
Advertisement