Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada hari pertama perdagangan 2023, Senin (2/1/2023). Mayoritas indeks sektor saham menguat dan melemah.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka melemah tipis 0,12 persen ke posisi 6.842. Indeks LQ45 turun 0,22 persen ke posisi 935,30. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada pukul 09.05 WIB, IHSG naik 0,03 persen ke posisi 6.852. Kemudian bergerak berbalik arah ke zona merah. Pada pukul 09.32 WIB, IHSG susut 0,08 persen. Pada awal pekan, IHSG berada di level tertinggi 6.854,73 dan terendah 6.836,50.
Baca Juga
Sebanyak 211 saham menguat dan 171 saham melemah. 185 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 85.806 kali dengan volume perdagangan 1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 421,3 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.633. Secara indeks sektor saham hampir berimbang baik yang menguat dan melemah.
Advertisement
Sektor saham energi melemah 0,50 persen, sektor saham kesehatan susut 0,30 persen, sektor saham properti tergelincir 0,39 persen, sektor saham infrastruktur terpangkas 0,66 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,05 persen.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,28 persen, sektor saham industri bertambah 0,33 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,03 persen, sektor saham siklikal naik 0,24 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,18 persen dan sektor saham teknologi mendaki 0,89 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah ke posisi 6.850 pada Jumat, 30 Desember 2022 dan menutup 2022 dengan naik 4 persen. Sektor saham energi mencatat kinerja terbaik diikuti industri dan kesehatan. Sedangkan sektor saham teknologi dan infrastruktur catat kinerja terburuk.
Di sektor keuangan, empat saham bank besar catat kinerja baik. Saham BMRI dan BBNI memimpin penguatan. Namun, saham bank digital kapitalisasi kecil turun sekitar 70 persen year to date (ytd). Penggerak saham tunggal terbesar adalah saham BYAN dengan menambah 375 poin ke indeks saham. Sedangkan GOTO dan ARTO menarik indeks 450 dan 122 poin.
Â
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Top Gainers-Losers pada 2 Januari 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
-Saham UANG melonjak 22,91 persen
-Saham BNII melonjak 18,42 persen
-Saham TRIS melonjak 12,71 persen
-Saham LION melonjak 12,43 persen
-Saham SINI melonjak 11,31 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
-Saham ISAP melemah 7,07 persen
-Saham INAF melemah 6,96 persen
-Saham CMNP melemah 6,85 persen
-Saham CINT melemah 6,84 persen
-Saham FUJI melemah 6,83 persen
-Saham TFAS melemah 6,83 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
-Saham BBKP tercatat 14.800 kali
-Saham GPSO tercatat 11.001 kali
-Saham WSKT tercatat 7.494 kali
-Saham BBRI tercatat 4.911 kali
-Saham BCIC tercatat 4.226 kali
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
-Saham BBRI senilai Rp 99,3 miliar
-Saham BHAT senilai Rp 73,3 miliar
-Saham ADRO senilai Rp 58,4 miliar
-Saham GOTO senilai Rp 24,2 miliar
-Saham BBCA senilai Rp 21,2 miliar
Â
Advertisement
Pembukaan Perdagangan Bursa 2023 Dihadiri Jokowi
Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka perdagangan saham pada 2023, tepatnya Senin, 2 Januari 2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan perdagangan saham pada 2023.
Mengutip pengumuman undangan acara penutupan perdagangan BEI 2022 dan pembukaan perdagangan BEI 2023 disebutkan pembukaan perdagangan BEI 2023 rencananya diresmikan oleh Jokowi. Acara pembukaan perdagangan BEI 2023 akan dilakukan mulai pukul 08.30-09.30 WIB dan dapat disaksikan melalui youtube Indonesia Stock Exchange.
Presiden Jokowi pun hadir di Main Hall BEI untuk membuka perdagangan saham 2023. Ia memakai kemeja putih untuk hadiri pembukaan perdagangan di BEI.
Sebelumnya mengutip keterangan tertulis BEI, ditulis Senin (1/1/2023), Aktivitas pasar modal sepanjang  2022 bertumbuh positif.  Pertumbuhan IHSG 4,09 persen year to date ke posisi 6.850,62 pada Jumat, 30 Desember 2022. Bahkan IHSG sempat menembus rekor baru, yakni pada level 7.318,016 pada 13 September 2022.
Sementara itu, kapitalisasi pasar saham pada 28 Desember 2022 mencapai Rp9.509 triliun atau naik 15,2 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2021 yakni Rp8.256 triliun, dan juga sempat menembus rekor baru sebesar Rp9.600 triliun pada 27 Desember 2022.
Sementara itu, aktivitas perdagangan turut membukukan kenaikan yang signifikan dibandingkan akhir tahun lalu. Rata–rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) tercatat Rp14,7 triliun atau naik 10 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu yakni Rp13,4 triliun.Demikian mengutip dari keterangan tertulis, BEI.
Selanjutnya, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai angka 1,31 juta kali transaksi atau naik 1,1 persen dibandingkan akhir tahun 2021 dan merupakan nilai tertinggi jika dibandingkan dengan Bursa di Kawasan ASEAN sepanjang empat tahun terakhir. Pertumbuhan juga tercermin pada rata – rata volume transaksi harian yang telah mencapai 23,9 miliar saham atau naik 16 persen dibandingkan akhir tahun lalu
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga 28 Desember 2022, ada 59 perusahaan tercatat uang melakukan IPO dan mencatatkan saham di BEI. Total penghimpunan dana melalui IPO saham mencapai Rp 33,06 triliun pada 202. Adapun, 825 perusahaan telah mencatatkan saham di BEI.
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi akan bervariasi. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chrity Maryani menulis, IHSG bergerak di kisaran 6.822-6.891 pada Senin pekan ini.
Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan menyebut realisasi dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada periode hingga Desember 2022 tercatat mencapai Rp40,59 triliun, jumlah tersebut melebihi target sebesar Rp36,4 triliun. Sementara itu, Bank Indonesia memprediksi inflasi sepanjang tahun 2022 diperkirakan berada pada level di bawah 6% YoY.
Â
Dari mancanegara, Goldman Sachs memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global berpotensi melambat di tahun 2023 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi global hanya sebesar 1,8 persenYoY lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 sebesar 2,9 persen YoY. Sementara itu, China melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 120 triliun yuan sepanjang 2022, pencapaian tersebut mempertahankan posisi China sebagai negara dengan PDB terbesar peringkat 2 di dunia.Â
Advertisement
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas
Â
1.BFIN
Buy :1.055
TPÂ : 1.090
Stop loss: <1.010
Morning star candle, dengan volume meningkat signifikan, stochastic up dan MACD bearish terbatas Kinerja BFIN sepanjang kuartal III 2022 mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 63,3 persen YoY, menjadi Rp1,3 triliun.
Diproyeksikan semakin kuat ke depan berkat strategi bisnis yang berbasis teknologi (digitalisasi). Selain itu, BFIN memiliki ekosistem digital yang kuat Bersama ARTO dan berpotensi untuk leading dalam bisnis pembiayaan digital sektor otomotif.
Â
2.RAJA
Buy :1.045
TPÂ : 1.080
Stop loss: <1.015
Breakout resistance level 1.000 dengan konfirmasi volume yang naik signifikan dan stochastic cross up, MACD bar histogram dalam momentum positif.
RAJA memenangkan Lelang Penawaran Langsung Tahun 2022 untuk wilayah kerja Jabung Tengah. RAJA juga berpartisipasi untuk pipa minyak bumi koridor Balam-Bangka Dumai dengan kontribusi sebesar USD 75 juta dan pengaliran penuh yang akan terealisasi pada kuartal I-2023. RAJA juga berpotensi mendapat 25% dari total pendapatan tersebut atau sekitar USD7,5 juta.
Â
3.PSAB
Buy : 107
TP :110
Stop loss : 105
Bergerak sideways, ditutup di atas MA 5 harinya, volume menguat dan stochastic bergerak di area netral dengan MACD bar histogram bearish terbatas.
PSAB meningkatkan cadangan emas yang tumbuh signifikan yaitu 613% dari 493 koz Au pada tahun 2011 menjadi 3.023 koz Au pada 2022. Adapun tahun 2023 mendatang, PSAB berpotensi memiliki kinerja yang solid didukung oleh sumber daya dan cadangan yang meningkat signifikan. Selain itu, permintaan emas cenderung meningkat pada 2023 sebagai aset yang dianggap safe haven.
Â