Bursa Pelototi Saham Garuda Indonesia

BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) seiring koreksi harga saham GIAA yang terjadi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jan 2023, 17:50 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 17:50 WIB
Garuda Indonesia
Ilustrasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia saat berhenti di apron Bandara Adi Soemarmo.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Hal itu menyusul terjadinya penurunan harga saham GIAA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham GIAA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/1/2023).

Saham PT Garuda Indonesia Tbk mencatatkan penurunan berturut-turut. GIAA ditutup turun 1 poin atau 0,99 persen ke posisi 100 pada perdagangan, Rabu 18 Januari 2023.

Saham GIAA dibuka pada posisi 110 dan bergerak pada rentang 94—110. Merujuk data RTI, saham GIAA terkoreksi 24,81 persen dalam sepekan. Sejak suspensi dibuka pada 3 Januari lalu, saham GIAA telah terkoreksi 50,98 persen dari posisi sebelumnya yang parkir di level 204.

Adapun informasi terakhir mengenai PT Garuda Indonesia Tbk yang diumumkan melalui keterbukaan adalah informasi tanggal 10 Januari 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa terkait pencatatan laporan bulanan registrasi pemegang efek.

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham GIAA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” terang Bursa.

Oleh sebab itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

Saham Garida Indonesia Loyo pada 9-13 Januari 2023

Frekuensi Penerbangan Garuda Indonesia Berangsur Pulih
Pesawat Garuda saat di landasan Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang (8/4/2022). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mencatatkan pertumbuhan frekuensi penerbangan yang semakin positif hingga 30% pada akhir Maret 2022 dibandingkan dengan periode awal Maret 2022. (Liputan6.com)

Sebelumnya, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) masih tertekan pada pekan lalu tepatnya 9-13 Januari 2023. Bahkan saham GIAA masuk jajaran top losers selama sepekan.

Mengutip data yahoo finance, Senin (16/1/2023), saham Garuda Indonesia merosot 6,45 persen ke posisi Rp 116 per saham. Volume perdagangan saham tercatat 9.389.000 saham. Dengan koreksi saham GIAA tersebut, kapitalisasi pasar menajdi Rp 10,61 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama periode 9-13 Januari 2023, saham GIAA terpangkas 28,83 persen ke posisi Rp 116 per saham. Pada Jumat, 13 Januari 2023, saham GIAA menyentuh posisi terendah di posisi Rp 116 per saham. Pada perdagangan 9 Januari 2023, saham GIAA turun ke posisi Rp 152 per saham. Kemudian berlanjut pada 10 Januari 2023, saham GIAA susut ke posisi Rp 142 per saham. Koreksi saham GIAA kembali lanjut pada perdagangan 11 Januari 2022. Saham GIAA susut ke posisi Rp 133 per saham. Pada 12 Januari 2023, saham GIAA turun ke posisi Rp 124 per saham.

BEI buka penghentian sementara perdagangan (suspensi) PT Garuda Indonesia Tbk di seluruh pasar pada Selasa, 3 Januari 2023.

“Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan yang disampaikan perseroan,” tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma dalam keterbukaan informasi BEI.

Setelah suspensi dibuka, saham GIAA ditutup ke posisi Rp 202 per saham pada 3 Januari 2023.

Sebelumnya, BEI suspensi saham GIAA pada 18 Juni 2021. BEI suspensi saham GIAA dengan mempertimbangkan perseroan telah menunda pembayaran jumlah pembagian berkala sukuk yang telah jatuh tempo pada 3 Juni 2021.

 

BEI Cabut Suspensi Saham Garuda Indonesia Mulai Hari Ini 3 Januari 2023

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut penghentian sementara perdagangan (suspensi) efek PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) di seluruh pasar pada Selasa, (3/1/2023).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pencabutan suspensi efek PT Garuda Indonesia Tbk dilakukan di seluruh pasar terhitung sesjak sesi pertama, Selasa, 3 Januari 2022.

“Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan yang disampaikan perseroan,” tulis Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma.

Setelah dibuka suspensi, saham GIAA melonjak 7,84 persen ke posisi Rp 220 per saham pada pukul 10.37 WIB. Saham GIAA dibuka stagnan Rp 204 per saham. Saham GIAA berada di level tertinggi Rp 224 dan terendah Rp 190 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.388 kali dengan volume perdagangan 1.072.394 saham. Nilai transaksi Rp 23,8 miliar.

 

Pencabutan Suspensi

Garuda Indonesia Tutup 97 Rute Penerbangan
Pesawat Garuda terparkir di landasan pacu Terminal 3, Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (17/11/2021). Maskapai Garuda Indonesia akan menutup 97 rute penerbangannya secara bertahap hingga 2022 mendatang bersamaan dengan proses restrukturisasi yang tengah dilakukan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun pencabutan suspensi itu berdasarkan pada:

1. Surat PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (“Perseroan”) No. GARUDA/JKTDZ/22065/2022 tanggal 30 Desember 2022 perihal Laporan Informasi atau Fakta Material

2. Surat Perseroan No. GARUDA/JKTDZ/22063/2022 tanggal 30 Desember 2022 perihal Penyampaian Keterbukaan Informasi atas Transaksi Material;

3. Surat Perseroan No. GARUDA/JKTDZ/22062/2022 tanggal 30 Desember 2022 perihal Laporan Informasi atau Fakta Material;

4. Surat Perseroan No. GARUDA/JKTDZ/21802/2022 tanggal 25 Oktober 2022 perihal Laporan Informasi atau Fakta Material PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sehubungan dengan pengakhiran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Perseroan;

5. Surat Perseroan No. GARUDA/JKTDZ/21780/2022 tanggal 22 Oktober 2022 perihal Laporan Hasil Public Expose Insidentil;

6. Pengumuman Bursa No. Peng-SPT-00011/BEI.PP2/06-2021 tanggal 18 Juni 2021 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya