Wall Street Tutup Peringati Hari Presiden, Simak Hari Libur di Bursa Saham AS pada 2023

Wall street libur pada Senin, 20 Februari 2023 untuk memperingati Hari Presiden atau Presidents' Day. Berikut hari libur di wall street sepanjang 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Feb 2023, 07:18 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 07:18 WIB
Wall Street Tutup Peringati Hari Presiden pada Senin 20 Februari 2023
Bursa saham Amerika Serikat atau wall street tutup peringati Presidents Day atau Hari Presiden pada Senin, 20 Februari 2023. (Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Liputan6.com, New York - Setelah menutup tahun yang penuh tantangan, pasar saham memulai 2023 dengan optimisme yang hati-hati. Pada Februari 2023, hanya ada satu hari libur yakni memperingati the Presidents’ Day pada 20 Februari 2023.

Dikutip dari investor.com, Selasa (21/2/2023), setelah libur Hari Presiden pada 20 Februari 2023 tidak akan ada lagi libur bursa saham hingga April 2023.

Bursa saham di wall street dan obligasi Amerika Serikat (AS) tutup pada Senin, 20 Februari 2023. Sedangkan Dow Futures diperdagangkan secara normal.

Apa Itu Hari Libur Bursa?

Dikutip dari Yahoo Finance, libur bursa saham adalah libur saat hari kerja yang bukan akhir pekan. Pada akhir pekan, Bursa Efek New York dan Nasdaq tutup. Libur bursa saham ini seiring mengikuti jadwal libur pemerintahan dan termasuk hari libur bursa seperti Hari Kemerdekaan dan Thanksgiving.

Adapun jam operasional regular dua bursa tersebut Senin-Jumat dari jam 09.30 pagi-16.00 sore waktu setempat (ET). Dua bursa tersebut libur saat akhir pekan.

Terkadang, jika hari libur jatuh pada akhir pekan, pasar saham akan tutup pada Jumat sebelum hari libur, seperti yang terjadi pada Jumat Agung dan Paskah. Pada lain waktu, hari libur bursa saham akan terjadi pada Senin, jika Tahun Baru jatuh pada Minggu seperti 2023.

Kapan Saja Hari Libur di Bursa Saham AS pada 2023?

  • Senin, 2 Januari 2023: Libur Tahun Baru yang jatuh pada Minggu, 1 Januari 2023
  • Senin, 16 Januari 2023: Martin Luther King Jr Day
  • Senin, 20 Februari 2023: Presidents’ Day
  • Jumat, 7 April 2023: Good Friday atau Jumat Agung
  • Senin, 29 Mei 2023: Memorial Day
  • Senin, 19 Juni 2023: Juneteenth National Independence Day
  • Selasa, 4 Juli 2023: Independence Day
  • Senin, 4 September 2023: Labor Day
  • Kamis, 23 November 2023: Thanksgiving Day
  • Senin, 25 Desember 2023: Christmas Day atau Hari Natal

Tambahan Liburan untuk Pasar Obligasi:

  • Senin, 9 Oktober 2023: Columbus Day
  • Jumat, 10 November 2023: Veterans Day

Wall Street Beragam Sambut Akhir Pekan, Investor Masih Cemas Kenaikan Suku Bunga The Fed

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Jumat, 17 Februari 2023 seiring inflasi tinggi dan sentimen kekhawatiran investor terhadap kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Dikutip dari CNBC, Sabtu (18/2/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 129,84 poin atau 0,39 persen ke posisi 33.826,69. Indeks Dow Jones melambung berkat saham Amgen dan United Health. Dua saham tersebut masing-masing naik 2,69 persen dan 2,41 persen.

Indeks S&P 500 susut 0,28 persen ke posisi 4.079,09. Indeks Nasdaq melemah 0,58 persen ke posisi 11.787,27. Sektor saham energi jadi penghambat terbesar. Saham Devon Energy terpangkas 4,29 persen sehingga menekan S&P 500.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun dan dua tahun sentuh level yang tidak terlihat sejak November 2022. Hal itu membebani saham pada awal sesi.

Sementara itu, selama sepekan, kinerja indeks acuan bervariasi di wall street. Indeks Dow Jones melemah 0,13 persen. Indeks Dow Jones catat koreksi dalam tiga minggu, pertama kali sejak September 2022. Indeks S&P 500 turun 0,28 persen dalam sepekan. Indeks Nasdaq bertambah 0,59 persen.

Investor khawatir bagaimana ekonomi dan saham bertahan seiring bank sentral AS atau the Fed tetap menaikkan suku bunga seiring inflasi masih tinggi. Pada pidato Jumat, 17 Februari 2023, Gubernur the Fed Michelle Bowman menuturkan, ada jalan panjang ditempuh sebelum bank sentral meraih target inflasi 2 persen.

“Kami telah berada dalam tarik menarik yang sangat kontroversial antara pasar saham dan treasury,” ujar Chief Market Strategist B.Riley, Art Hogan, dikutip dari CNBC.

 

The Fed Bakal Naikkan Suku Bunga Lagi

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sementara treasury memberi sinyal the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama. “Investor saham tampaknya melihat beberapa kenaikan suku bunga lagi dan menantikan jeda,” ujar dia.

Adapun beberapa pergerakan terjadi setelah rata-rata utama turun lebih dari 1 persen pada Kamis, 16 Februari 2023, setelah Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan, indeks harga produsen, metrik inflasii yang melacak harga grosir naik 0,7 persen bulan lalu. Inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan ekonom.

Pada pekan depan, investor akan terus mengamati musim laporan keuangan untuk tanda-tanda kekauaan atau kelemahan konsumen. Saham Walmart dan Etsy dijadwalkan laporkan kinerja pekan depan.

Saham Paramount Global, menjadi salah satu saham dengan kinerja terbaik pekan ini. Saham Paramount Global naik sekitar 9 persen hingga pembukaan perdagangan Jumat pekan ini. Saham mendapatkan dorongan pekan ini setelah perusahaan mengatakan akan menaikkan harga untuk layanan berlangganan Paramount+. Selama sepekan, saham Paramount melonjak 40 persen pada 2023.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya