Saham Bank di Asia Rontok Tersengat Credit Suisse

Investor membuat saham pemberi pinjaman terbesar kedua di Swiss itu jatuh sebesar 30 persen pada Rabu.

Liputan6.com, Hongkong -

 
2 dari 3 halaman

Pasar Saham

Japan’s benchmark Nikkei 225 (N225) turun sebanyak 2,2 persen pada awal perdagangan. Itu perdagangan terakhir 0,9 persen lebih rendah. Hang Seng Hong Kong (HSI) turun 1,3 persen. Shanghai Composite China turun tipis 0,4 persen.
 
Kospi Korea turun sebanyak 1,4 persen, tetapi kemudian membalikkan semua kerugian dan perdagangan terakhir datar.
 
Won Korea melemah tajam terhadap USD atau dolar AS, turun hampir 1 persen pada perdagangan pagi, karena investor masuk ke mata uang safe-haven tradisional seperti greenback. Yuan Tiongkok juga melemah terhadap dolar, turun 0,1 persen.
 
Saham perbankan terpukul di Eropa dan New York pada Rabu setelah saham di Credit Suisse jatuh ke rekor terendah baru, yang mengguncang investor yang sudah terhuyung-huyung akibat keruntuhan cepat dua bank AS dalam seminggu.
 
 
 
 
3 dari 3 halaman

Tindakan Darurat

Kegagalan bank telah memaksa regulator AS untuk mengambil tindakan darurat pada Minggu untuk melindungi simpanan di kedua pemberi pinjaman, yakni Silicon Valley Bank dan Signature Bank.
 
“Pasar bisa menjadi berantakan di tengah dampak dari keruntuhan Silicon Valley Bank, di samping ketidakpastian yang sedang berlangsung atas jalur ekonomi global dan suku bunga di masa depan,” kata Kepala ekuitas untuk Asia Pasifik di Fidelity International, Marty Dropkin.
 
Dia mencatat bahwa perusahaan telah mulai memberikan panduan yang lebih hati-hati. Ada juga peningkatan jumlah pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK).
 
“Ini adalah indikasi mencolok bahwa bisnis mulai merasakan tekanan pada margin keuntungan mereka. Kami percaya koreksi pendapatan akan terjadi tahun ini," katanya.