Liputan6.com, Jakarta PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan melalui anak usahanya, PT Citra Palu Minerals (CPM) di Palu, Sulawesi, memproduksi 174 kg (5.415 oz) emas.
Produksi emas ini meningkat 25 persen dari produksi emas pada 2021 yang sebesar 139 kg (4.328 oz). Rata-rata harga jual emas pada 2022 juga mengalami kenaikan sebesar 2 persen dari USD 1.768 per oz pada 2021 menjadi USD 1.795 per oz di 2022.
Baca Juga
Direktur & Chief Investor Relations Officer PT Bumi Resources Minerals Tbk, Herwin Hidayat menjelaskan, kenaikan produksi emas tersebut dikarenakan mulai beroperasinya pabrik emas kedua di Palu sejak pertengahan bulan November 2022 lalu. Walaupun memiliki kapasitas pemrosesan sampai 4.000 ton bijih per hari, namun CPM baru mulai mengoperasikan pabrik tersebut di level 200 ton bijih per hari.
Advertisement
“Artinya, di pertengahan November sampai akhir Desember 2022 lalu CPM mengoperasikan dua pabrik emas di Palu dengan level produksi di 500 ton (pabrik 1), ditambah 200 ton (pabrik 2), sehingga diperoleh 700 ton bijih per hari,” jelas Herwin dalam keterangan resmi, Jumat (17/3/2023).
Produksi emas dari Pabrik kedua tersebut akan terus meningkat secara berkala dan akan mencapai kapasitas penuh mencapai 4.000 ton bijih per hari pada pertengahan 2023.
Peningkatan produksi emas dan kenaikan harga jual emas tersebut berdampak positif terhadap kinerja keuangan BRMS. Pendapatan Perusahaan dari penjualan emas meningkat 27 persen dari USD 7,9 juta pada 2021 menjadi USD 10,1 juta pada 2022. Laba usaha juga mengalami kenaikan 23 persen dari USD 862 ribu menjadi USD 1 juta pada 2022.
Kinerja
Sebagai catatan, BRMS membukukan pendapatan lain-lain sebesar USD 118 juta pada 2021. Pendapatan itu sebagian besar terdiri dari penyelesaian tagihan oleh pihak ketiga terhadap anak usaha BRMS sebesar USD 90 juta dalam bentuk tunai dan kepemilikan 80 persen atas PT Suma Heksa Sinergi (operator proyek tambang emas “Kerta” di Lebak, Banten). Sisa dari pendapatan lain-lain tersebut berupa Penghapusan utang dan penilaian inventory (Ore Stock Pile).
Oleh sebab itu, pada 2021 BRMS membukukan laba bersih sebesar USD 69 juta. Namun demikian, tanpa adanya pelunasan tagihan melalui kepemilikan atas nilai aset tambang emas Kerta sebesar USD 90 juta tersebut, BRMS akan membukukan rugi bersih (net loss) sebesar USD 21 juta. Adapun laba bersih perusahaan yang dibukukan pada 2022 adalah sebesar USD 13 juta.
“Proyek tambang emas Kerta memiliki cadangan mineral yang cukup besar senilai 18 juta ton bijih dan sumber daya mineral senilai 75 juta ton bijih. Kandungan emas dari cadangan mineralnya juga cukup tinggi yaitu sekitar 1,07 g/t. Kami yakin aset ini akan berdampak positif terhadap kinerja Perusahaan dimasa mendatang,” tutup Herwin.
Advertisement