Liputan6.com, Jakarta - PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) atau Tays Bakers siap geber ekspor utamanya Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Keyakinan itu merujuk pada kinerja Jaya Swarasa Agung sepanjang 2022 yang berhasil tumbuh, baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Selain meluncurkan produk-produk baru yang inovatif, sehat dan lezat, CEO Tays Bakers, Alexander Anwar juga optimis untuk memperkuat ekspor, terutama ke pasar Amerika Serikat dan Kanada.
Baca Juga
"Sejak tahun lalu, kami sudah berhasil menembus pasar Amerika Serikat melalui 800 gerai Burlington. Pencapaian ini menjadi dorongan utama dan pembuka jalan bagi kami di tahun 2023 ini untuk memperluas jangkauan di pasar Amerika Serikat dan merambah ke Kanada,” kata Alex dalam keterangan resmi, Kamis (23/3/2023).
Advertisement
Sepanjang tahun lalu, penjualan bersih meningkat lebih dari 5 persen yoy, dari Rp 315,94 miliar di 2021 menjadi Rp 332,02 miliar di 2022. TAYS berhasil membukukan peningkatan penjualan domestik di atas 9 persen dari Rp 242,65 miliar pada 2021 menjadi Rp 264,88 miliar pada 2022.
Penjualan domestik masih menjadi penopang utama dengan porsi penjualan hampir 80 persen dari total penjualan di 2022, dan 20 persen sisanya merupakan kontribusi ekspor senilai Rp 67,13 miliar. Dari raihan pendapatan itu, perusahaan berhasil membukukan kenaikan laba 57 persen dari Rp 4.9 miliar pada 2021 menjadi Rp 7,73 miliar pada 2022.
“Kami bangga mengumumkan bahwa kinerja perusahaan di tahun 2022 telah menjadi kinerja terbaik kami selama berdiri lebih dari 20 tahun. Hal ini membuktikan tingginya minat masyarakat terhadap produk kami di tengah saturasi pasar makanan ringan yang sangat tinggi,” imbuh Alex.
Pabrik Baru Jaya Swarasa Agung di Sumedang Bakal Beroperasi pada Semester I 2023
Sebelumnya, emiten produsen crispy kentang panggang TRICKS, PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) menyiapkan belanja modal sekitar Rp 45–46 miliar untuk pabrik baru di Sumedang, Jawa Barat.
Meski demikian, saat ini pabrik tersebut belum beroperasi dan akan beroperasi pada semester I 2023.
"Belum (beroperasi), (akan beroperasi) semester I 2023, pada saat ini kami sedang mengoptimalkan planningnya,” kata Direktur Jaya Swarasa Agung, Andrew Sanusi dalam paparan publik insidentil, Senin (24/10/2022).
Sementara itu, TAYS membidik penjualan sebesar Rp 360 miliar. Dengan demikian, TAYS menggenjot target tersebut dengan produk baru dan melakukan distribusi secara terus menerus.
"Dengan produk baru dan distribusi yang terus menerus bekerja distribusi masuk ke modern market, awalnya kami hanya masuk di Garuda Indonesia, sekarang di Emirates. Kita dorong terus, distribusi adalah kunci, produk adalah kunci,” kata dia.
Meski demikian, untuk komposisi ekspor dengan isu pandemi COVID-19 dan pasokan, ekspor Jaya Swarasa Agung penurunan, perseroan memiliki persentase ekspor 20 persen dan 80 persen domestik. Selain itu, TAYS juga cukup percaya diri pasar ekspor tahun depan tumbuh daripada tahun ini.
Sedangkan, harga komoditas tidak terlalu banyak berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Hal ini seiring perseroan sudah mengantisipasi adanya inflasi, sehingga sudah melakukan peningkatan harga jual secara bertahap.
“Harga komoditas tidak begitu banyak, tetapi secara cost ada dampaknya tetapi kami sudah mengantisipasi hal tersebut sejak desember 2021, kami menilai akan ada inflasi sehingga harga penjualan sudah kami adjust secara bertahap,” kata Andrew.
Advertisement
Pembangunan Pabrik
Sebelumnya, Produsen makanan ringan, PT Jaya Swarasa Agung Tbk atau Tays Bakers (TAYS) berencana memulai pembangunan pabrik baru pada Januari 2022.
Hal tersebut disampaikan oleh CEO Tays Bakers Alexander Anwar melalui siaran persnya yang diterima Liputan6.com, Jumat, 10 Desember 2021.
Pabrik baru ini akan dibangun di Sumedang. Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari rencana strategis perseroan untuk terus mendorong pertumbuhan Jaya Swarasa Agung di industri makanan dan minuman.
"Ground breaking pabrik baru ini merupakan rencana kami pasca IPO. Saat ini kami sedang dalam proses finalisasi spesifikasi teknis dari pabrik baru supaya pembangunannya bisa dimulai pada Januari mendatang,” kata Alexander.
Setelah IPO, Tays Baker terus berupaya menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemegang saham. Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga fundamental valuenya agar terus menguat dan memberikan long term value bagi para investornya.
Melalui pabrik baru ini, kapasitas produksi TRICKS baked potato crisps yang merupakan produk andalan Tays Bakers, diharapkan bisa meningkat. Saat ini, kapasitas pabrik untuk kategori biscuit & cracker sudah hampir mencapai 100 persen dengan 6.900 ton per tahun.
"Melalui pembangunan pabrik baru, maka kapasitas produksi akan meningkat menjadi 200 persen hingga 250 persen menjadi sekitar 17.000 ton per tahun," kata dia.
Rencana tersebut memungkinkan untuk terealisasi karena pabrik baru nanti akan memakai mesin yang lebih efektif dan efisien, dengan proses yang lebih terotomasi.
Pembangunan pabrik baru ini akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap I pada Januari hingga Agustus 2022, kemudian dilanjutkan dengan tahap II pada September hingga Desember 2022. Potensi pasar industri makanan dan minuman masih sangat besar meskipun berada di masa pandemi Covid-19.