Saham WINE Melonjak 25 Persen Hari Ini 30 Maret 2023

Saham PT Hatten Bali Tbk (WINE) naik 25 persen ke posisi Rp 525 per saham pada perdagangan saham, Kamis, 30 Maret 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Mar 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2023, 18:00 WIB
Saham WINE Melonjak pada Perdagangan Kamis 30 Maret 2023
Saham PT Hatten Bali Tbk (WINE) melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 30 Maret 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Hatten Bali Tbk (WINE) terpantau melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 30 Maret 2023.

Saham WINE ditutup naik 25 persen ke posisi 525. Saham WINE dibuka 30 poin pada posisi 450 dan bergerak pada rentang 450—525. Melansir data RTI, saham WINE ditransaksikan sebanyak 7.761 kali. Jumlah saham yang ditransaksikan yakni 371.795 lot lembar senilai Rp 18,5 miliar.

Dalam sepekan, harga saham WINE telah melonjak 58,28 persen. Pada perdagangan sebelumnya, Rabu 29 Maret 2023 saham WINE ditutup menguat 25 persen.

Kenaikan ini terjadi usai perseroan mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih.

Mengutip laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), sepanjang 2022 perseroan membukukan pendapatan Rp 189,89 miliar. Pendapatan ini naik 130,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 82,07 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan dan pendapatan naik menjadi Rp 98,54 miliar dari sebelumnya Rp 44,97 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba bruto sebesar Rp 90,85 miliar, naik 144,89 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 37,1 miliar. Pada periode tersebut, perseroan membukukan beban penjualan sebesar RP 10,45 miliar, beban umum dan administrasi Rp 38,91 miliar, beban bunga dan keuangan RP 11,54 miliar, pendapatan lainnya Rp 1,06 miliar, serta beban lainnya Rp 2,13 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 21,24 miliar untuk tahun buku 2022.

Raihan ini berbalik dari posisi rugi sebesar RP 8,71 miliar pada 2021. Dari sisi aset Hatten Bali sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 202,34 miliar dibandingkan akhir 2021 sebesar Rp 266,25 miliar. Liabilitas naik menjadi RP 154,77 miliar dari Rp 142,69 miliar pada 2021. Bersamaan dengan itu, ekuitas hingga akhir Desember 2022 naik menjadi Rp 148,57 miliar dari Rp 123,08 milia pada akhir 2021.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hatten Bali Jadi Pendatang Baru di Pasar Modal RI

wiine hatten bali
wiine hatten bali

Sebelumnya, PT Hatten Bali Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, (10/1/2023).

Mengutip data BEI, PT Hatten Bali Tbk mencatatkan saham dengan memakai kode WINE. Perseroan mencatatkan 2.710.000.000 saham yang terdiri dari saham pendiri sebanyak 2,032 miliar saham dan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar 678 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Harga pelaksanaan saham perdana Rp 129. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 87,46 miliar dari IPO.

Sebelumnya, perseroan menyatakan dana yang diperoleh dan hasil IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, yakni sekitar 20 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk meningkatkan brand awareness khususnya diluar Bali, seperti biaya event, merchandise, sponsorship, dan media sosial.

Selain itu, sekitar 80 persen akan disalurkan untuk penyetoran modal kepada kepada perusahaan anak, yaitu PT Arpan Bali Utama akan digunakan untuk pembelian bahan baku buah anggur, jus anggur dan bahan-bahan pembantu seperti botol, label, kardus dan lainnya.

Adapun jumlah saham free float per 10 Januari 2023 yang tidak di-lock up sebanyak 678 juta saham atau 25,02 persen.

Pemegang saham Hatten Bali yaitu Ida Bagus Rai Budarsa dan PT Gotama Putra menyatakan tidak akan mengalihkan baik sebagian maupun seluruh saham yang dimilikinya di dalam perseroan dalam jangka waktu delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 25/POJK.04/2017 tentang pembatasan atas saham yang diterbitkan sebelum penawaran umum.

 


IPO Hatten Bali

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Hatten Bali Tbk (WINE) akan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan ini memiliki kegiatan usaha utama yang bergerak dalam bidang usaha distribusi minuman beralkohol dan pengolahannya melalui perusahaan anak. 

Mengutip laman e-ipo, Senin (19/12/2022), Hatten Bali melepas saham sebanyak-banyaknya 678 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 50 setiap saham atau sebanyak-banyaknya 25,02 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh  Perseroan setelah IPO.

Adapun, untuk harga penawaran saham tersebut mulai dari Rp100 - Rp150 setiap saham. Dengan demikian, dana yang akan diraup Hatten Bali maksimal Rp 101,7 miliar.

Kemudian, Hatten Bali menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian jika ada.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari hasil IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, yakni sekitar 20 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan untuk meningkatkan brand awareness khususnya diluar Bali, seperti biaya event, merchandise, sponsorship, dan media sosial.

Selain itu, sekitar 80 persen akan disalurkan untuk penyetoran modal kepada kepada perusahaan anak, yaitu PT Arpan Bali Utama akan digunakan untuk pembelian bahan baku buah anggur, jus anggur dan bahan-bahan pembantu seperti botol, label, kardus dan lainnya.

Jadwal:

Masa Penawaran Awal (Bookbuilding) : 19 Desember 2022 – 22 Desember 2022

Tanggal Efektif : 29 Desember 2022

Masa Penawaran Umum Perdana Saham : 2 Januari – 5 Januari 2023

Tanggal Penjatahan : 5 Januari 2023

Tanggal Distribusi : 6 Januari 2023

Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia  (BEI): 9 Januari 2023

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya