RUPST Astra Graphia Rombak Jajaran Pengurus, Simak Daftar Terbarunya

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk atau Astragraphia memutuskan merombak susunan komisaris dan direksi pada Senin, 3 April 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Apr 2023, 18:17 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2023, 19:21 WIB
PT Astragraphia Tbk (ASGR) merombak susunan pengurus dalam RUPST Perseroan, Senin, 3 April 2023. (Foto: Astragraphia)
PT Astragraphia Tbk (ASGR) merombak susunan pengurus dalam RUPST Perseroan, Senin, 3 April 2023. (Foto: Astragraphia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Graphia Tbk (ASGR) atau Astragraphia memutuskan untuk merombak susunan komisaris dan direksi. Hal itu telah disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 3 April 2023.

Direktur Trivena Astragraphia Nalsalita menuturkan, RUPST menyetujui pengangkatan Sidharta Utama sebagai komisaris independen dan Trivena Nalsalita sebagai direktur menggantikan Halim Wahjana.

"RUPST menerima dengan baik pengunduran Halim Wahjana dari jabagannta selaku direktur perseroan. Mengangkat Trivena Nalsalita sebagai direktur perseroan dan Sidharta Utama sebagai komisaris independen perseroan," kata Trivena dalam paparan publik, Senin (3/4/2023).

Sehingga berdasarkan keputusan RUPST tersebut, susunan anggota dewan komisaris dan direksi Astragraphia menjadi sebagai berikut:

  • Presiden Komisaris : Santosa
  • Komisaris : Gunawan Geniusahardja
  • Komisaris Independen : Arya N. Soemali
  • Komisaris Independen : Sidharta Utama
  •  
  • Presiden Direktur : Hendrix Pramana
  • Direktur : King Iriawan Sutanto
  • Direktur : Widi Triwibowo
  • Direktur : Trivena Nalsalita

 

Tebar Dividen 2022

Hasil putusan RUPST juga menyetujui laporan tahunan perusahaan dan menetapkan pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar 40 persen dari total laba bersih tahun buku 2022.

Masing-masing pemegang saham Astragraphia akan mendapatkan total dividen sebesar Rp29 per lembar saham, di mana dividen interim sebesar Rp8 per lembar saham sudah dibayarkan pada 24 Oktober 2022, dan sisanya sebesar Rp21 per lembar saham akan dibayarkan selambat- lambatnya pada 5 Mei 2023 kepada pemegang saham perseroan.

Hingga 31 Desember 2022, Astragraphia mampu meraih taba bersih sebesar Rp97,1 miliar dengan pendapatan bersih konsolidasi sebesar Rp2,91 triliun.

Pendapatan pada unit usaha Solusi Dokumen dan Solusi Teknologi Informasi meningkat, di mana pendapatan pada unit usaha Solusi Dokumen meningkat sebesar 6 persen akibat dari bertumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin.

Kemudian pendapatan pada Unit Usaha Solusi Teknologi Informasi meningkat 13 persen sebagai hasil dari penguatan penetrasi pasar dan percepatan realisasi peluang bisnis di area IT trading dan IT services. Kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas serta siklus operasional yang lebih baik turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia.

Astragraphia Catat Kenaikan Laba

Sinergi Astragraphia dan Menara Astra untuk Pelanggan
Petugas menunjukkan hasil print di OFiSKITA Jakarta, (3/9/2019). PT Menara Astra bekerja sama dengan PT Astragraphia Tbk untuk memberikan kemudahan aktivitas bisnis para tenant di Menara Astra melalui OFiSKITA. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Presiden Direktur Astragraphia Hendrix Pramana mengatakan, sepanjang 2022, Astragraphia telah menghadapi kondisi pasar yang dinamis dan mencatat peningkatan laba bersih sebesar 11 persen dibandingkan 2021. 

Melalui unit usaha Solusi Dokumen, Astragraphia secara konsisten mampu mempertahankan posisi nomor 1 market share untuk segmen printer produksi dan multifungsi berwarna A3 di Indonesia. Selain itu, Astragraphia menjalankan serangkaian inisiatif strategis untuk memperkuat bisnis, melalui peluncuran dan pengembangan bisnis baru 3D Printing di Indonesia yang dijalankan oleh anak usaha PT Astragraphia Xprins Indonesia (AXI).

Perusahaan berkomitmen melakukan yang terbaik dalam segala aspek, baik dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan karyawan, memenuhi kebutuhan pelanggan, serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan para pemangku kepentingan.

Menurut ia, Astragraphia berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Peseroan optimistis akan kelangsungan usaha dan peningkatan kinerja dengan penguatan bisnis inti dan mengakselerasi digitalisasi bisnis, meningkatkan kualitas layanan dan daya saing di area printing dan digital, mendorong pertumbuhan inisiatif baru, dan memperkuat kompetensi sumber daya manusia. 

"Kami memantapkan langkah untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat, iklim, dan planet untuk hari ini dan seterusnya melalui penegasan aspirasi keberlanjutan perusahaan yang terdapat pada strategi Triple-P Roadmap, mencakup Portfolio, People, Public Contribution, serta good corporate governance. Dalam Public Contribution Roadmap, kami berfokus pada pengembangan masyarakat di pilar kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan," tandasnya.

 

Mengintip Rencana Ekspansi Data Center Astragraphia

Data center
Ilustrasi data center Space DC (Foto: Space DC)

Sebelumnya, PT Astragraphia Tbk (ASGR) berencana melanjutkan pengembangan bisnis pusat datanya tahun ini. Meski begitu, Presiden Direktur Astragraphia Hendrix Pramana mengatakan, perseroan tetap memperhatikan kondisi terkini untuk meninjau peluang ada.

"Ekspansi data center ini akan kami tinjau, tapi dengan terus memegang prinsip kehati-hatian," kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8/2022).

Saat ini, Hendrix mengatakan perseroan telah memiliki data center yang dikelola sendiri. Data center tersebut utamanya difungsikan untuk melayani pelanggan melalui entitas anak, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT).

"Data center ini kami posisikan sebagai bagian dari total solution yang diberikan anak usaha kami, AGIT, kepada customernya untuk memberikan solusi di area cloud," kata Hendrix.

Pada semester I 2022, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 31 miliar, naik 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Raihan itu sejalan dengan laba bruto perseroan pada semester I 2022 yang naik menjadi Rp 261,63 miliar pada dari Rp 248,19 miliar pada semester I 2021. 

Meningkatnya laba kotor pada unit usaha Solusi Dokumen sebagai hasil dari bertumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin di segmen perkantoran dan graphic art berkontribusi pada kenaikan laba bersih konsolidasian.

Pendapatan pada unit usaha Solusi Teknologi Informasi juga naik akibat meningkatnya kebutuhan pasar terkait penyediaan IT services, software dan hardware, serta kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas dan siklus operasional yang lebih baik juga turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia pada Semester 1 2022.

Sementara dari sisi pendapatan mengalami penurunan tipis menjadi Rp 1,23 triliun pada semester I 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya