Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Selasa (4/4/2023).
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup menguat 0,3 persen ke posisi 6.827 disertai dengan munculnya volume pembelian. Ia mengatakan, selama IHSG belum mampu menembus level resistance terdekat di 6.868, posisi IHSG masih berada pada bagian dari wave (ii) dari wave C.
Baca Juga
“IHSG masih rawan koreksi untuk menguji rentang area 6.667-6.744,” ujar Herditya.
Advertisement
Ia menuturkan, IHSG berada di level support 6.704,6.587 dan level resistance 6.890,6.923.
Sementara itu, BNI Sekuritas prediksi IHSG berpotensi naik terbatas, dari kondisi overbought & candle spinning top pada Selasa, 4 April 2023. Trend bullish, selama di atas 6.815. IHSG closing di atas 5 day MA (6.808) & di bawah 6.920 (200 day MA).
Indikator MACD netral, Stochastic overbought, candle spinning top. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.752/6.641. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.924/6.961. Range breakout berada di 6.760 - 6.868.
“Level resistance berada 6.848/6.887/6.900/6.924 dengan 6.808/6.792/6.752/6.696 Perkiraan range di 6.780 - 6.870,” ujar Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Gozco Plantation Tbk (GZCO), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Sedangkan BNI Sekuritas memilih saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Buy on Weakness
Saham BBCA ditutup menguat 0,6 persen ke 8.800 pada perdagangan 3 April 2023. Selama saham BBCA belum mampu break area resistance di 8.900, posisi BBCA saat ini berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [iii] sehingga BBCA masih rawan terkoreksi sekaligus menutup area gap yang terjadi.
Buy on Weakness: 8.500-8.750
Target Price: 8.950, 9.100
Stoploss: below 8.250
2.PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) - Buy on Weakness
Saham GZCO ditutup menguat 8,4 persen ke 103 dan mampu menembus MA60 disertai dengan peningkatan volume pembelian. Selama GZCO masih mampu bergerak di atas 92 sebagai stoplossnya, maka posisi GZCO saat ini sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [i] dari wave C.
Buy on Weakness: 99-103
Target Price: 116, 125
Stoploss: below 92
3.PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) - Spec Buy
Saham RALS ditutup menguat 5,4 persen ke 680 disertai dengan tingginya volume pembelian, penguatan RALS pun mampu berada di atas MA60. Posisi RALS saat ini diperkirakan sedang berada bagian dari wave (iii) dari wave [v] dari wave 1, sehingga RALS masih berpeluang melanjutkan penguatannya.
Spec Buy: 655-675
Target Price: 700, 715
Stoploss: below 640
4.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Buy on Weakness
Saham SMGR ditutup menguat 0,8 persen ke 6.350 pada perdagangan Senin, 3 April 2023, Selama SMGR belum mampu menembus resistance di 6.475, posisi SMGR masih berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1 dari wave C, sehingga SMGR masih rawan terkoreksi.
Buy on Weakness: 6.100-6.225
Target Price: 6.475, 6.775
Stoploss: below 5.850
Advertisement
Penutupan IHSG pada 3 April 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Senin, 3 April 2023. Akan tetapi, jam perdagangan kembali normal masih belum angkat transaksi harian saham.
Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,32 persen ke posisi 6.827,17. Indeks LQ45 bertambah 0,57 persen ke posisi 943,07. Indeks acuan bervariasi. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.849,35 dan terendah 6.806,58.
Sebanyak 244 saham menguat dan 285 saham melemah. 196 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.340.369 kali dengan volume perdagangan 19,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun. Transaksi harian saham ini masih di bawah Rp 10 triliun di tengah jam perdagangan bursa kembali normal mulai Senin, 3 April 2023. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.961.
Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 486,47 miliar pada Senin, 3 April 2023. Dengan demikian, aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 7,1 triliun.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melemah. Sementara itu, sektor saham energi menguat 0,22 persen, sektor saham siklikal menanjak 0,29 persen, sektor saham keuangan melonjak 0,52 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,46 persen.
Sementara itu, sektor saham basic susut 0,17 persen, sektor saham industri terpangkas 0,28 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,98 persen, sektor saham kesehatan merosot 0,30 persen, sektor saham properti susut 0,12 persen, sektor saham teknologi tergelincir 0,46 persen dan sektor saham transportasi merosot 0,27 persen.
Penutupan Wall Street pada 3 April 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street beragam pada perdagangan saham Senin, 3 April 2023. Indeks Dow Jones melonjak seiring wall street menunjukkan ketahanan meski penurunan produksi minyak dari OPEC+ yang mengancam memicu inflasi dan kekhawatiran resesi.
Mengutip CNBC, Selasa (4/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 327 poin atau 0,98 persen ke posisi 33.601,15. Indeks S&P 500 menguat 0,37 persen ke posisi 4.124,51. Indeks Nasdaq tergelincir 0,27 persen ke posisi 12.189,45.
Pelaku pasar menghabiskan sebagian besar sesi perdagangan untuk mencerna berita dari OPEC+ yang memangkas 1,16 juta barel per hari. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) futures naik 6,28 persen menjadi USD 80,42 dan Brent berjangka naik 6,31 persen menjadi USD 84,93.
Analis dari Morningstar, Stephen Ellis menuturkan, prospek harga minyak yang lebih tinggi dapat menambah kegelisihan lebih lanjut ke wall street karena terjadi penurunan produksi.
“Pemotongan sebenarnya itu sendiri tidak terlalu mengejutkan, mengingat peningkatan besar dalam persediaan global dan kekhawatiran resesi yang kemungkinan meningkat akibat kesulitan perbankan baru-baru ini,” ujar dia dikutip dari CNBC.
Ia menambahkan, harga minyak lebih tinggi cenderung memberikan dorongan sederhana untuk inflasi, memberikan lebih banyak efek meredam ekonomi.
Advertisement