Bursa Saham Asia Beragam Jelang Laporan Inflasi AS hingga Laba Bank

Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 12 April 2023. Investor menanti data inflasi Amerika Serikat.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Apr 2023, 09:50 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 09:50 WIB
Bursa Saham Asia Pasifik Beragam pada Rabu 12 April 2023
Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 12 April 2023 seiring investor menanti data inflasi AS. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, (12/4/2023) seiring investor menunggu data inflasi utama Amerika Serikat (AS). Data inflasi AS ini menentukan langkah the Federal Reserve (the Fed) ke depan untuk siklus pengetatannya.

Dikutip dari CNBC, ekonom yang disurvei oleh Dow Jones mengharapkan kenaikan 6 persen dari tahun ke tahun dalam indeks harga konsumen Amerika Serikat. The Fed diprediksi menaikkan suku bunga 25 basis poin bulan depan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,7 persen dan indeks Topix bertambah 0,8 persen seiring pelaku pasar mencerna lebih lanjut indeks harga produsen Jepang dan laporan pesanan mesin. Indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,05 persen.

Di Australia, indeks ASX 200 naik tipis 0,6 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong susut 0,6 persen. Di China, indeks Shanghai bertambah 0,4 persen dan indeks Shenzhen merosot 0,2 persen.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan ekonomi global dapat menuju pertumbuhan terlemah sejak 1990, menurunkan prospeknya untuk tahun-tahun mendatang.

Di wall street, saham teknologi merosot dengan indeks Nasdaq tergelincir 0,43 persen. Indeks S&P 500 mendatar dan indeks Dow Jones bertambah 98,27 poin atau 0,29 persen.

Investor juga melihat ke depan untuk laporan laba dari bank Amerika Serikat (AS) seiring JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Citigroup akan rilis pada Jumat pekan ini.BlacRock dan UnitedHealth Group juga dijadwalkan untuk melaporkan.

Sementara itu, tingkat pengangguran Korea Selatan naik menjadi 2,7 persen pada Maret 2023 dari 2,6 persen yang terlihat pada Februari, berdasarkan data pemerintah.

Pasar tenaga kerja Korea Selatan menunjukkan ketahanan dalam dua bulan terakhir setelah tingkat pengangguran mencapai level tertnggi dalam 11 bulan pada Desember karena bank sentral bertujuan menurunkan inflasi dalam siklus pengetatan global.

Won Korea Selatan berada di posisi 1,322 terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu pekan ini. Hal ini terjadi setelah Bank of Korea memutuskan mempertahankan suku bunga acuan untuk kedua kali berturut-turut.


Bursa Saham Asia pada 11 April 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Selasa, 11 April 2023 seiring Bank of Korea mempertahankan suku bunga 3,5 persen sesuai harapan. Bank Sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga  kedua kali dengan inflasi 4,2 persen.

Indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,4 persen ke posisi 2.547,86. Indeks Kosdaq menguat tipis 1,26 persen ke posisi 898,94. Dikutip dari CNBC, di sisi lain, Bitcoin melampui USD 30.000 untuk pertama kali sejak Juni 2022 sementara eter mendekati USD 2.000.

Indeks ASX 200 Australia melonjak 1,26 persen ke posisi 7.309,9. Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,05 persen ke posisi 27.923,37. Indeks Topix bertambah 0,78 persen ke posisi 1.991,85.

Indeks Hang Seng Hong Kong memangkas keuntungan dan berakhir menguat 0,7 persen. Di bursa saham China cenderung beragam. Indeks Shanghai merosot 0,05 persen ke posisi 3.313,6. Indeks Shenzhen menanjak 0,04 persen ke posisi 11.877,15.

 


Penutupan Wall Street pada 11 April 2023

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Selasa, 11 April 2023. Indeks S&P 500 ditutup mendatar karena investor bersiap untuk rilis data inflasi akhir pekan ini.

Dikutip dari CNBC, Rabu (12/4/2023), ineks S&P 500 melemah tipis ke posisi 4.108,94. Indeks Dow Jones bertambah 98,27 poin atau 0,29 persen ke posisi 33.684,79. Indeks Nasdaq merosot 0,43 persen ke posisi 12.031,88.

Sektor saham siklikal mengungguli, bahkan saat nama-nama sektor saham teknologi tertinggal. Sektor saham energi memimpin di antara sektor saham indeks S&P 500. Sektor saham energi menguat 0,9 persen. Di sisi lain, saham teknologi tertinggal dengan turun 1 persen.

Sementara itu, saham CarMax melonjak 9,6 persen setelah pengecer mobil bekas itu membukukan laba kuartalan yang lebih kuat dari perkiraan. Saham Moderna turun 3 persen setelah perusahaan mengatakan menunda vaksin flu-nya.

Pergerakan indeks saham terjadi menjelang pembacaan indeks harga konsumen pada Maret 2023 yang akan dirilis Rabu pekan ini serta indeks harga produsen yang akan rilis Kamis pekan ini. Kedua metrik inflasi dapat memberikan kejelasan lebih lanjut tentang bagaimana the Federal Reserve (the Fed)  melanjutkan kebijakan pengetatan suku bunga.

“Data yang akan datang pekan ini penting karena akan menjadi salah satu data terakhir untuk informasikan pertemuan the Federal Reserve pada 3 Mei 2023. Ini karena Federal Reserve evaluasi kebijakannya melawan inflasi dan laju kebijakan moneter yang tepat,” ujar William Northey dari US Bank Wealth Management seperti dikutip dari CNBC.

Ia menambahkan, kondisi pasar telah mulai condong ke arah kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan berikutnya. “Kumpulan data ini pasti akan memberikan konteks bagi Federal Reserve untuk evaluasi di mana mereka berada dalam pertempuran itu,” ujar Northey.


Menanti Laporan Keuangan

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Wall street saat ini menuju musim laporan keuangan. Sejumlah bank besar Amerika Serikat dijadwalkan untuk merilis laporan keuangan untuk pertama kalinya sejak serangkaian krisis bank pada Maret 2023. JPMorgan Chase, Wells Fargo, dan Citigroup akan melaporkan kinerja keuangan pada Jumat pekan ini. Sedangkan BlackRock dan UnitedHealth Group juga dijadwalkan untuk rilis laporan keuangan.

Sementara itu, Warren Buffett mengungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Nikkei kalau keputusannya untuk melepas sebagian besar saham Taiwan Semiconductor baru-baru ini sebagian berasal dari ketegangan geopolitik.

Ia menjual 86 persen sahamnya di produsen chip tersebut pada kuartal IV 2022. Ia baru membeli saham itu pada kuartal III dan menjadikannya termasuk terbesar ke-10 dalam portofolio Berkshire, perusahaan investasi milik Buffett.

Nikkei melaporkan kalau Buffett menyebutkan ketegangan geopolitik adalah pertimbangan dalam divestasi. Ia menuturkan, perusahaan chip Taiwan itu dikelola dengan baik tetapi Berskhire memiliki tempat lebih baik untuk investasi.

Selain itu, saham maskapai juga menguat setelah Boeing rilis kenaikan jumlah pengiriman karena pelanggan ingin memenuhi permintaan perjalanan yang meningkat. Laporan itu mendorong saham Boeing naik 1 persen. Saham United Airlines dan JetBlue masing-masing naik hampir 3 persen. Saham maskapai Delta dan American Airlines menguat lebih dari 1 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya