Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berhasil membukukan kinerja solid untuk tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022.
Pada periode tersebut, Smartfren berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 435,32 miliar. Sehubungan dengan itu, Direktur Smartfren Telecom, Gisela Yenny Lesmana mengatakan manajemen masih mempeertimbangkan apakah akan ada pembagian dividen atau tidak.
Baca Juga
Lantaran, selain harus menunggu keputusan pemegang saham, laba ini juga pencapaian pertama bagi perseroan. Sehingga memang diperlukan pertimbangan matang mengenai alokasi laba tersebut.
Advertisement
"Untuk pembagian dividen, kita harus tunggu dari hasil RUPS. Tapi tentu jasa manajemen akan selalu berusaha untuk memaksimalkan shareholder value, dan berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh pemegang saham. Ini baru pencapaian pertama, jadi kita akan assessment dulu dan evaluasi kinerja, terutama dalam pikiran kami, kita harus terus bisa mempertahankan kinerja ini," kata Gisela kepada wartawan, dikutip Jumat (14/4/2023).
Hingga akhir tahun 2022, Smartfren mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 435,32 miliar. Raihan itu sejalan dengan pendapatan yang tumbuh 7,17 persen menjadi sebesar Rp 11,20 triliun dari Rp 10,45 triliun pada 2021.
Gisela menambahkan, untuk tahun ini perseroan optimis dapat melanjutkan kinerja positif. Perseroan akan mempertahankan tren kinerja tersebut dengan target laba minimal pada angka yang sama untuk 2023.
"Target pendapatan, kita selalu berharap tumbuh lebih baik dari sebelumnya dan selalu ada progres karena kita harus bertanggung jawab pada seluruh stake holder. Kami upayakan minimal sama seperti tahun sebelumnya (2022), dan optimis itu bisa tercapai dengan strategi yang kita telah rencanakan," imbuh dia.
Jurus Smartfren Pertahankan Laba Bersih pada 2023
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akhirnya berhasil membukukan laba positif pada tahun buku 2022. Pada periode tersebut, perseroan mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 435,32 miliar.
Direktur Smartfren Telecom, Gisela Yenny Lesmana mengatakan, perseroan akan mempertahankan tren kinerja ini dengan target laba minimal pada angka yang sama untuk 2023.
"Target pendapatan, kita selalu berharap tumbuh lebih baik dari sebelumnya dan selalu ada progres karena kita harus bertanggung jawab pada seluruh stake holder. Kami upayakan minimal sama seperti tahun sebelumnya (2022), dan optimis itu bisa tercapai dengan strategi yang kita telah rencanakan," kata dia kepada wartawan, Kamis (13/4/2023).
Advertisement
Belanja Modal
Meski telah mencatatkan laba, tetapi perseroan belum memastikan pembagian dividen. Mengingat ini kali pertama perseroan mencetak laba, manajemen tengah melakukan pertimbangan untuk tetap berkomitmen memaksimalkan shareholder value. Lebih lanjut, perseroan tahun ini masih akan fokus untuk mempertahankan operasional agar dapat mempertahankan kinerja yang diperoleh pada 2022.
"Di tahun 2023 ini memang ada pengukuhan strategi terutama network, kita banyak optimasi sepanjang ramadhan. Tapi untuk skala nasional sepanjang tahun kita akan optimasi hampir di seluruh titik. Bersamaan dengan perkuatan jaringan, kita mulai menambahkan lineup produk baru yang tetap bisa menjawab kebutuhan pasar dari sisi network pada produk sehingga bisa improve revenue dan menambah customer engagement," jelas dia.
Tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar USD 200 juta atau setara Rp 3 triliun. Gisela mengatakan, belanja modal utamanya akan dialokasikan untuk optimalisasi dan pengembangan jaringan.
"Kita selalu maintance capex sekitar USD 200 juta atau Rp 3 triliun. Kita akan fleksibel untuk kebutuhan kami, tapi prinsip fix mobile konvergensi adalah untuk satu kebutuhan konektivitas dalam satu rekening bisa share ke keluarga lainnya. dan bisa juga ott selain konektivitas. Untuk mencapai itu butuh integrasi plan dan proses sangat kompleks," beber dia.
Mengintip Persiapan Smartfren Jelang Mudik Lebaran 2023
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah melakukan sejumlah persiapan jelang mudik Lebaran 2023. VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat mengatakan, perusahaan akan melakukan optimasi jaringan pada jalur utama mudik.
Dia menjabarkan, pada setiap periode mudik terjadi perpindahan subscriber atau pengguna smartfren dari Jabodetabek sebesar 12 persen ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Diperkirakan, tahun ini juga akan terjadi tren serupa.
"Lebaran tahun kemarin begitu PPKM dibuka, ada perpindahan sekitar 12 persen. Paling banyak di Jawa barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tahun ini kita perkirakan akan sama," kata Agus dalam temu media di Auditorium Kantor Smartfren, Kamis (13/4/2023).
Tahun lalu, terdapat empat jalur utama mudik uang menjadi fokus perseroan. Yakni Tol Trans-Jawa, jalur kereta api Jawa, bandara Soekarno Hatta, dan pelabuhan Merak. Untuk tahun ini, Smartfren menambah wilayah optimasi jaringan. Antara lain, Tol Trans-Jawa, jalur kereta api, tol Sumatera, jalur pantai utara, jalur pantai selatan, dan 11 tol segmen baru.
"Jadi sampai saat ini optimasi jaringan sudah dilakukan hampir 100 persen, di jalur utama mudik. Ini kita tambah karena pemudik motor kami perkirakan akan meningkat. Jadi kami optimasi yang luar utara dan selatan yang jadi rute pemotor," imbuh Agus.
Advertisement