Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan atau emiten baru akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 18 April 2023. Lantas, emiten apa saja yang akan mencatatkan saham pada hari ini?
Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas sejumlah emiten pendatang baru di BEI.
Baca Juga
1 PT Era Digital Media Tbk (AWAN)
Advertisement
PT Era Digital Media Tbk (AWAN) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/4/2023). Era Digital Media mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-32 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Era Digital Media mencatatkan saham perdana dengan kode saham AWAN.
Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 750 juta saham. Lalu, emiten dengan kode AWAN akan mencatatkan saham sejumlah 3,43 miliar saham di BEI.
Adapun, harga penawaran saham Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Dengan demikian, Era Digital Media meraup dana segar Rp 75 miliar.
Dalam rangka IPO, Era Digital Media menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.Â
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan IPO ini akan digunakan 80 persen akan disalurkan perseroan untuk penyetoran modal kepada PT Era Awan Digital (EAD).Â
Â
Dana IPO AWAN
Dana tersebut akan digunakan sekitar 70 persen akan digunakan untuk membeli aset berupa 189 server yang akan dilaksanakan pada 2023 dan 2024. Terkait dengan hal ini, EAD telah mendapatkan penawaran berupa surat penawaran yang ditujukan kepadaÂ
EAD, dari vendor yang biasa digunakan oleh EAD sejak 2020 dan merupakan non-afiliasi (Pihak Ketiga). Pembelian 189 server ini akan dipergunakan untuk ekspansi server Virtuozzo Hybrid Infrastructure (VHI) di mana bertujuan untuk penambahan kapasitas server dan juga akan digunakan sebagai pengembangan beberapa produk baru yang rencananya akan launching pada 2023, produk tersebutÂ
diantaranya adalah Eranyacloud Dashboard, Simple Storage Service (S3 Storage), Content Delivery Network (CDN) dan GPU Server (Graphics Processing Unit).
Lalu, sekitar 30 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja EAD yaitu: gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran, sertifikasi perusahaan dan pengembangan karyawan untuk mendukung Pemasaran, Pengembangan Produk dan operasional EAD.
Selain itu, sekitar 20 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja Era Awan Digital yaitu, pembayaran gaji dan kesejahteraan karyawan, sewa kantor, harga pokok penjualan (HPP), kegiatan pemasaran dan pengembangan karyawan untuk mendukung kegiatan operasional perseroan.
Â
Advertisement
2 PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN)
PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/4/2023). Menn Teknologi Indonesia mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-33 di BEI pada 2023.
Menn Teknologi Indonesia mencatatkan saham perdana dengan kode saham MENN. Perseroan mencatatkan saham di papan akselerasi dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 430,2 juta saham. Lalu, emiten dengan kode MENN akan mencatatkan saham sejumlah 1,43 miliar saham.
Adapun, harga penawaran saham Rp 78per saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Dengan demikian, MENN meraup dana segar RpÂ
Dalam rangka IPO, Menn Teknologi Indonesia menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, PT KGI Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.
Â
Dana IPO MENN
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk sekitar Rp 1.688.888.888 akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang pokok pihak ketiga.Â
Lalu, sekitar Rp 12.402.316.304 akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure). Sekitar Rp 2.000.000.000 akan digunakan untuk menyewa bangunan yang nantinya akan digunakan perseroan sebagai cabang dan service point center baru yang berlokasi di Medan, Cikarang, Batang (Jawa Tengah) dan Surabaya. Pembukaan cabang dan service point center baru dilakukan oleh Perseroan untuk memperkuat jaringan yang sudah ada serta berfokus untuk melayani keperluan IoT pada kawasan-kawasan Industri dan kebutuhan bisnis lainnya.Â
Selain itu, perseroan juga akan melakukan renovasi pada cabang dan service point center baru tersebut. Perseroan telah menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga untuk menyediakan bangunan dan melakukan renovasi pada 22 Desember 2022. Tidak terdapat hubungan afiliasi antara pihak ketiga dengan perseroan.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (operating expenses) antara lain: marketing digital, media promosi dan kegiatan peningkatan sales marketing, pembelian inventory berupa perangkat IoT device, serta penambahan SDM, biaya penyelenggaraan pelatihan karyawan (Manpower), serta peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM.
Advertisement
3. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (18/4/2023). PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-34 di BEI pada 2023.
Merdeka Battery Materials mencatatkan saham perdana dengan kode saham MBMA. Perseroan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 11,54 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode MBMA mencatatkan saham sejumlah 107,99 miliar saham.
Adapun, harga penawaran saham Rp 795 per saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dengan demikian, Merdeka Battery Materials meraup dana segar Rp 9,18 triliun.
Dalam rangka IPO, Merdeka Battery Materials menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sedangkan, PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Macquarie Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia ditunjuk sebagai penjamin emisi efek.
Sementara itu, Seluruh dana hasil dari IPO, setelah dikurangi biaya- biaya emisi, akan digunakan sekitar 53 persen akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka USD 300.000.000, yang akan dibayarkan kepada Merdeka Copper Gold (MDKA) dan ING Bank N.V. cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar USD 225.000.000 dan USD 75.000.000, melalui ING Bank sebagai agen. MDKA merupakan afiliasi perseroan sedangkan ING Bank bukan merupakan Afiliasi Perseroan.
Â
Â
Dana IPO Perseroan
Lalu, sekitar 6,0 persen akan digunakan oleh perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar USD 30.000.000 yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh Merdeka Copper Gold kepada PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar USD 30.000.000 atau setara Rp 460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.
Selain itu, sekitar 2,0 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan dan sekitar 9,0 persen akan dipinjamkan kepada MTI yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua 2023.
Tak hanya itu, sekitar 16,0 persen akan dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN) dan sekitar 6,0 persen akan dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, pembayaran royalti ke kas negara, biaya pengangkutan dan bongkar muat, biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya penambangan.
Sedangkan, sisanya akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50 persen.
SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha perseroan dan perusahaan anak (Grup MBM) agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.
Â
Â
Â
Advertisement