Hari Buruh 1 Mei 2023, Bursa Saham Jepang dan Australia Menghijau

Sebagian besar pasar saham di Bursa Asia Pasifik tutup untuk memperingati Hari Buruh pada Senin, 1 Mei 2023. Di tengah Hari Buruh, bursa saham Jepang dan Australia menguat.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Mei 2023, 08:48 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 08:48 WIB
Hari Buruh 1 Mei 2023, Bursa Saham Jepang dan Australia Menguat
Sebagian besar pasar saham di bursa saham Asia Pasifik libur saat Hari Buruh 1 Mei 2023. Namun, bursa saham Australia dan Jepang catat penguatan. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Sebagian besar pasar saham di Bursa Asia tutup untuk memperingati Hari Buruh pada Senin, (1/5/2023). Namun, di tengah perayaan Hari Buruh, pasar saham Australia dan Jepang kompak menguat.

Dikutip dari CNBC, di Australia, indeks ASX 200 naik 0,14 persen di tengah aktivitas pabriknya pada April berkontraksi pada laju tercepat dalam 35 bulan dengan survei swasta dari Juno Bank menunjukkan indeks manajer pembelian di posisi 48.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,65 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 0,57 persen. Bank Au Jibun akan merilis data aktivitas pabrik Jepang pada April 2023.

Selama akhir pekan, aktivitas pabrik China secara tak terduga tergelincir ke wilayah kontraksi dengan indeks manajer pembelian manufaktur resmi di posisi 49,2, berbeda dengan harapan ekonom di 51,4.

Pada perdagangan Jumat pekan lalu, di wall street, tiga indeks acuan kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 0,8 persen, dan catat kinerja terbaik sejak Januari. Indeks S&P 500 bertambah 0,83 persen, dan indeks Nasdaq melesat 0,69 persen.

Sementara itu, aktivitas pabrik Australia telah menyusut dengan laju tercepat dalam 35 bulan, menurut survei swasta dari Juno Bank. Indeks manajer pembalian manufaktur pada April mencapai 48, turun dari posisi Maret sebesar 49,1, menandai penurunan bulanan kedua berturut-turut.

Angka di atas 50 menandakan ekspansi, sedangkan angka di bawah 50 menandakan kontraksi.  Dalam rilisnya, bank mengatakan hal ini disebabkan melemahnya permintaan barang-barang Australia, mengamati pesanan baru menurun selama lima bulan berturut-turut dan pada tingka tercepat sejak Agustus 2021. Selain itu, responden survei mengomentari kelemahan ekonomi yang berbasis luas, sebagian didorong oleh suku bunga yang tinggi.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 28 April 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 28 April 2023 usai Bank of Japan mempertahankan kebijakan moneternya tidak berubah dalam pertemuan kebijakan moneter pertama yang dipimpin oleh gubernur baru Kazuo Ueda.

Dikutip dari CNBC, bursa saham Jepang menguat dan memimpin kenaikan di wilayah tersebut dengan indeks Nikkei 225 naik 1,4 persen ke posisi 28.856,44. Kenaikan indeks Nikkei tersebut mengikuti keputusan bank sentral. Indeks Topix bertambah 1,23 persen ke posisi 2.057,48. Yen Jepang melemah 0,8 persen menjadi 134,9 melawan dolar Amerika Serikat.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,36 persen menjadi 7.318,7. Indeks Kospi Korea Selatan menguat terbatas 0,23 persen ke posisi 2.501,53. Indeks Kosdaq melemah 0,87 persen ke posisi 842,83.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,42 persen. Indeks Hang Seng teknologi menguat 1,12 persen. Di China, indeks Shenzhen bertambah 1,08 persen ke posisi 11.338,67. Indeks Shanghai menanjak 1,14 persen ke posisi 3.323,27.

 

Penutupan Wall Street pada 28 April 2023

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Jumat, 28 April 2023. Indeks Dow Jones membukukan kinerja bulanan terbaik sejak Januari 2023.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (29/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones bertambah 0,8 persen atau 272 poin ke posisi 34.098,16. Indeks S&P 500 menanjak 0,83 persen ke posisi 4.169,48. Indeks Nasdaq melesat 0,69 persen ke posisi 12.226,58. Investor analisis laba perusahaan teknologi terbaru.

Sementara itu, indeks Dow Jones ditutup naik 2,5 persen, dan mencatat penampilan bulanan terbaik sejak Januari 2023, saat rata-rata indeks berakhir naik 2,8 persen. Indeks S&P 500 mencatat kenaikan bulanan 1,5 persen, dan cetak kinerja bulanan positif dua kali berturut-turut. Sedangkan indeks Nasdaq akhiri kinerja bulanan hanya naik tipis.

Selama sepekan, indeks Nasdaq cetak kenaikan terbesar. Indeks Nasdaq membukukan kenaikan 1,3 persen. Hal ini didorong kinerja keuangan perusahaan teknologi. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing membukukan kenaikan 0,9 persen.

Lebih dari setengah perusahaan S&P 500 telah melaporkan laba sejauh ini. Dari perusahaan tersebut, 80 persen telah mengalahkan harapan, berdasarkan data Facset.

“Pasar harus mengikuti laba. Itu adalah hal utama,” ujar Presiden Bolvin Wealth Management, Gina Bolvin.

Di sisi lain, saham Amazon melemah hampir 4 persen. Saat melaporkan rilis kinerja kuartal I 2023, pengecer online itu mengatakan bisnis cloud-nya melambat, meski mengalahkan harapan wall street untuk pendapatan pada kuartal tersebut.

 

Kinerja Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Selain itu, saham Snap anjlok 17 persen setelah kehilangan pendapatan. Saham Pinterest merosot 15,7 persen setelah mengeluarkan harapan pertumbuhan pendapatan kuartal II yang mengecewakan. Saham First Solar tergelincir lebih dari 9 persen setelah kinerja meleset dari harapan wall street untuk kuartal I 2023.

Namun, tidak semua saham teknologi turun mengikuti rilis laporan keuangan masing-masing. Saham Intel naik 4 persen setelah perusahaan semikonduktor mengalahkan perkiraan untuk pendapatan dan laba.

Adapun data yang dirilis Jumat pagi menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik 0,3 persen pada Maret 2023, sejalan dengan harapan ekonom. Indeks tersebut menjadi pengukur utama inflasi untuk the Federal Reserve (the Fed). The Fed bakal gelar pertemuan pekan depan.

“Laba, data ekonomi dan the Fed terus menjadi narasi investor,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.

Selain itu, hal yang perlu diperhatikan yaitu saham First Republic Bank yang bermasalah. Saham First Republic Bank merosot lebih dari 43 persen. Koreksi saham tersebut seiring kinerja keuangan perseroan. Saham First Republic Bank merosot lebih dari 97 persen sejak awal tahun.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya