Semen Indonesia Tebar Dividen Rp 1,65 Triliun, Simak Jadwalnya

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bakal membagikan dividen untuk periode tahun buku 2022 sebesar Rp 245,19 per saham. Simak jadwal pembagian dividennya.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Mei 2023, 11:37 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2023, 11:37 WIB
Semen Indonesia Tebar Dividen 2022 Rp 1,65 Triliun, Simak Jadwalnya
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bakal membagikan dividen untuk periode tahun buku 2022 Rp 1,65 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 245,19 per saham. (Dok. SIG)

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bakal membagikan dividen untuk periode tahun buku 2022 Rp 1,65 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 245,19 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Rabu (3/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 April 2023.

Penetapan penggunaan laba bersih atribusi pemilik entitas induk perseroan tahun buku 2022 sebesar Rp 2.364.836.000.000 atau Rp 2,36 triliun. Sebesar 70 persen atau Rp 1.655.385.200.000 atau 245,19 per lembar saham ditetapkan sebagai dividen tunai, sehingga dividen bagian Negara RI atas kepemilikan 51,203 persen saham sebesar Rp 847.606.883.956 atau Rp 847,60 miliar.

Sementara itu, sebesar 30 persen atau Rp 709.450.800.000 atau Rp 709,45 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya. Pemberian wewenang dan kuasa kepada direksi Semen Indonesia dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan pembagian dividen tunai tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk melakukan pembulatan ke atas untuk pembayaran dividen per saham.

Jadwal:

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 3 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 4 Mei 2023
  • Cum dividen di pasar tunai: 5 Mei 2023
  • Ex dividen di pasar tunai: 8 Mei 2023
  • Recording date: 5 Mei 2023
  • Pembayaran dividen: 17 Mei 2023

Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memutuskan membagikan dividen tunai sebesar 70 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2022 sebesar Rp 2,36 triliun. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 1,65 triliun. Sisa laba bersih sebesar 30 persen atau setara Rp 709,45 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

"Jika dibandingkan dengan nilai yang dibagikan pada tahun lalu yang sebesar Rp 1,02 triliun, pembagian dividen pada tahun ini terhitung tumbuh 61,76 persen. Hal ini mengindikasikan komitmen perseroan untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham," ujar Direktur Utama Semen Indonesia, Donny Arsal, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 17 April 2023.

Ia menambahkan, SIG akan terus berupaya untuk memperkuat kapasitas perseroan melalui inovasi produk dan layanan, penguatan jaringan distribusi dan optimalisasi fasilitas produksi, hingga peningkatan operational excellence pada aktivitas operasional termasuk inisiatif digitalisasi yang berkontribusi pada efisiensi, untuk menyasar peningkatan kinerja pada 2023.

"SIG berkomitmen untuk terus menjaga kepemimpinan pasar dan mempertahankan kinerja yang positif demi terciptanya pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan bernilai tambah bagi para pemegang saham," tutur Donny Arsal.

 

 

Kinerja Keuangan 2022

Distribusi Semen Indonesia
Distribusi Semen Indonesia

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan hasil kinerja keuangan hingga akhir 2022. Emiten semen pelat merah ini membukukan pendapatan Rp 36,37 triliun pada 2022. Pendapatan perseroan turun 0,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 36,70 triliun. 

Mengutip laporan keuangan Semen Indonesia, Senin (13/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 25,70 triliun atau meningkat 2,92 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 24,97 triliun. 

Dengan demikian, laba kotor Semen Indonesia turun 8,95 persen menjadi Rp 10,67 triliun pada 2022 dari Rp 11,72 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba tahun berjalan 18 persen menjadi Rp 2,49 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun. 

Hingga akhir 2022, Semen Indonesia mengantongi laba bersih sebesar Rp 2,36 triliun. Laba perseroan naik 15,68 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,04 triliun.

Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 82,96 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 81,76 triliun. Kemudian, liabilitas SMGR Rp 33,27 triliun hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 37,11 triliun.

Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 47,23 triliun hingga akhir 2022 meningkat dari akhir tahun lalu Rp 42,87 triliun.

 

Rights Issue Semen Indonesia Terserap Rp 2,56 Triliun

Ilustrasi semen indonesia (4)
Ilustrasi semen indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau disebut SIG mencatat total pemesanan dalam rangka rights issue mencapai 96,9 persen dari keseluruhan transaksi. Total pemesanan yang mencapai 96,9 persen itu di tengah kondisi industri semen yang masih menantang dengan tingkat persaingan yang tinggi dan biaya produksi meningkat akibat kenaikan bahan bakar.

Aksi rights issue tersebut menjadi salah satu langkah strategi Semen Indonesiamendukung kinerja perseroan terutama program ESG dan pengembangan bisnis. Pada porsi publik tercatat sebanyak 388.403.084 lembar saham baru senilai Rp 2,56 triliun telah dipesan atau setara 93,68 persen dari total 414.598.313 saham baru yang ditawarkan.

Negara RI sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan sebesar 51,01 persen turut ambil bagian dalam rights issue ini melalui transaksi inbreng dengan mengalihkan sejumlah 7.499.999.999 saham seri B dengan nilai seluruhnya Rp 2,84 triliun. Jumlah tersebut mewakilii 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam saham Semen Baturaja ke dalam saham SIG.

Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni menuturkan, penyerapan rights issue untuk porsi publik yang mencapai 93,68 persen hingga periode terakhir transaksi menunjukkan tingginya minat dan partisipasi pemegang saham publik. Selain itu, dukungan pemegang saham.

“Dan tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap SIG dengan inisiatif-inisiatif strategis yang telah dilakukan sehingga dapat mencatatkan kinerja positif berdasarkan laporan keuangan perusahaan per September 2022,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).

Vita menambahkan, kesuksesan rights issue ini menjadi motivasi bagi SIG untuk terus tumbuh di tengah kondisi industri semen yang kompetitif.

“SIG akan selalu berupaya mencatatkan kinerja positif sebagai bentung tanggung jawab serta komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham,” ujar Vita.

 

Rights Issue, Semen Indonesia Patok Harga Pelaksanaan Rp 6.600 per Saham

Fasilitas pengolahan limbah menjadi alternatif bahan bakar pengganti batu bara di Pabrik Narogong, Jawa Barat (Foto: Semen Indonesia)
Fasilitas pengolahan limbah menjadi alternatif bahan bakar pengganti batu bara di Pabrik Narogong, Jawa Barat (Foto: Semen Indonesia)

Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 846.215.318 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (7/12/2022), harga pelaksanaan rights issue dipatok sebesar Rp 6.600 per saham.

Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana segar senilai Rp 5,58 triliun. Termasuk HMETD pemerintah RI sesuai porsinya yang dilakukan dengan cara penyetoran saham dalam bentuk selain uang (inbreng).

Penyetoran modal Negara RI akan disetorkan dalam bentuk kepemilikan 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), atau setara 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR), dengan nilai seluruhnya sebesar Rp 2,84 triliun.

Catatan saja, pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami dilusi maksimum sebesar 12,49 persen setelah periode pelaksanaan HMETD. Adapun dana yang diperoleh dari aksi ini, selain untuk konsolidasi SMBR, yakni mayoritas atau sekitar 88,9 persen akan dialokasikan untuk belanja modal. Kemudian sekitar 27,6 persen digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan pada 2023.

Sisanya sekitar 11,1 persen akan digunakan untuk penambahan modal kerja Semen Indonesia.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya