42 Perusahaan Lagi Proses Pencatatan Saham di BEI, Mayoritas Punya Aset hingga Rp 250 Miliar

BEI mencatat sebanyak 42 perusahaan dalam proses pencatatan saham hingga kini. Dari 42 perusahaan tersebut, mayoritas perusahaan beraset kelas menengah.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mei 2023, 10:46 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2023, 10:46 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 42 perusahaan dalam pipeline untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 42 perusahaan dalam pipeline untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini.

Hingga 12 Mei 2023, ada 40 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana yang dihimpun Rp 32,7 triliun.

“Hingga saat ini terdapat 42 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Sabtu (13/5/2023).

Dari 42 perusahaan yang sedang proses pencatatan saham di BEI tersebut, mayoritas perusahaan beraset kelas menengah antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar yang mencapai 26 perusahaan. Kemudian disusul perusahaan aset skala besar di atas Rp 250 miliar yang mencapai 13 perusahaan.

Sedangkan kalau berdasarkan sektor, sektor konsumer siklikal yang mendominasi mencapai 7 perusahaan. Lalu lima perusahaan masing-masing dari sektor basic materials, consumer non siklikal, dan properti & real estate.

Berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:

  • 3 perusahaan aset skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar
  • 26 perusahaan aset skala menengah atau aset antara Rp 50 miliar-Rp 250 miliar
  • 13 perusahaan aset skala besar atau aset di atas Rp 250 miliar

Berikut berdasarkan rincian sektor:

  • 5 Perusahaan dari sektor basis materials
  • 7 perusahaan dari sektor konsumer
  • 5 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 3 perusahaan dari sektor energi
  • 2 perusahaan dari sektor keuangan
  • 1 perusahaan dari sektor perawatan kesehatan
  • 4 perusahaan dari sektor industri
  • 3 perusahaan dari sektor infrastruktur
  • 5 perusahaan dari sektor properti dan real estate
  • 4 perusahaan dari sektor teknologi
  • 3 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Aksi Rights Issue dan Obligasi

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu dari rights issue hingga 12 Mei 2023, ada 16 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan nilai Rp 15,8 triliun.

“Masih terdapat 25 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI,” ujar Nyoman.

Adapun rincian sektor sebagai berikut:

  • 1 perusahaan dari sektor basic materials
  • 7 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
  • 4 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 5 perusahaan dari sektor energi
  • 7 perusahaan dari sektor keuangan
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik.

Sedangkan dari penerbitan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS), ada 33 emisi dari 28 penerbit dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 34,8 triliun. Hingga 12 Mei 2023 terdapat 33 emitei dari 28 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline. Dari pipeline tersebut, sektor keuangan mendominasi untuk terbitkan obligasi yang mencapai 18 perusahaan.

Adapun 33 emisi dari 28 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline dengan klasifikasi sektor:

  • 2 perusahaan dari sektor basic materials
  • 3 perusahaan dari sektor energi
  • 18 perusahaan dari sektor keuangan
  • 6 perusahaan dari sektor industri
  • 2 perusahaan dari sektor infrastruktur
  • 1 perusahaan dari sektor teknologi
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
  • 1 perusahaan dari sektor belum ada

6 Emiten Baru pada 8-12 Mei 2023

IHSG Dibuka di Dua Arah
Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

BEI mencatat kedatangan enam emiten baru pada 8-12 Mei 2023. Pada Senin, 8 Mei 2023, adan empat emiten baru yang mencatatkan saham di BEI. Saham dan waran PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) resmi tercatat pada papan pengembangan BEI. Perseroan merupakan perusahaan tercatat ke-35 di BEI pada 2023. Tyre bergerak pada sektor consumer siklikal dengan subsector automobiles dan components. TYRE bergerak pada industri auto components dan subindustri tires.

Selanjutnya PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) mencatatkan saham dan waran pada papan pengembangan BEI. DOOH menjadi perusahaan tercatat ke-36 di BEI pada 2023. Perseroan bergerak di sektor konsumer siklikal dengan subsector media dan entertainment. DOOH bergerak pada industri media dan subindustry advertising.

Selain itu, saham dan waran PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) mencatatkan saham perdana di papan pengembangan. JATI menjadi perusahaan tercatat ke-37 di BEI pada 2023. Perseroan bergerak pada sektor teknologi dengan subsector software dan IT service, sedangkan industri dan subindustry JATI adalah online application dan services.

PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) resmi mencatatkan saham pada papan utama BEI. RAAM menjadi perusahaan tercatat ke-38 di BEI pada 2023. RAAM bergerak pada sektor Consumer Cyclicals dan subsektor Media & Entertainment, industri dan subindustri Entertainment & Movie Production.

Pada Selasa, 9 Mei 2023, saham serta waran PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) resmi Tercatat pada papan pengembangan BEI. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-39 di BEI pada 2023. MPX Logistics International bergerak pada sektor transportasi dan logistik dengan subsektor Logistics & Deliveries. Perseroan bergerak pada industri dan subindustri Logistics & Deliveries.

Perusahaan tercatat ke-40 di BEI pada 2023 resmi melantai di Bursa pada Jumat, 12 Mei 2023 yakni PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) yang mencatatkan saham dan waran pada Papan Utama BEI. SMIL bergerak pada sektor Industrials dengan subsektor Industrial Goods. SMIL bergerak pada industri Machinery dan subindustri Construction Machinery & Heavy Vehicles

 

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya