CEO Morgan Stanley James Gorman Bakal Mengundurkan Diri

Chief Executive Officer (CEO) Morgan Stanley James Gorman akan mengundurkan diri. Ia salah satu CEO yang lama menjabat sebagai pimpinan di Amerika Serikat (AS).

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mei 2023, 14:38 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2023, 14:38 WIB
CEO Morgan Stanley James Gorman Bakal Mengundurkan Diri
Chief Executive Officer (CEO) Morgan Stanley James Gorman akan mengundurkan diri. Hal tersebut disampaikan saat rapat pemegang saham tahunan perseroan pada Jumat, 19 Mei 2023.(AP Photo/Seth Wenig, file)

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Morgan Stanley James Gorman akan mengundurkan diri. Hal tersebut disampaikan saat rapat pemegang saham tahunan Morgan Stanley pada Jumat, 19 Mei 2023.

“Waktu spesifik dari transisi CEO belum ditentukan, tetapi itu adalah harapan dewan dan itu akan terjadi dalam 12 bulan ke depan. Itulah harapan saat ini tanpa adanya perubahan besar di lingkungan eksternal,” ujar Gorman seperti dikutip dari CNN, Minggu (21/5/2023).

Gorman merupakan salah satu pimpinan bank Amerika Serikat terlama menjadi CEO sejak 2010.

Gorman akan menjadi executive chairman untuk membantu transisi Morgan Stanley ke era kepemimpinan berikutnya. Adapun dewan direksi memiliki tiga kandidat internal senior yang berpotensi mengambil alih sebagai chief executive berikutnya.

Gorman juga yakin Morgan Stanley terlindungi dengan baik dari gejolak di sektor perbankan setelah runtuhnya tiga pemberi pinjamanr egional.

“Dalam karier saya yang panjang, saya telah melihat banyak lingkungan. Ada yang menantang, ada yang tidak. Beberapa krisis, beberapa tidak. Saya tetap sangat optimis tentang masa depan Morgan Stanley dan ekonomi kita yang lebih luas,” ujar dia.

Saham Morgan Stanley merosot 2,1 persen pada Jumat siang, 19 Mei 2023.

Gorman kelahiran Australia menggantikan John Mack di pucuk pimpinan perusahaan setelah krisis keuangan 2008 yang membuat perusahaan menderita kerugian miliaran dolar Amerika Serikat dan memukul bisnis utamanya, termasuk investasi perbankan dan divisi aset manajemen.

 

Memimpin dengan Transformasi Besar-besaran

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Gorman memimpin Morgan Stanley dengan transformasi besar-besaran yang membuat bank itu meningkatkan bisnis manajemen kekayaannya dan melakukan diversifikasi jauh dari risiko. Di bawah kepemimpinannya, Morgan Stanley akuisisi dua bisnis penting untuk perubahan ini, termasuk kesepakatan USD 13 miliar untuk membeli broker online E*Trade pada 2020 dan membeli manajer investasi Eaton Vance senilai USD 7 miliar pada 2021.

Morgan Stanley pada 2013 membeli sisa saham Citigroup dari usaha pengelolaan kekayaan bersama mereka, Smith Barney, setelah perusahaan pertama kali menggabungkan divisi pialang mereka pada 2009. Sejak itu, bisnis tersebut telah berganti nama menjadi Morgan Stanley Wealth Management.

Perusahaan juga meluncurkan Alliance for Children’s Mental Health pada 2020, dan bertujuan membantu anak-anak dan remaja dengan kesehatan mental mereka.

“Sektor swasta memiliki peluang dan kewajiban untuk melakukan bagiannya dalam membantu memastikan kaum muda untuk mendapatkan perawatan yang dibutuhkan dan layak dapatkan,” tulis Gorman.

PHK Lagi, Morgan Stanley Bakal Pangkas 7 Persen Karyawan di Asia

Ilustrasi PHK (Istimewa)
Ilustrasi PHK (Istimewa)

Sebelumnya, bank investasi asal Amerika Serikat, Morgan Stanley dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memangkas 7 persen tenaga kerjanya di Asia-Pasifik. 

Mengutip US News, Selasa (16/5/2023) karyawan Morgan Stanley di China diperkirakan akan menjadi yang paling terdampak dalam PHK terbaru bank investasi itu, karena hubungan yang memburuk dengan AS dan pertumbuhan ekonomi yang lemah.

Morgan Stanley kemungkinan akan mulai berkomunikasi dengan bankir yang terkena dampak PHK pekan ini, dengan lebih dari 40 pekerja berisiko, termasuk unit pasar modal, menurut seorang sumber terkait kabar tersebut.

Divisi lain mungkin juga sedikit terpengaruh, menurut sumber itu, menambahkan keputusan akhir tentang jumlah pemutusan hubungan kerja belum dibuat.

PHK di Asia merupakan bagian dari rencana Morgan Stanley untuk mengurangi sekitar 3.000 pekerjanya secara global pada akhir kuartal ini.

Perusahaan yang berbasis di New York itu telah memberhentikan sekitar 50 pekerja sejauh ini di Asia, dan sejumlah besar dari mereka adalah bankir yang berfokus pada pelayanan di China. 

Beberapa putaran pemutusan hubungan kerja secara berurutan jarang terjadi di Asia. Di Morgan Stanley, wilayah tersebut telah memberikan kontribusi sekitar 13 persen terhadap pendapatan bersih grupnya dalam lima tahun terakhir, mencapai USD 6,7 miliar pada akhir 2022 lalu.

Sebelum keputusan PHK, Morgan Stanley melaporkan pendapatan bersih kuartal pertama sebesar USD 2 miliar di Asia, turun 2 persen dari periode yang sama tahun lalu, dibandingkan dengan penurunan 25 persen di Eropa, Timur Tengah dan Afrika, menurut pengajuan terbarunya.

 

Morgan Stanley PHK 3.000 Karyawan pada Kuartal II 2023

Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham
Ilustrasi PHK atau Berhenti Kerja. Foto: Unsplash/ Scott Graham

Diwartakan sebelumnya, PHK kembali melanda bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat, Morgan Stanley.

Melansir US News, Rabu (3/5/2023) sebuah sumber mengabarkan bahwa Morgan Stanley berencana untuk memangkas sekitar 3.000 pekerjanya pada kuartal kedua 2023, dalam putaran PHK kedua dalam enam bulan.

Sumber itu menyebut, kesepakatan yang lambat dan lingkungan ekonomi yang sulit mendorong bank investasi itu mengurangi jumlah karyawannya, kata sumber itu.

Bloomberg News adalah yang pertama melaporkan tentang PHK terbaru di Morgan Stanley.

PHK terbaru di Morgan Stanley mengikuti kuartal lain di mana biaya dari unit perbankan investasi menurun, menyeret total pendapatan turun hampir 2 persen menjadi USD 14,5 miliar.

Bulan lalu, kepala keuangan Morgan Stanley Sharon Yeshaya mengatakan bahwa pengelolaan biaya adalah prioritas mengingat ketidakpastian pasar yang lebih luas dan inflasi yang tinggi.

Bank investasi di Wall Street itu telah terdampak dari penurunan dalam kesepakatan karena investor menjadi lebih berhati-hati tentang pasar yang bergejolak dan suku bunga The Fed yang naik dengan cepat.

Pada Desember 2022, CEO Morgan Stanley James Gorman juga telah mengatakan bahwa bank akan melakukan pemutusan hubungan kerja "sederhana" di seluruh dunia. Namun saat itu Gorman tidak memberikan angka pasti pada karyawan yang akan terdampak PHK.

Pada akhir Maret 2023, Morgan Stanley tercatat memiliki lebih dari 82.000 karyawan dan PHK akan memengaruhi hampir 4 persen stafnya. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya