Saham GOTO dan BEBS Mendadak Melambung, Begini Respons OJK

BEI rutin berkoordinasi dalam pengawasan perdagangan saham dan juga mendeteksi harga saham yang tidak wajar. Hal ini terkait gerak saham GOTO dan BEBS.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jun 2023, 20:37 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2023, 20:37 WIB
Saham GOTO dan BEBS Mendadak Melambung, Begini Respons OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku rutin melakukan koordinasi atas pergerakan sejumlah saham yang tidak wajar termasuk untuk saham GOTO dan BEBS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku rutin melakukan koordinasi atas pergerakan sejumlah saham yang tidak wajar. 

Jelang pekan lalu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) milik Sultan Subang Asep Sulaeman Sabanda tengah menjadi sorotan. Lantaran, kedua saham tersebut bergerak tidak wajar.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi menuturkan, pihaknya dan BEI rutin berkoordinasi dalam pengawasan perdagangan saham dan juga mendeteksi harga saham yang tidak wajar.

Menurut ia, pihaknya menyebut tidak menemukan kesalahan sistem pada saham GOTO dan BEBS. Akan tetapi, pergerakan saham ini biasanya dipengaruhi oleh pelaku pasar.

"Dari sisi sistem tidak ada kesalahan dalam sistem pergerakan saham sangat dipengaruhi oleh pelaku dan informasi pasar, tidak ada kesalahan di sistem," kata dia.

Di sisi lain, ia mengungkapkan, saham GOTO yang tiba-tiba melesat dalam beberapa waktu lalu dinilai sangat wajar. Lantaran, saham GOTO masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International atau MSCI. 

"GOTO ini dalam waktu yang lalu masuk indeks MSCI ini berakibat fund manager melakukan rebalancing portofolio tentunya akan berpotensi mendongkrak menyebabkan harga goto naik. Ini wajar saat saham masuk indeks MSCI," imbuhnya.

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tiba-tiba melesat pada perdagangan Rabu, 31 Mei 2023. Transaksi saham GOTO juga melonjak signifikan di pasar negosiasi.

 

 

 


Gerak Saham GOTO

GoTo
Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Dikutip dari data RTI, saham GOTO melambung 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham. Sebelum ditutup melambung, saham GOTO berada di zona merah. Sepanjang perdagangan, saham GOTO berada di kisaran Rp 147-Rp 104 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham GOTO 54.466 kali dengan volume perdagangan 708.451.648 saham. Nilai transaksi Rp 10,1 triliun.

Di pasar negosiasi, transaksi saham GOTO sangat signifikan yang mencapai Rp 3,6 triliun. Saham GOTO terbang 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham. Total frekuensi perdagangan 96 kali. Volume perdagangan 249.034.045 saham. Di pasar negosiasi, harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 147 dan terendah Rp 2 per saham.

Di pasar negosiasi, transaksi saham GOTO mencapai Rp 5,9 triliun yang dibantu UBS Sekuritas Indonesia, dan Rp 1,4 triliun oleh Maybank Sekuritas Indonesia.

Mengutip catatan mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Zein Mahmud menilai, lonjakan saham GOTO kemungkinan dari rebalancing MSCI. "GOTO masuk ETF Index Fund serta merta harus memperhitungkan harga GOTO dalam nilai portofolio mereka. Mayoritas investor besar asing memanfaatkan bursa saham Indonesia melalui reksa dana indeks," tulis dia dikutip Kamis, 1 Juni 2023.

 


Angkat Indeks Saham

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Ia mengatakan, kesempatan mengangkat nilai dengan mengerek indeks. "GOTO, anggota baru yang punya bobot lumayan dalam indeks, alat cantik untuk mengangkat indeks. Dan algoritma closing market BEI memberikan jalan tol, jadilah kata mereka. Maka jadilah. Market cap kita itu masih mikro. Konon bobot saham BEI dalam MSCI hanya 2 persen. Yang kecil memang gampang dikerek gampang dibanting," ujar dia.

Hasan menambahkan, dalam kasus harga GOTO pada penutupan perdagangan, yang dibutuhkan harga dan indeks. "Dalam kasus harga GOTO pada market on close kemarin sangat jelas yang mereka perlukan bukan transaksi dan pemilikan, tapi harga dan indeks," ujar dia.

Ia menuturkan, kalau pembelian dilakukan dengan teratur dan konsisten di pasar regular, mereka dapat memperoleh saham dengan harga 35 persen lebih murah. "Atau jauh lebih praktis transaksi jumbo di pasar negosiasi. Tapi harga di pasar nego tidak jadi kiblat dan tidak diperhitungkan dalam indeks. Yang mereka mau adalah nyetel indeks untuk kepentingan mereka," ujar dia.

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya