BEI Terapkan ARB 15%, Bagaimana Dampaknya terhadap Saham GOTO?

Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan auto rejection bawah (ARB) tahap I sebesar 15 persen yang efektif mulai 5 Juni 2023. Lalu bagaimana dampaknya terhadap saham GOTO?

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Jun 2023, 07:37 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 07:37 WIB
BEI Terapkan ARB 15%, Bagaimana Dampaknya terhadap Saham GOTO?
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerapkan normalisasi kebijakan relaksasi pandemi BEI, salah satunya normalisasi atas kebijakan batasan persentase auto rejection bawah (ARB) tahap I sebesar 15 persen. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerapkan normalisasi kebijakan relaksasi pandemi BEI, salah satunya normalisasi atas kebijakan batasan persentase auto rejection bawah (ARB) tahap I yang efektif pada Senin, 5 Juni 2023. Apakah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terdampak oleh kebijakan tersebut?

Pengamat pasar modal Desmond Wira mengatakan, saham yang berpotensi kena ARB biasanya saham yang downtrend atau fundamentalnya kurang baik. 

"GOTO ini menurut saya termasuk yang fundamentalnya kurang baik. Jadi cukup berisiko dan tidak menarik kalau dikaitkan dengan ARB," kata Desmond kepada Liputan6.com, ditulis Kamis (8/6/2023).

Dengan demikian, ia lebih merekomendasikan saham GOTO untuk trading jangka pendek. Namun, tidak menyarankan saham GOTO untuk dijadikan pilihan investasi. Sebab, saham GOTO saat ini cenderung sideways. Potensi uptrend masih terbatas. 

"Setiap kali naik tinggi, biasanya cepat terkoreksi. Untuk saat ini risiko masih cukup besar kalau untuk trading. Kalau mau trading, cut loss kalau turun di bawah 103, dengan target harga 147," ujarnya.

Sementara itu, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei menilai kinerja fundamental GOTO sendiri masih perlu perbaikan ke arah laba positif. 

Sedangkan, terkait ARB 15% seharusnya akan membuat perdagangan saham menjadi lebih stabil dan meningkatkan likuiditas saham.

Pada penutupan perdagangan Rabu, 7 Juni 2023, saham GOTO melemah 2,52 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham GOTO dibuka stagnan Rp 119 per saham. Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 121 dan terendah Rp 114 per saham. Total frekuensi perdagangan 32.153 kali dengan volume perdagangan 37.956.348 lot saham. Nilai transaksi Rp 437,6 miliar.

Saham GOTO Tiba-Tiba Melambung 34,68 Persen, Transaksi di Pasar Negosiasi Tembus Rp 3,6 Triliun

Kolaborasi GoTo Digadang Perkuat UMKM
Sinergitas Gojek dan Tokopedia disebut-sebut mampu mendukung digitalisasi UMKM di Indonesia sehingga mampu memperluas jaringan pasarnya. (Dok: GoTo)

Sebelumnya, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tiba-tiba melesat pada perdagangan Rabu, 31 Mei 2023. Transaksi saham GOTO juga melonjak signifikan di pasar negosiasi.

Dikutip dari data RTI, saham GOTO melambung 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham. Sebelum ditutup melambung, saham GOTO berada di zona merah. Sepanjang perdagangan, saham GOTO berada di kisaran Rp 147-Rp 104 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham GOTO 54.466 kali dengan volume perdagangan 708.451.648 saham. Nilai transaksi Rp 10,1 triliun.

Di pasar negosiasi, transaksi saham GOTO sangat signifikan yang mencapai Rp 3,6 triliun. Saham GOTO terbang 34,86 persen ke posisi Rp 147 per saham. Total frekuensi perdagangan 96 kali. Volume perdagangan 249.034.045 saham. Di pasar negosiasi, harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 147 dan terendah Rp 2 per saham.

Di pasar negosiasi, transaksi saham GOTO mencapai Rp 5,9 triliun yang dibantu UBS Sekuritas Indonesia, dan Rp 1,4 triliun oleh Maybank Sekuritas Indonesia.

Mengutip catatan mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Zein Mahmud menilai, lonjakan saham GOTO kemungkinan dari rebalancing MSCI. “GOTO masuk ETF Index Fund serta merta harus memperhitungkan harga GOTO dalam nilai portofolio mereka. Mayoritas investor besar asing memanfaatkan bursa saham Indonesia melalui reksa dana indeks,” tulis dia dikutip Kamis (1/6/2023).

Ia mengatakan, kesempatan mengangkat nilai dengan mengerek indeks. “GOTO, anggota baru yang punya bobot lumayan dalam indeks, alat cantik untuk mengangkat indeks. Dan algoritma closing market BEI memberikan jalan tol, jadilah kata mereka. Maka jadilah. Market cap kita itu masih mikro. Konon bobot saham BEI dalam MSCI hanya 2 persen. Yang kecil memang gampang dikerek gampang dibanting,” ujar dia.

 

Dibutuhkan Harga dan Indeks

Gojek Tokopedia
GoTo, hasil bergabungnya Gojek dan Tokopedia. (Foto: YouTube Gojek Indonesia)

Hasan menambahkan, dalam kasus harga GOTO pada penutupan perdagangan, yang dibutuhkan harga dan indeks. “Dalam kasus harga GOTO pada market on close kemarin sangat jelas yang mereka perlukan bukan transaksi dan pemilikan, tapi harga dan indeks,” ujar dia.

Ia menuturkan, kalau pembelian dilakukan dengan teratur dan konsisten di pasar regular, mereka dapat memperoleh saham dengan harga 35 persen lebih murah. “Atau jauh lebih praktis transaksi jumbo di pasar negosiasi. Tapi harga di pasar nego tidak jadi kiblat dan tidak diperhitungkan dalam indeks. Yang mereka mau adalah nyetel indeks untuk kepentingan mereka,” ujar dia.

Saham GOTO Masuk Indeks MSCI

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc merilis rebalancing portofolionya pada 11 Mei 2023.  Perubahan konstituten indeks MSCI Global Standard berlaku pada penutupan 31 Mei 2023.

MSCI menambah saham dari Indonesia untuk daftar indeks MSCI Global Standard. MSCI juga tidak menghapus saham dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard.

MSCI menambah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini sesuai prediksi pasar kalau GOTO akan masuk indeks MSCI.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 11 Mei 2023, saham GOTO melemah 1,69 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham GOTO bergerak di kisaran Rp 120-Rp 112 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 137,39 triliun.

Dalam pengumuman MSCI menyebutkan, di indeks MSCI Global Standard 86 securities akan ditambahkan dan 39 securities akan dihapus dari indeks MSCI ACWI. Tiga tambahan besar di indeks MSCI World adalah Builders Firstsources (USA), Lattice Semiconductor (USA) dan Deckers Outdoor Corp (USA).

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya