Raksasa Bank AS JPMorgan Jadi Perusahaan Terbesar di Dunia versi Forbes

PMorgan Chase berada di posisi nomor pertama dalam daftar Forbes Global 2000 untuk perusahaan terbesar di dunia.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2023, 06:24 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 06:24 WIB
JPMorgan Chase hadapi gugatan karena tudingan pembukaan safe deposit box tanpa pemberitahuan dan menjual barang milik kliennya. (Foto: Ikechukwu Julius Ugwu/Unsplash)
JPMorgan kembali merebut posisi sebagai perusahaan terbesar di dunia.(Foto: Ikechukwu Julius Ugwu/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta -- Di tengah kekhawatiran akan resesi, kenaikan suku bunga dan pasar saham Amerika Serikat (AS) jauh di bawah level tertinggi pada 2022, bank terkemuka di AS, JPMorgan Chase kembali merebut posisi sebagai perusahaan terbesar di dunia.

Dikutip dari Forbes, Senin (12/6/2023), JPMorgan Chase mendapatkan kembali posisi nomor pertama dalam daftar Forbes Global 2000 untuk perusahaan terbesar di dunia, pertama kalinya sejak 2011, setelah Berkhisre Hathaway milik miliarder Warrenn Buffett jatuh dari posisi teratas karena penurunan portofolio investasi.

Total pendapatan JPMorgan dalam 12 bulan yang berakhir Maret 2023 mencapai USD 180 miliar dari USD 125 miliar. Hal ini sebagian besar didukung kenaikan margin bunga bersih.  Dikurangi biaya bunga lebih tinggi membawa pendapatan bersih JPMorgan USD 136 miliar selama rentang tersebut, 13 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

JPMorgan telah mengalami musim semi yang penting dengan melalui krisis perbankan yang berasal dari kegagalan Sillicon Valley Bank, Signature Bank dan First Republic Bank. JPMorgan akuisisi First Republic Bank.

JPMorgan akuisisi First Republic Bank pada 1 Mei 2023 mengambil kendali atas deposito sebesar USD 92 miliar dan pinjaman serta sekuritas  USD 203 miliar. Bank tersebut melaporkan kenaikan deposit 2 persen year on year (YoY)  menjadi USD 2,3 triliun pada akhir kuartal I 2023 seiring nasabah yang pindahkan uang tunai dari bank regional yang melemah.

“Ekonomi AS terus berada pada pijakan yang sehat, konsumen masih berbelanja dan memiliki neraca yang kuat, dan bisnis dalan kondisi baik,” ujar CEO Jamie Dimon saat rilis kuartal US 2023.

Ia menuturkan, awan badai yang telah dipantau selama setahun terakhir tetap terlihat, dan gejolak industri perbankan menambah risiko ini.

Setiap tahun sejak 2003, Forbes dalam laporan bertajuk Global 2000 telah memperingkat perusahaan publik berdasarkan penjualan, laba, aset dan nilai pasar dengan empat variabel itu diber bobot sama. Daftar pada 2023 dari data 12 bulan terakhir hingga 7 Mei 2023. Secara keseluruhan, 2.000 perusahaan sumbang penjualan USD 50,8 triliun, laba USD 4,4 triliun, aset USD 231 triliun, dan kapitalisasi pasar USD 74 triliun, semuanya turun sedikit dari tahun lalu kecuali pendapatan.

611 Perusahaan Terbesar di Dunia Berasal dar AS

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Di sisi lain, Amerika Serikat menjadi rumah bagi 611 perusahaan yang masuk the Global 2000. Jumlah perusahaan tersebut meningkat dari tahun lalu 595 perusahaan. Kemudian disusul China dan Hong Kong yang memiliki 346 perusahaan terbesar di dunia. Jepang mencatat lebih dari 100 perusahaan terbesar di dunia, tepatnya 192 perusahaan masuk daftar Global 2000 tersebut.

Pada 2003, AS memiliki 776 perusahaan yang masuk Global 2000, tetapi jumlah itu menurun menjadi 536 perusahaan pada 2012. Sedangkan jumlah perusahaan di China dan negara berkembang lainnya terus tumbuh. Pada tahun ini, lebih dari 600 perusahaan AS masuk daftar perusahaan terbesar di dunia, sejak 2007 ditopang performa bursa saham AS pada 10 tahun terakhir.

Dari 100 perusahaan AS yang masuk daftar pada 2023 mencatat kenaikan 64 persen dalam lima tahun, dan 359 persen dalam kapitalisasi pasar selama 10 tahun. Sedangkan perusahaan global naik 8,7 persen lebih dari lima tahun dan total 47 persen dalam 10 tahun.

Di sisi lain, pendatang baru dengan peringkat tertinggi adalah Corebridge Financial yang berbasis di Houston dan berada pada peringkat 345. Corebridge menawarkan produk asuransi jiwa dan pensiun, serta terpisah dari American International Group sejak September lalu. Perseroan mengumpulkan USD 1,7 miliar dari IPO yang merupakan terbesar di AS pada 2022.

Adapun Global 2000 juga terlihat jauh berbeda dari daftar 20 tahun lalu. Saat Citigroup menjadi nomor 1 dan AIG, Fnnie Mae dan IBM termasuk di antara 10 perusahaan terbesar di AS. Tidak ada yang masuk 20 besar pada saat ini. Fannie Mae dikeluarkan dari Bursa Efek New York pada 2010 setelah krisis hipotek dan resesi.

Apple hanya nomor 963 di dunia pada 2003, dengan kapitalisasi pasar USD 6,6 miliar. Sejak saat itu tumbuh, dan catat kapitalisasi pasar menjadi USD 2,8 triliun.

Peringkat Berkshire Hathaway Turun Tajam

Wall Street
Pedagang bekerja di New York Stock Exchange, New York, 10 Agustus 2022. (AP Photo/Seth Wenig, file)

Sebelumnnya, Forbes pada edisi  tahunan ke-20 merilis perusahaan terbesar di dunia dari peringkat Global 2000. Pada edisi tersebut menunjukkan betapa banyak yang telah berubah sejak tahun-tahun awal abad ke-21.

Dikutip dari Forbes, ditulis Minggu (11/6/2023), pada 2003, posisi tiga teratas ditempati Citigroup, General Electric, dan American International Group. Citigroup masih berada di peringkat 25 besar, tetapi AIG dan GE yang dulu dominan telah turun jauh dalam peringkat perusahaan terbesar di dunia.

Di antara perusahaan yang menempati posisi 10 besar, di posisi pertama ditempati JPMorgan. Lalu tiga bank raksasa milik China dan raksasa teknologi Apple dan Alphabet.

JPMorgan berada di posisi teratas dari peringkat Forbes Global 2000 untuk pertama kali sejak 2011. Bank terbesar di Amerika Serikat ini mencatat aset USD 3,7 triliun. Tak hanya itu, JPMorgan juga mampu lebih kuat di tengah krisis perbankan regional pada musim semi ini. Hal ini seiring First Republic Bank yang gagal bayar.

Di sisi lain, Berskhire Hathaway, perusahaan investasi milik Warren Buffett turun ke nomor 338 karena kerugian yang belum direalisasi pada portofolio investasinya.

Global 2000 merupakan peringkat perusahaan terbesar di dunia memakai empat metrik antara lain penjualan, laba, aset dan kapitalisasi pasar. Sebagai grup, perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar 2023 hasilkan penjualan USD 50,8 triliun, laba sebesar USD 4,4 triliun, aset USD 231 triliun dan kapitalisasi pasar USD 74 triliun.

Keuntungan kumulatif, aset dan kapitalisasi pasar semua turun sedikit dari tahun lalu, meskipun ini pertama kalinya total pendapatan melampaui USD 50 triliun. Ada 58 negara yang mewakili perusahaan publik dalam daftar.

 Amerika Serikat memimpin dengan 611 perusahaan di peringkat Global 2000 dan China berada di urutan kedua dengan 346 perusahaan Global. Forbes memakai data keuangan 12 bulan terakhir untuk menghitung faktor yang dipakai untuk peringkat tersebut.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya