Pengelola Kedai Teguk Janji Bagikan Dividen 20 Persen dari Laba Bersih Usai IPO

PT Platinum Wahab Nusantara Tbk, pengelola kedai Teguk akan tebar dividen 20 persen usai IPO. Hal itu mempertimbangkan kondisi keuangan perseroan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Jun 2023, 17:32 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 17:32 WIB
Pengelola Kedai Teguk Janji Bagikan Dividen 20 Persen dari Laba Bersih Usai IPO
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk bergerak di bidang kedai makanan dan minuman atau pengelola Kedai Teguk janji membagikan dividen 20 persen dari laba bersih(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk bergerak di bidang kedai makanan dan minuman atau pengelola Kedai Teguk janji membagikan dividen 20 persen dari laba bersih usai melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip laman e-ipo, Selasa (20/6/2023), dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan perseroan dari waktu ke waktu, perseroan merencanakan untuk membayar dividen tunai kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun.

Besarnya dividen yang akan dibagikan dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan perseroan dan tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar perseroan. 

"Setelah dilaksanakannya penawaran umum perdana saham, perseroan merencanakan untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20 persen dari laba bersih tahun berjalan perseroan setelah pajak yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan dimasa yang akan datang atau sesuai dengan kemampuan kas perseroan," tulis Platinum Wahab Nusantara.

Kebijakan perseroan dalam pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan setiap tahun atau jumlah lain yang diusulkan oleh pemegang saham perseroan dan disetujui dalam RUPST, dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan dan keberlangsungan usaha perseroan. 

Perseroan dapat membagikan dividen pada tahun di mana perseroan mencatatkan saldo laba positif dan setelah dikurangi cadangan berdasarkan UUPT.

Sementara itu, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk melepas 1,07 miliar saham ke publik dengan nilai nominal Rp 16. Jumlah saham yang dilepas sebanyak 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam IPO.

Perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 105-Rp 112 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar dari IPO maksimal Rp 120 miliar.

Terbitkan Waran

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 428,57 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Jumlah waran yang diterbitkan itu maksimal 17,14 persen dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran seri I diberikan cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang lima saham baru Platinum Wahab Nusantara berhak memperoleh dua waran seri I dengan setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan. Adapun harga pelaksanaan waran itu sebesar Rp 152. Diperkirakan hasil dana dari penerbitan waran sebesar Rp 65,14 miliar.

Pemegang waran seri I dapat melaksanakan waran seri I sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun pertama yaitu sejak 8 Januari 2024 sampai dengan 5 Juli 2024.

Perseroan akan memakai dana hasil IPO sebesar 60 persen untuk belanja modal yaitu pengembangan dan penambahan gerai dan sisanya 40 persen untuk modal kerja perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan dipakai untuk modal kerja perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional perseroan.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin emisi efek. Adapun setelah IPO dan penerbitan waran, pemegang saham perseroan antara lain Maulana Hakim sebesar 0,30 persen, Najib Wahab Mauluddin sebesar 0,30 persen, PT Dinasti Kreatif Indonesia sebesar 61,91 persen, masyarakat sebesar 26,79 persen dan waran sebesar 10,71 persen.

Kinerja Keuangan

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hingga 2022, perseroan telah meraih pendapatan Rp 128,30 miliar. Pendapatan naik 15,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 111,21 miliar. Beban pokok pendapatan Rp 50,2 miliar atau bertambah 1,2 persen pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 49,6 miliar.

Perseroan mencatat laba kotor Rp 78,02 miliar hingga 2022. Laba kotor itu tumbuh 26,7 persen dari periode 2021 sebesar Rp 61,5 miliar. Dengan demikian, laba usaha naik 50,4 persen menjadi Rp 16,17 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,7 miliar.

Melihat kondisi tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 12,64 miliar pada 2022 atau naik 46,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 8,63 miliar.

Perseroan mencatat aset Rp 76,16 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 51,2 miliar. Liabilitas perseroan susut menjadi Rp 16,8 miliar pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,9 miliar. Perseroan membukukan kas dan bank sebesar Rp 1,5 miliar pada 2022.

Jadwal Sementara IPO

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
  • Masa penawaran awal: 19-23 Juni 2023
  • Perkiraan tanggal efektif: 28 Juni 2023
  • Perkiraan masa penawaran umum: 3 Juli-5 Juli 2023
  • Perkiraan tanggal penjatahan: 5 Juli 2023
  • Perkiraan tanggal distribusi saham dan waran seri I: 6 Juli 2023
  • Perkiraan tanggal pencatatan saham dan waran seri I: 7 Juli 2023
  • Perkiraan tanggal tanggal awal perdagangan waran seri I: 7 Juli 2023
  • Perkiraan tanggal akhir perdagangan waran seri I
  • Pasar regular dan negosiasi pada 1 Juli 2024
  • Pasar tunai pada 28 Juni 2024
  • Perkiraan tanggal awal pelaksanaan waran seri I: 8 Januari 2024
  • Perkiraan tanggal akhir pelaksanaan waran seri I: 5 Juli 2024
  •  
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya