Grup Ciputra Pilih Rumah Sakit untuk Genjot Recurring Income

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih memiliki keyakinan pendapatan berulang atau recurring income masih akan tumbuh. Salah satunya akan dikontribusikan dari rumah sakit.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Jun 2023, 20:20 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2023, 20:20 WIB
Direktur Utama Ciputra Development, Candra Ciputra saat paparan publik perseroan, Selasa (27/6/2023). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)
Direktur Utama Ciputra Development, Candra Ciputra saat paparan publik perseroan, Selasa (27/6/2023). (Foto: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih memiliki keyakinan pendapatan berulang atau recurring income masih akan tumbuh, meski diakui terdapat sejumlah tantangan.

Direktur Utama Ciputra Development, Candra Ciputra membeberkan, recurring income dari pusat perbelanjaan atau mall rupanya belum pulih sepenuhnya meski status pandemi Covid-19 resmi dicabut.

"Untuk project-project seperti mall, recovery nya itu belum 100 persen. Hotel malah surprisingly lebih cepat daripada mall," kata dia dalam paparan publik perseroan, Selasa (27/6/2023).

Sementara untuk rumah sakit, Candra memandang lebih optimistis. Salah satunya didorong adanya wacana regulasi yang memungkinkan dokter atau perawat asing praktik di Indonesia. Meksi di sisi lain, kinerja lini usaha rumah sakit sata ini tak secerah saat terjadi pandemi Covid-19.

"Kalau hotel kayaknya kita enggak mau ekspansi dulu walaupun kelihatannya lebih visible. Mal yang agak parah sekarang karena terkena online. Jadi kita paling hati-hati justru di mall sekarang. Yang visible ke depan saya rasa rumah sakit masih yang tetap the best option," imbuh Candra.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Ciputra, Harun Hajadi mengatakan porsi recurring income saat ini sebesar 23 persen dari total pendapatan perseroan. Meski tak ada rencana ekspansi besar-besaran, tetapi pendapatan berulang juga diharapkan tetap tumbuh.

"Recurring income ini kebanyakan ekspansinya sifatnya organik. Jadi kita tidak secara agresif meningkatkan recurring, tetapi kita ada intensi untuk meningkatkan recurring income agar terjadi lebih seimbang dari segi revenue. Saat ini masih 23 persen kontribusinya," kata Harun.

 

 

Ciputra Development Tebar Dividen 2022 Rp 15 per Saham

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini, Selasa, 27 Juni 2023. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 278,04 miliar.

Dividen tunai ini merupakan sekitar 14,9 persen dari alokasi penggunaan laba bersih tahun buku 2022. "Hasil keputusan RUPS tadi pagi, dari laba bersih Rp 1,86 triliun, digunakan untuk cadangan sebesar Rp 1 miliar. Laba ditahan Rp 1,58 triliun, dan dibagikan sebagai dividen tunai Rp 278,04 miliar atau Rp 15 per saham," ungkap Direktur PT Ciputra Development Tbk, Tulus Santoso salam paparan publik perseroan, Selasa (27/6/2023).

Sepanjang 2022, Ciputra Development mencatatkan laba bersih sebesar Rp 1,9 triliun dari total pendapatan sebesar Rp 9,1 triliun.

Laba bersih tahun 2022 tersebut meningkat 7,4 persen jika dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut diperoleh dari segmen pengembangan properti yang meliputi penjualan rumah hunian, ruko, apartemen, dan gedung perkantoran tercatat sebesar Rp 7,2 triliun.

Sedangkan pendapatan dari segmen pendapatan berulang yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel, kantor sewa, dan rumah sakit mencapai Rp 1,9 triliun.

Perolehan laba bersih 2022 merupakan rekor tertinggi yang pernah dicapai dalam sejarah perusahaan. Hal itu terjadi karena adanya komitmen dari seluruh manajemen dan karyawan Grup Ciputra dalam meningkatkan performa kerja di tengah tantangan pandemi Covid-19.

"Untuk jadwal pembagian dividen, cum dividen mulai 10 Juli dan pembayaran pada tanggal 25 Juli 2023," imbuh Tulus.

Berikut jadwal pembagian dividen PT Ciputra Development Tbk:

  • Cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 10 Juli 2023
  • Ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 11 Juli 2023
  • Recording date yang berhak atas dividen tunai: 12 Juli 2023
  • Cum dividen tunai di pasar tunai: 12 Juli 2023
  • Ex dividen tunai di pasar tunai: 13 Juli 2023
  • Pembayaran dividen tunai: 25 Juli 2023 

Kenaikan Suku Bunga Diperkirakan Melambat, Ciputra Optimistis Prospek Properti Mulai Cerah

Mandiri Fiesta Expo
Pengunjung mendapatkan penjelasan saat pameran properti Mandiri Fiesta Expo di Jakarta, Selasa (12/11/2019). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menggandeng Sinar Mas Land menyelenggarakan ajang promo Mandiri Fiesta Expo pada 12-17 November 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, emiten properti, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) memperkirakan kenaikan suku bunga bakal melambat. Perkiraan itu selaras dengan inflasi Amerika Serikat (AS) yang mulai terkendali.

Di sisi lain, Direktur PT Ciputra Development Tbk, Harun Hajadi optimis fundamental Indonesia masih cukup bagus, sehingga dampak resesi maupun inflasi global mestinya tidak berdampak terlalu signifikan.

"Ekspor kita sedang bagus-bagusnya, sehingga kita sdh mengalami trade surplus sejak May 2020. Dan current account surplus juga sdh berjalan 6 kuartal berturut-turut. Ini pencapaian luar biasa yang menurut saya akan memperkuat ekonomi kita,” kata Harun kepada Liputan6.com, Sabtu (4/2/2023).

Diakui Harun, kenaikan suku bunga selalu membawa dampak negatif untuk sektor properti. Namun Harun juga optimis sektor properti masih akan tumbuh tahun ini. Ditopang tren suku bunga yang diperkirakan melandai seiring inflasi AS yang terkendali.

Sejalan dengan itu, Harun memperkirakan bank sentral masih akan menaikkan suku bunga setidaknya satu kali lagi untuk mencapai kondisi ideal, di mana mestinya suku bunga berada di atas level inflasi.

“Kami mengantisipasi kenaikan suku bunga sdh berakhir atau tinggal satu kali lg, krn inflasi sdh sangat terkendali dan rupiah juga relatif stabil, malah cenderung menguat,” kata Harun.

Bahkan, perusahaan siap melakukan ekspansi salah satunya dengan memperbanyak land bank. Untuk mendanai ekspansi tersebut, Harun mengatakan perseroan tak memiliki patokan nominal yang akan dialokasikan sebagai belanja modal (capital expenditure/capex).

Sehingga belanja modal nantinya akan disesuaikan dengan ketersedian kas perseroan.“Seperti diketahui property market nya sangat lokal, tidak tergantung asing. Perusahaan tetap harus melakukan ekspansi dengan terus mencari land bank land bank baru untuk pengembangan proyek2 baru, sebagai strategy sustainability dari perusahaan… Jadi 2023 masih akan bagus,” pungkas Harun.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya