Liputan6.com, Jakarta - Saat investasi di pasar modal terutama di saham, ada sejumlah istilah yang perlu diketahui. Salah satunya cut loss.
Kali ini trivia saham membahas sekilas mengenai cut loss. Â Bagi investor lama, istilah cut loss sudah tidak asing terdengar lagi. Namun, bagi investor pemula di pasar modal, istilah cut loss mungkin masih asing terdengar.
Mengutip laman rhbtradesmart.co.id, Minggu (16/7/2023), cut loss adalah istilah yang dipakai untuk memangkas kerugian. Kata ini diambil dari kata cut yakni memotong dan loss yang berarti keriguan. Cut loss ini dalam trading saham untuk memangkas kerugian yang lebih besar ketika harga saham turun tajam.
Advertisement
Dikutip dari laman OCBC NISP, cut loss sebagai salah satu upaya mencegah agar tidak mengalami kerugian lebih besar lagi. Cut loss ini berarti mengacu pada kondisi di mana menjual saham dengan harga lebih rendah dibandingkan harga beli.
Ketika berinvestasi, potensi kerugian akan selalu ada. Oleh karena itu, investor dan pelaku pasar dapat menentukan batas cut loss saham sesuai profil risiko kerugian yang dapat ditanggung.
Cut loss ini juga termasuk strategi yang harus dilakukan saat investasi saham baik sebagai profesional dan pemula.
Alasan cut loss untuk mempertahankan modal saat ada masalah dan krisis keuangan yang terkait dengan harga saham yang merosot.
Lalu kapan waktu tepat cut loss?
Agar cut loss tersebut efektif, investor dan pelaku pasar perlu tahu waktu tepat untuk cut loss saham. Dikutip dari laman OCBCNISP, berikut kondisi yang perlu dipertimbangkan saat cut loss:
Kondisi yang Jadi Pertimbangan
Agar cut loss tersebut efektif, investor dan pelaku pasar perlu tahu waktu yang tepat untuk cut loss saham. Dikutip dari laman OCBCNISP, berikut kondisi yang perlu dipertimbangkan saat cut loss:
1.Kerugian Sudah Capai Batas
Sebelum investasi saham, Anda perlu menetapkan batas kerugian saham. Batas kerugian masing-masing investor berbeda sesuai kemampuan keuangannya. Oleh karena itu, bagi yang masih pemula tidak dapat mematok dari persentase batas kerugian milik investor profesional.
Batas kerugian 3 persen-5 persen telah timbulkan tekanan dan kerugian cukup besar. Melihat hal itu, cut loss merupakan strategi yang tepat saat mengalami kerugian mencapai batas.
2.Harga saham terus menurun
Saat Anda analisis fundamental saham perusahaan tertentu dan berpotensi tinggi. Akan tetapi, terjadi kondisi saat situasi pasar modal tidak berjalan baik. Hal itu dapat memungkinkan perusahaan mengalami krisis sehingga performa pun merosot.
Kondisi itu juga akibatkan harga saham perusahaan merosot. Oleh karena itu, cut loss dapat menjadi solusi atas masalah itu. Perlu diingat, sangat tidak disarankan untuk mempertahankan saham perusahaan yang bermasalah. Jika saham itu dipertahankan akan membuat kerugian besar.
Â
Advertisement
3.Kesalahan ketika beli saham
Saat kondisi tertentu, tidak tutup kemungkinan Anda akan melakukan kesalahan saat membeli saham. Salah satunya, ketika melakukan transaksi saham secara terburu-buru tanpa ada proses analisis yang mendalam.
Pada kondisi itu, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah cut loss trading. Apalagi indeks harga saham cenderung merosot sehingga menjadikan cut loss merupakan pilihan tepat untuk mencegah dari kerugian lebih besar.
4.Koreksi IHSG
Investor dan pelaku pasar juga perlu mempertimbangkan untuk menjual saham dengan harga rendah saat koreksi IHSG berlangsung. Jika ada tren IHSG koreksi, perlu diamatinya secara teliti. Pastikan koreksi tersebut terjadi secara terus menerus atau tidak.
Ketika IHSG alami koreksi, investor dan pelaku pasar juga perlu mengetahui sejumlah faktor yang menjadi penyebab tekanan indeks saham antara lain krisis, isu dalam negeri, kerusuhan dan lainnya.
Cara Tentukan Cut Loss
Ada dua cara yang dapat membantu menentukan cut loss antara lain:
1.Berdasarkan support
Seorang investor dan pelaku pasar dapat melakukan cut loss berdasarkan titik support-nya. Sebelum investor dan pelaku pasar mengambil posisi trading pada suatu saham harus menentukan level support. Setelah menentukan level supportnya, investor dan pelaku pasar tinggal pasang cut loss jika harga saham break/turun di bawah level support.
2.Berdasarkan harga beli
Sebelumnya, tentukan batas kerugian yang dapat dialami.Misalnya, 5 persen-10 persen dari modal awal. Sehingga apabila kerugian telah mencapai persentase tersebut, pelaku pasar dan investor dapat segera menjualnya.
Advertisement