Gelar Konser Akbar di Indonesia, Bagaimana Gerak Saham SM Entertainment?

Jakarta kembali terpilih menjadi tuan rumah SMTOWN Live. Lalu bagaimana gerak saham SM Entertainment?

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Jul 2023, 18:34 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 18:34 WIB
Gelar Konser Akbar di Indonesia, Bagaimana Gerak Saham SM Entertainment?
Begini gerak saham SM Entertainment Co Ltd di zona hijau pada perdagangan Kamis, 27 Juli 2023. (SM Entertainment via Soompi)

Liputan6.com, Jakarta - Saham SM Entertainment Co Ltd terpantau bergerak di zona hijau pada perdagangan Kamis, 27 Juli 2023. Kenaikan harga saham SM Entertainment di tengah pengumuman Jakarta kembali terpilih menjadi tuan rumah SMTOWN Live

Berdasarkan data google finance, saham agency k-pop itu naik 5,56 persen ke posisi KRW 123.400. Dalam sepekan, harga saham SM Entertainment Co Ltd naik 3,52 persen. Kenaikan harga saham SM Entertainment Co Ltd bersamaan dengan pengumuman gelaran konser akbar bertajuk SMTOWN Live 2023 yang akan digelar pada 23 September 2023.

Jakarta terpilih kembali menjadi tuan rumah SMTOWN Live setelah 11 tahun sejak konser ini terakhir diselenggarakan di Indonesia pada 2012. Jika tak ada halang merintang, konser akan diselenggarakan di Stadion Gelora Bung Karno. Artis yang akan tergabung dalam konser kali ini adalah TVXQ, Super Junior, Red Velvet, NCT 127, NCT DREAM, WayV, aespa, dan boy group baru dari SM yang memulai debut pada September 2023.

Berkumpulnya jajaran artis naungan SM Entertainment membuat konser ini sangat ditunggu oleh penggemar khususnya di Indonesia. Meski banyak yang menyesalkan kemungkinan absennya bintang lain yang tidak disebutkan dalam daftar pengisi acara, yakni EXO, Girls Generation, SHINee, dan solois seperti BoA dan Kangta.

Konser kali ini ditangani oleh promotor Dyandra Global Edutainment bersama dengan SM Entertainment (SM) dan Dream Maker Entertainment Limited.

 

Sementara saham SM Entertainment Co Ltd naik, saham Dyandra Media International Tbk (DYAN) ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 119. Frekuensi perdagangan hari ini tercatat sebanyak 219 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 3,46 juta senilai Rp 409,59 juta. Dalam sepekan, harga saham DYAN terkoreksi tipis 0,83 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham DYAn telah naik 75 persen.

 

Saham Bank KB Bukopin

PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)
PT Bank KB Bukopin Tbk (Perseroan)

SMTOWN Live 2023 ini didukung oleh KB Bank dan KB Bukopin sebagai anak perusahaan KB Bank di Indonesia. Tiket konser SMTOWN Live 2023 mulai dijual pada 9 Agustus 2023 pukul 14.00 di www.smtownjakarta.com khusus untuk pemegang kartu kredit Bank KB Bukopin, sementara penjualan umum akan dimulai pada 11 Agustus 2023 pukul 14.00 WIB di situs yang sama.

Serupa dengan DYAN. Saham KB Bukopin Tbk (BBKP) ditutup stagnan atau mengalami perubahan 0,00 persen di posisi 106. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.421 kali. Volume saham yang diperdagangkan yakni 53,49 juta lembar senilai Rp 5,68 miliar. Dalam sepekan, harga saham BBKP terkoreksi 3,64 persen. Dalam satu tahun terakhir, harga saham KB Bukopin susut 16,37 persen.

Akuisisi Saham SM Entertainment oleh HYBE dan Kakao Makin Panas

Logo SM Entertainment (Foto: Laman SM Entertainment)
Logo SM Entertainment (Foto: Laman SM Entertainment)

Sebelumnya,  Kakao, salah satu raksasa internet top Korea Selatan, telah menggandakan upayanya untuk mengambil kendali SM Entertainment, agensi musik K-pop yang ikonik.

Kakao mengumumkan akan berusaha untuk membeli hingga 35 persen saham dari label musik itu. Melansir CNN, Rabu (8/3/2023), Kakao melakukan penawaran tender dengan total sekitar KRW 1,25 triliun atau sekitar USD 962 juta, setara KRW 150.000 atau USD 115 per saham.

Penawaran ini melebihi penawaran sebelumnya yang dilakukan oleh HYBE Entertainment Pekan lalu, HYBE telah menawarkan kepada investor sebesar KRW 120.000 won atau USD 92 per saham dalam sebuah penawaran tender, yang diharapkan dapat mengakuisisi 25 persen saham SM lebih lanjut. HYBE sekarang memiliki 15,8 persen saham SM Entertainment.

Termasuk 14,8 persen yang dibeli HYBE dari pendiri sekaligus pemegang saham terbesar SM Entertainment, Lee Soo-man. Dari awal, akuisisi oleh HYBE berjalan cukup pelik lantaran manajemen Co-CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun, bersama dengan 25 eksekutif perusahaan merilis pernyataan yang menyatakan mereka menentang pembelian saham SM Entertainment oleh HYBE.

Di sisi lain, Lee Soo Man sebelumnya juga menentang rencana akuisisi perusahaan teknologi Korea Kakao, pemilik layanan streaming musik Melon. Kakao berencana akuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut. Adapun Kakao saat ini sudah memegang 4,9 persen saham SM.

Bulan lalu, perusahaan mengatakan telah setuju untuk membeli 9 persen saham SM dengan membeli saham baru dan obligasi konversi. Namun, Lee menentang kesepakatan melalui perintah pengadilan.

Tak tinggal diam, Kakao terus maju dan mengundang pemegang saham SM untuk menerima penawaran tendernya, yang berakhir pada 26 Maret. Investor Kakao tampak waspada terhadap tawaran tersebut. Sahamnya ditutup 3 persen lebih rendah di Seoul pada Selasa, sementara saham SM melonjak 15 persen.

 

HYBE Sebut Akuisisi Saham Bantu Artis SM Entertainment Masuk Pasar Amerika Utara

Desain Kantor
Desain kantor baru Big Hit Entertainment, HYBE. (dok. HYBE/Soompi)

Sebelumnya, HYBE, agensi yang menaungi BTS menyangkal akuisisi saham SM Entertainment adalah tindakan akuisisi secara paksa dari satu perusahaan (target) oleh perusahaan lainnya (yang mengakuisisi).

Melansir Allkpop, ditulis Kamis (23/2/2023), HYBE menegaskan, rencana akuisisi saham SM Entertainment bukan bagian dari upaya memperkeruh persaingan di industri K-pop.

"Strategi akuisisi tersebut benar-benar untuk membantu artis SM Entertainment masuk ke pasar Amerika Utara jika rencana tersebut terwujud," ujar Manajemen HYBE, dikutip Kamis, 23 Februari 2023.

Sebelumnya, agensi BTS ini setuju untuk mengakuisisi 14,8 persen saham SM Entertainment milik Lee Soo Man. Label ini pun menawarkan untuk membeli tambahan 25 persen dari pemegang saham SM lainnya dalam penawaran tender dan bertujuan untuk mendapatkan total 40 persen saham di SM Entertainment.  

Hal ini menyebabkan manajemen SM Entertainment menuduh HYBE telah melakukan akuisisi secara paksa. Namun, HYBE menjelaskan mereka tidak mengejar akuisisi secara paksa. CEO HYBE Park Ji Won menjelaskan, pihaknya tidak menganggap akuisisi perusahaan atas saham SM sebagai akuisisi paksa.

"Kami setuju untuk membeli saham yang dipegang oleh pemegang saham terbesar SM (Lee Soo Man) melalui persetujuan bersama dan secara terbuka menawarkan untuk membeli saham dari pemegang saham yang lebih kecil dengan syarat yang sama dengan pemegang saham terbesar," ungkapnya.

Dia juga bilang, HYBE dapat membantu artis SM untuk maju ke pasar Amerika Utara menggunakan pencapaian hebat boyband BTS di pasar bersama dengan jaringan dan Ithaca Holdings.

"SM Entertainment sedang mencoba untuk membangun sistem multi-produksi dan label dan menggunakan hak kekayaan intelektual artisnya untuk produk selain musik seperti merchandise dan game. Kedua strategi tersebut telah lama ditempuh oleh HYBE, jadi itu dapat membantu SM melaksanakan rencananya," tandasnya.

Harga saham SM Entertainment berada di posisi 126,300 won Korea atau melambung 4,29 persen per 23 Februari 2023.

 

Akuisisi SM Entertainment

Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Sebelumnya, HYBE, perusahaan manajemen bakat Korea Selatan yang menaungi boyband BTS, mengatakan mereka telah membayar pembelian 14,8 persen sisa saham di saingannya SM Entertainment dan berharap untuk menyelesaikan kesepakatan pada 6 Maret, lebih cepat dari jadwal yang diumumkan sebelumnya.

Menyusul kabar tersebut, saham Hybe naik 3,1 persen menjadi ditutup pada 187.700 won (USD 143,9) pada Rabu, 22 Februari 2023. Sedangkan SM Entertainment turun 1,94 persen ke posisi 121.100 won.

Pasar mengamati dengan cermat apakah penawaran tender Hybe akan berhasil atau sebaliknya. Hybe sebelumnya mengumumkan pada awal bulan ini bahwa mereka membeli sebagian besar 18,5 persen saham di SM Entertainment yang dimiliki oleh pendiri Lee Soo Man, menjadikan HYBE pemegang saham terbesar SM Entertainment.

Melansir, Variety, Kamis (23/2/2023), Lee memiliki opsi untuk menjual sisa sahamnya ke HYBE dengan harga tertentu dalam waktu satu bulan. HYBE juga telah menawarkan untuk membeli lagi 25 persen saham perusahaan dari pemegang saham lainnya.

Aksi ini rupanya cukup pelik lantaran manajemen Co-CEO SM Entertainment, Lee Sung Soo dan Tak Young Jun, bersama dengan 25 eksekutif perusahaan merilis pernyataan yang menyatakan mereka menentang pembelian saham SM Entertainment oleh HYBE. Di sisi lain, Lee Soo Man sebelumnya juga menentang rencana akuisisi perusahaan teknologi Korea Kakao, pemilik layanan streaming musik Melon. Kakao berencana akuisisi 9,05 persen saham di SM Entertainment, menjadikannya pemegang saham terbesar kedua perusahaan tersebut.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya