Liputan6.com, Jakarta PT Blue Bird Tbk (BIRD) membukukan raihan positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba. Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,09 triliun pada semester I 2023. Raihan itu naik 35,14 persen dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,55 triliun.
Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 259,45 miliar.
Baca Juga
Laba Blue Bird naik 77,49 persen dibandingkan laba semester I 2022 sebesar Rp 146,18 miliar. Sehingga laba per saham ikut naik menjadi Rp 104 dari sebelumnya Rp 58.
Advertisement
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/8/2023), perseroan juga mengumumkan raihan EBITDA sebesar Rp 574 miliar yang meningkat 50 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu.
“Torehan kinerja positif menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Bluebird dalam menjaga konsistensi layanan yang terus diimbangi dengan inovasi yang mendukung relevansi dengan kebutuhan mobilitas masyarakat. Kami turut berterima kasih atas loyalitas dan kepercayaan pengguna setia Bluebird, serta kepada keluarga besar Bluebird yang terus menunjukkan dedikasi untuk memberikan layanan mobilitas prima dalam menjadi rekan perjalanan sehari-hari," kata Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono dalam keterangannya.
Bersamaan dengan itu, beban langsung naik menjadi Rp 1,43 triliun dibanding posisi Juni 2022 sebesar Rp 1,11 triliun.
Meski begitu, perseroan masih mampu mencatatkan pertumbuhan pada laba kotor semester I 2023 yakni sebesar Rp 663,21 miliar atau naik 50,67 persen dibanding semester I 2022 sebesar Rp 440,18 miliar.
Beban usaha BIRD pada periode ini tercatat sebesar Rp 367,96 miliar, naik dari Rp 286,41 miliar pada semester I 2022. Sehingga diperoleh laba usaha Rp 295,26 miliar, naik 92 persen dibandingkan laba usaha pada paruh pertama 2022 yang tercatat sebesar Rp 153,78 miliar.
Aset
Pada semester I 2023, perseroan membukukan pendapatan lain-lain sebesar Rp 48,75 miliar, naik 38,77 persen dibandingkan semester I 2022 sebesar Rp 35,13 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 264,39 miliar atau naik 78,67 persen dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar Rp 147,97 miliar.
Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 mengalami kenaikan menjadi Rp 7,34 triliun dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 6,89 triliun.
Liabilitas ikut naik menjadi Rp 1,91 triliun pada akhir Juni dari Rp 1,54 triliun pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 5,43 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 5,35 triliun.
Advertisement
RUPST Blue Bird Ganti Direktur Utama
PT Blue Bird Tbk (BIRD) telah merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin 26 Juni 2023. Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perseroan menyepakati pembagian dividen sebesar Rp 180 miliar.
Head of Corporate Communications PT Blue Bird Tbk, Emeralda menuturkan, dividen itu atau setara dengan lebih dari 50 persen dari laba bersih tahun buku 2022, yang akan diberikan kepada pemegang saham tercatat pada 7 Juli, dan akan dibayarkan pada 21 Juli.
"Pembagian dividen ini merupakan bentuk penghargaan atas Loyalitas pemegang saham termasuk kepada lebih dari 5.000 pengemudi dan karyawan yang memiliki Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada awal IPO Blue bird serta setia mendukung Bluebird dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama selama pandemi," kata Emeralda dalam keterangan resmi, Senin (26/6/2023).
Sapanjang 2022, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 364,03 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,72 miliar.
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 348,29 miliar Raihan itu naik signifikan dibanding tahun sebelumnya yang hanya tercatat Rp 7,7 miliar. Sehingga laba per saham dasar juga naik menjadi Rp 143 dari tahun sebelumnya Rp 3 per lembar.
Perubahan Manajemen
Selain pembagian dividen, rapat menyetujui pengangkatan Adrianto (Andre) Djokosoetono sebagai Direktur Utama, menggantikan Sigit Djokosoetono yang kini mengisi posisi sebagai Wakil Direktur Utama perseroan.
"Penunjukkan Andre sebagai Direktur Utama sejalan dengan berakhirnya masa jabatan Sigit yang telah berhasil membawa Bluebird kembali mencatatkan kinerja bisnis yang gemilang dalam era yang penuh tantangan, khususnya pada masa pandemi Covid-19 yang tidak terduga," ungkap Emeralda.
Penunjukan Komisaris
Bersamaan dengan itu, pemegang saham menyetujui penunjukan Bayu Priawan Djokosoetono sebagai Komisaris Utama dan Sri Adriyani Lestari sebagai Wakil Komisaris Utama PT Blue Bird Tbk.
Andre melanjutkan tongkat kepemimpinan untuk membawa pengalaman puluhan tahunnya di bidang transportasi, terutama dalam inovasi, transformasi, teknologi, dan niaga yang dipercaya akan mendorong penyegaran strategi perusahaan menghadapi kompleksitas tantangan ke depan.
Andre akan melanjutkan agenda transformasi Bluebird dalam konsep bisnis Mobility as a Service (MaaS) melalui kemitraan strategis demi menjaga relevansi Bluebird dalam situasi yang dinamis termasuk kolaborasi dan koopetisi dengan penyedia layanan superapps, serta merangkul operator transportasi lokal melalui inisiatif “Kawan Bluebird”.
Andre memiliki latar belakang pendidikan Teknik Industri dari ITB, Magister Administrasi Bisnis dari Bentley University, dan Owner/President Management dari Harvard Business School. Ia memulai karirnya sebagai Management Trainee di PT Blue Bird Tbk 23 tahun yang lalu. Andre mengukir capaian positif di perseroan saat mengisi jabatan pada divisi operasional, IT, Direktur dan Wakil Direktur Utama.
Selain itu, Andre juga terlibat dalam posisi kepemimpinan di sektor transportasi nasional, termasuk sebagai Ketua Umum DPP Organda, Ketua Komite Tetap Perhubungan Darat Kadin Indonesia, Ketua Komite Darat & Kereta Api di APINDO, dan Wakil Ketua Umum Bidang Angkutan Darat DPP ALFI/ILFA.
Advertisement