Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat angkat bicara soal peluang penerbitan obligasi daerah sebagai salah satu alternatif pembiayaan pembangunan.
Terkait hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menuturkan pihaknya masih mengkaji soal penerbitan obligasi tersebut. Ini mengingat, masih perlunya sosialisasi kepada masyarakat terkait obligasi daerah.
Baca Juga
"Itu semuanya tergantung situasi dan kondisi, yang jelas namanya anggaran APBD itu pasti menarik semuanya karena tidak akan rugi kan. Tapi mungkin ini harus memilih dan memilah, mungkin masih ada peluang-peluang lain yang hari ini dianggap masih menggiurkan," kata Uu saat ditemui di BEI, Kamis (3/8/2023).
Advertisement
Namun, ia meyakini jika masyarakat sudah mengetahui tentang obligasi daerah pasti mereka akan semangat.
"Ini pun bukan tidak menarik, tapi kurang gencarnya sosialisasi kepada masyarakat tentang obligasi yang dilakukan oleh Pemda Jawa Barat. Tinggal diperkuat dan diperbanyak sosialisasi oleh obligasi tersebut," imbuhnya.
Dalam rangka memperkuat sosialisasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama pihak berwenang lainnya melakukan l penandatanganan Pencanangan Edukasi dan Literasi kepada 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jabar sekaligus Pencanangan Pendirian Galeri Investasi (GI) BEI di Kantor Pemprov Jabar pada Kamis (3/8/2023) di Main Hall BEI.
“Seperti sekarang, BEI akan memperkenalkan edukasi tentang pasar modal kepada ASN, kami yakin dengan mereka kenal, maka mereka akan semakin banyak yang tertarik,” ujar dia.
Program Edukasi Pasar Modal
Program edukasi pasar modal ini akan dilakukan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan (KP) BEI Jawa Barat terhadap 1.000 ASN Pemprov Jabar.
"Kehadiran BEI ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat akan investasi dalam bidang keuangan khususnya ASN enggak ada yang tertipu lagi," kata Wagub Jabar.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pihaknya berharap pencanangan ini dapat meningkatkan pemahaman tentang investasi yang tepat di pasar modal, agar terhindar dari investasi bodong yang marak di masyarakat.
"Selain itu, sinergi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat agar pelaksanaan program Literasi pasar modal dapat berjalan lancar dan mencapai target yang diharapkan untuk membangun pondasi pasar modal yang kokoh," ujar Iman.
Iman Rachman menambahkan, jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023. Sampai dengan akhir Juli 2023, jumlah investor pasar modal telah mencapai angka 11.379.502 single investor identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 4.888.910 SID.
Advertisement
Untuk Dongkrak Investor Pasar Modal
Sementara untuk di Jawa Barat sampai akhir Juni 2023, jumlah investor pasar modal mencapai 2.513.862 SID dan jumlah investor saham sebanyak 1.025.021 SID. Akan tetapi jika melihat sisi lain, masih terdapat masyarakat yang terjerat investasi dan pinjaman ilegal. Sehingga BEI perlu memberikan pemahaman terkait pengelolaan keuangan dan investasi yang baik serta benar.
Pencanangan Edukasi dan Literasi kepada 1.000 ASN Pemprov Jabar serta Pendirian GI BEI di Kantor Pemprov Jabar merupakan salah satu ujung tombak di daerah yang berperan penting dalam peningkatan literasi masyarakat terkait pasar modal di Indonesia.
Selain untuk meningkatkan pemahaman ASN Pemprov Jabar, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal yang cerdas dan terhindar dari investasi bodong, yang pada akhirnya akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan pasar modal Indonesia serta membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.