Wall Street Melonjak, Investor Buru Saham Teknologi Angkat Indeks Nasdaq

Tiga indeks acuan di wall street kompak menghijau pada perdagangan, Selasa, 29 Agustus 2023. Indeks Nasdaq pimpin penguatan seiring lonjakan saham Nvidia.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2023, 07:12 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 07:12 WIB
Wall Street Melonjak, Investor Buru Saham Teknologi Angkat Indeks Nasdaq
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Selasa, 29 Agustus 2023. (Foto: Unsplash/Aditya Vyas)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Selasa, 29 Agustus 2023. Indeks Nasdaq naik lebih dari 1 persen pada perdagangan Selasa pekan ini seiring investor berbondong-bondong kembali ke saham teknologi pada akhir Agustus 2023.

Dikutip dari CNBC, Rabu (30/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq naik 1,74 persen ke posisi 13.943,76. Indeks S&P 500 bertambah 1,45 persen ke posisi 4.497,63. Indeks Dow Jones melambung 292,69 poin atau 0,85 persen ke posisi 34.852,67.

Produsen chip  Nvidia memimpin kenaikan di antara saham teknologi. Saham Nvidia melonjak lebih dari 4 persen. Saham platform Meta, Tesla, Apple, dan Microsoft menguat. Sektor teknologi ini tampaknya mendapatkan dorongan dari penurunan imbal hasil obligasi setelah rilis data ekonomi baru Amerika Serikat.

Saham AT&T naik 3,9 persen setelah Citi meningkatkan rekomendasi saham. Selain itu, raksasa telekomunikasi disebutkan akan mampu membayar dividen yang besar. Di sisi lain, saham Best Buy bertambah 3,8 persen meski perusahaan melaporkan penurunan laba.

Imbal hasil obligasi AS bertenor dua tahun turun 16 basis poin seiring data sentimen konsumen lebih lemah dari perkiraan menjadi 106,1. Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi 116. Di tempat lain, survei lowongan kerja dan perputaran tenaga kerja terbaru menunjukkan penurunan jumlah listing terbuka pada Juli, tanda lain dari melemahnya perekonomian.

“Kami pikir ini memberikan titik masuk taktis yang cukup bagus ke dalam aset-aset berisiko, terutama ke dalam saham Amerika Serikat,” tulis HSBC multi-asset strategist Max Kettner dikutip dari CNBC.

 

Aksi Jual oleh Investor pada Agustus 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Ia menuturkan, aksi jual pada Agustus 2023 telah kurangi euforia investor kembali ke tingkat sentimen yang lebih masuk akal.

Sentimen lainnya yang bayangi pasar yaitu keputusan pengadilan yang dapat membuka jalan bagi ETF bitcoin, yang mendukung kenaikan hampir 15 persen pertukaran kripto Coinbase.

Selain itu, indeks S&P 500 mencatat kenaikan dalam dua hari pada Agustus 2023. Indeks S&P 500 naik 0,6 persen pada perdagangan Senin pekan ini, sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,8 persen.

Menjelang berakhirnya Agustus, indeks Dow Jones melemah 1,9 persen, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 1,9 persen dan 2,8 persen.

Penutupan Wall Street pada 28 Agustus 2023

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Sebelumnya,  bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin, 28 Agustus 2023. Wall street berupaya melesat di tengah koreksi selama Agustus 2023.

Dikutip dari CNBC, Selasa (29/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 213,08 poin atau 0,62 persen ke posisi 34.559,98. Indeks S&P 500 menanjak 0,63 persen ke posisi 4.433,31. Indeks Nasdaq mendaki 0,84 persen ke posisi 13.705,13.

Tiga indeks acuan itu telah melemah sepanjang Agustus 2023. Indeks S&P 500 melemah 3,4 persen, indeks Nasdaq dan Dow Jones masing-masing turun 4,5 persen dan 2,8 persen.

Saham Meta dan Apple menguat. Sementara itu, saham Nvida menguat 1,8 persen. Saham produsen kendaraan listrik Tesla bertambah 0,1 persen.

Pergerakan saham teknologi ini terjadi ketika sektor teknologi mendapatkan kembali pijakannya pada akhir Agustus. Sektor teknologi informasi di S&P 500 turun 4,6 persen pada Agustus 2023.

Di luar sektor teknologi, saham 3M melonjak lebih dari 5 persen, sehari setelah laporan Bloomberg, mengutip sumber menuturkan kalau perseroan bersiap menyelesaikan tuntutan hukum yang menuduh beberapa penyumbat telinga yang rusak.

Di sisi lain, reli saham pada awal pekan ini juga cukup luas. 10 dari 11 sektor saham di S&P 500 positif. Sektor saham utilitas merosot 0,04 persen.

“Saat ini lebih merupakan peningkatan (saham-red) siklikal dibandingkan teknologi, dan saya pikir itu hanya berasal dari pertumbuha yang lebih kuat dari perkiraan di luar Amerika Serikat,” ujar Co-Chief Investment Officer Certuity, Dylan Kremer.

“Peningkatan saham teknologi tahun ini didorong oleh kecerdasan buatan dan juga faktor kualitas dalam perusahaan teknologi,” ia menambahkan.

Kremer menuturkan, saat ini perlambatan growth stock mungkin dapat diatasi.”Anda mungkin melihat investor mulai lebih saham siklikal dibandingkan teknologi dalam jangka pendek,” kata dia.

 

Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Saham bergerak menguat usai pernyataan baru dari ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Pada Jumat pekan lalu, Powell menunjukkan beberapa tanda berlanjutnya pertumbuhan ekonomi dan belanja konsumen yang kuat. Akan tetapi, ia indikasikan bank sentral akan melanjutkan dengan hati-hati kenaikan suku bunga tambahan.

Pada Senin pagi, 28 Agustus 2023, pelaku pasar perkirakan kemungkinan lebih dari 20 persen kalau the Fed akan menaikkan suku bunga lagi pada pertemuan September, menurut FedWatch CME Group.

Investor juga mengamati ukuran inflasi pilihan the Fed, yaitu indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang akan dirilis pada Kamis, diikuti data gaji non pertanian pada Jumat pagi pekan ini.

Sementara itu, semua sektor S&P 500 berada di zona hijau pada Senin pekan ini dan memimpin indeks saham. Saham real estate naik 1,2 persen, dan menjadikannya sektor dengan kenaikan terbesar pada awal pekan. Hal itu ditopang oleh saham Host Hotels and Resorts, Boston Properties, dan CBRE Group yang naik 2 persen.

Disusul sektor jasa komunikasi. Saham sektor jasa komunikasi bertambah 0,9 persen. Saham Warner Bros Discovery naik 3,4 persen, dan saham Charter Communications serta Paramount Global masing-masing melonjak lebih dari 2 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya