Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) siap mengimplementasikan batasan presentasi auto rejection simetris mulai Senin, 4 September 2023. Artinya, batas auto reject bawah (ARB) maupun batas auto reject atas (ARA) sama.
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, BEI akan memberlakukan ARB simetris tahap II sebagai bentuk normalisasi kebijakan relaksasi pandemi COVID-19. Hal tersebut tentu saja sedikit banyak akan memberikan pengaruh terhadap investor, akan tetapi ada baiknya investor juga adaptif dengan adanya normalisasi.
Baca Juga
"Investor dapat kembali mencermati emiten-emiten yang berkinerja baik dan prospektif. Dampaknya diperkirakan akan cenderung konsolidasi sebagai upaya akan investor dalam masa adaptif ke ARB simetris ini," kata Herditya kepada Liputan6.com, Minggu (3/9/2023).
Advertisement
Secara teknikal, ia mencermati beberapa emiten yang menarik, seperti ENRG, MBMA, dan PGEO.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menilai volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi akan sedikiti naik. Alhasil, investor perlu memperhatikan strategi investasi dan mitigasi risiko yang baik.
Menurut ia, pasar modal akan jadi lebih sehat ke depannya, dan investor asing akan semakin percaya untuk berinvestasi di sini. Namun, risikonya adalah volatilitas pasar juga akan tinggi.
Di samping itu, ia mencermati saham sektor perbankan dengan kapitalisasi besar atau big caps masih cukup prospektif, terutama BBRI dan BMRI. Selain itu, konsumer primer juga masih memiliki prospek yang cerah.
"Sentimen masih akan seputat kebijakan suku bunga di AS dan potensi resesi ekonomi AS, disamping pemulihan ekonomi China. Kalau dari domestik adalah mengenai pemilu," kata Fajar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Batas Auto Rejection Simetris Mulai Berlaku 4 September 2023
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) siap mengimplementasikan batasan presentasi auto rejection simetris mulai Senin, 4 September pekan depan. Artinya, batas auto reject bawah maupun batas auto reject atas (ARA) sama.
Implementasi kebijakan batasan persentase Auto Rejection kembali menjadi simetris dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan pasar saat ini telah kembali normal seiring dengan pencabutan status pandemi di Indonesia oleh pemerintah.
"BEI akan melakukan implementasi normalisasi atas ketentuan batasan persentase Auto Rejection Bawah Tahap II (Auto Rejection Simetris) yang efektif mulai berlaku per hari Senin, 4 September 2023," mengutip pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2023).
Implementasi batasan auto rejection simetris ini merujuk kepada Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikeluarkan pada 30 Maret 2023 dengan nomor Kep-00055/BEI/03-2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas. Dengan demikian, batas persentase Auto Rejection Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB) menjadi sebagai berikut:
- Saham dengan rentang harga Rp 50-Rp 200, berlaku ARA dan ARB 35 persen
- Saham dengan rentang harga Rp 200-Rp 5.000, berlaku ARA dan ARB 25 persen
- Saham dengan rentang harga di atas Rp 5.000, berlaku ARA dan ARB 20 persen
Sebelumnya, normalisasi auto rejection tahap pertama telah dilakukan sejak 5 Juni 2023. Pada tahap tersebut, batas ARB untuk rentang harga Rp 50—200 adalah 15 persen. Batas ARB untuk rentang harga Rp 200—5.000 adalah 15 persen, dan batas ARB untuk rentang harga di atas Rp 5.000 adalah 15 persen. Adapun untuk batas auto reject atas (ARA) pada masing-masing rentang harga tidak mengalami perubahan.
Advertisement
BEI Siapkan Jurus Kerek Nilai Transaksi Harian Saham
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) relatif menurun sekitar 32 persen. Sebelumnya, RNTH berada di posisi Rp14,75 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya bersama self regulatory organization (SRO) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka mendongkrak RNTH. Salah satu strateginya melalui kampanye Aku Investor Saham.
“Kemarin ada Aku Investor Saham, itu jargon yang kita gunakan, bagaimana investor kita itu confident (percaya) menjadi investor, itu supply side (sisi penawaran)," kata Nyoman saat ditemui di BEI, Senin (28/8/2023).
Dia bilang, dari sisi permintaan, BEI terus menggenjot jumlah perusahaan tercatat sehingga bisa menembus 1.000 emiten.
"Kemudian demand site tentu pada hari ini jumlah perusahaan tercatat 64 dengan total 888 nah kita menuju ke 900 menuju ke 1.000 (perusahaan)," kata dia.
Tak hanya itu, dalam rangka menggenjot RNTH, BEI pun gencar mengenalkan instrumen-instrumen investasi ke daerah-daerah. Harapannya, hal tersebut mampu meningkatkan kepercayaan dari investor.
Di sisi lain, dengan ada peralihan kondisi pandemi COVID-19 ke endemi membuat tantangan BEI dan SRO semakin besar dalam meningkatkan rata-rata nilai transaksi harian. Sebab, pilihan investasi semakin banyak.
“Tapi memang perlu waktu dalam kondisi saat ini dari sisi perekonomian dan kondisi kesehatan kan sudah beralih lagi dulu pandemi sekarang endemi pilihannya semakin banyak untuk investasi. Tentu ini tantangan buat kami di pasar modal untuk bekerja lebih keras untuk mengattract potensi atau opportunity dari dana yang ada untuk dapat ditransaksikan kembali masuk ke pasar modal,” imbuhnya.
Mengenal Lebih Dekat Kampanye Aku Investor Saham BEI
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkenalkan kampanye “Aku Investor Saham” yang diluncurkan bertepatan dengan HUT Pasar Modal ke-46 pada 10 Agustus lalu. Kampanye tersebut merupakan kelanjutan dari kampanye sebelumnya Yuk Nabung Saham.
"Kampanye Aku Investor Saham membangun kebanggaan jutaan investor pasar modal, siapapun dan dimanapun, untuk menjadi influencer bagi lingkungan sekitarnya agar semakin banyak orang Indonesia menjadi investor pasar modal," papar Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, Jeffrey Hendrik dalam edukasi wartawan pasar modal Indonesia, Kamis (31/8/2023).
Kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor, di mana semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia.
Jeffrey menjabarkan, setidaknya ada tiga pesan kampanye Aku Investor Saham. Pertama, kebanggan. Yakni berupa pencapaian, kepercayaan diri, atau identitas dan mindset positif.
"Pesan kedua yakni inklusivitas, artinya siapa saja dan di mana saja mudah untuk mengakses pasar modal di seluruh Indonesia. Ketiga, kemajuan yang berkaitan dengan harapan dan langkah maju menuju masa depan yang lebih baik," imbuh Jeffrey.
Dari sisi visual, kampanye Aku Investor Saham memuat beberapa simbol dan elemen. Mulai dari penggunaan huruf kapital pada subyek 'Aku' dengan font Logo dibuat tebal (bold), memberi kesan tegas dan kuat.
Menariknya, subyek 'Aku' iin bersifat fleksibel untuk diganti dengan subyek lain. Misalnya subyek Perempuan, sehingga menjadi Perempuan Investor Saham.
Advertisement