Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meraih paket pekerjaan pembangunan untuk merenovasi Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur senilai Rp 332 miliar.
Director Of Operation I & QSHE PT Waskita Karya (Persero) Tbk, I Ketut Pasek Senjaya Putra mengatakan, Kementerian PUPR telah melakukan evaluasi teknis terhadap bangunan Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga
“Berdasarkan hasil evaluasi teknis yang dilakukan oleh Tim Evaluasi Teknis Stadion Kanjuruhan, diketahui Stadion Kanjuruhan belum sepenuhnya memenuhi standar teknis bangunan gedung dan belum memiliki Sertifikat Laik Fungsi sehingga direkomendasikan untuk dilakukan renovasi,” ujar Pasek dalam keterangan resmi, Selasa (5/9/2023).
Advertisement
Stadion Kanjuruhan yang memiliki lahan sebesar 21,5 hektar dan luas bangunan 3,4 hektar akan didesain untuk dapat menampung penonton 21.734 orang yang terbagi menjadi VVIP sofa untuk 8 orang dan 100 kursi lainnya, VIP sebanyak 2.560 orang, 18.918 penonton untuk kelas ekonomi.
"Kami juga menambah tribun untuk media tanpa meja untuk 88 orang dan Tribun dengan meja untuk 54 orang. Selain itu nantinya akan dibangun track atletik dan gym serta stadion ini juga dapat difungsikan untuk acara non olah raga seperti konser musik dan pertunjukan komersil lainnya,” kata Pasek.
Prioritas pekerjaan pada renovasi Stadion Kanjuruhan yaitu mendesain pagar perieter, struktur memenuhi SLF, pintu dan Tangga untuk Fasilitas Penonton, Fasilitas Pemain dan FOP, Renovasi Atap Eksisting, Fasade dan MEP.
“Yang perlu direnovasi yaitu perkuatan struktur dan perkuatan pondasi bangunan. Dalam kontrak masa pekerjaan renovasi ini membutuhkan waktu 16 bulan dan rencana akan selesai pada akhir tahun 2024,” imbuh Pasek.
Pendukung Utama Pekerjaan
Sebagai pendukung utama pekerjaan, prioritas tim proyek yaitu melakukan pengembangan Digitalisasi. Salah satunya dengan implementasi BIM (Building Information Modeling) dalam setiap pekerjaan proyek yang Waskita kerjakan. Implementasi BIM dapat membuat pekerjaan menjadi sangat efisien sehingga pekerjaan proyek bisa selesai lebih cepat dan hemat dengan hasil kualitas yang baik.
Selain itu, Waskita juga memberdayakan pekerja lokal pada setiap proyek yang dikerjakan. Hal ini menunjukkan adanya kolaborasi yang baik antara tim proyek dengan masyarakat sekitar.
“Perseroan berkomitmen untuk menyelesaikan Proyek Renovasi Stadion Kanjuruhan dengan standar QSHE tinggi dan mutu terbaik serta terus melakukan tata kelola yang baik," tutup Pasek.
Advertisement
Meneropong Prospek Waskita Karya pada Semester II 2023
Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) memiliki utang jumbo sehingga perusahaan mengalami gagal bayar utang obligasi. Lantas, bagaimana prospek Waskita Karya ke depannya?
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, total liabilitas tercatat Rp 84,3 triliun hingga 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 83,9 triliun.
Pengamat Pasar Modal Desmond Wira mencermati kondisi Waskita Karya saat ini berada di ujung tanduk. Sebab, perseroan memiliki utang jumbo dan saham WSKT pun digembok oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dengan demikian, ia menilai saham WSKT memiliki prospek yang kurang baik. Namun, hal itu kembali lagi terhadap langkah pemerintah ke depan.
"Tergantung langkah pemerintah selanjutnya bisa menyelamatkan atau tidak. Info terakhir Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggabungkan Waskita Karya ke PT Hutama Karya dengan skema inbreng," kata Desmond.
Dia bilang, saat ini saham WSKT terkena suspensi. Alhasil, investor pun tidak bisa melakukan transaksi saham tersebut.
"Suspensi saham WSKT diperkirakan akan dicabut jika skema inbreng dan restrukturisasi utang Waskita Karya selesai," kata dia.
Bagi para investor, ia menyarankan untuk menghindari saham WSKT. Meskipun suspensi dibuka, sebaiknya investor menjual saham WSKT. Ini mengingat masih banyak saham lain yang lebih menarik alias prospektif.
Meski demikian, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menuturkan, sejauh ini kondisi Waskita Karya masih bisa melanjutkan proyek infrastruktur strategisnya, seperti jalan tol. Akan tetapi, permasalahan Waskita Karya memiliki arus kas negatif alias memiliki utang.
Perlu Restrukturisasi
Maka sebab itu, perseroan perlu melakukan restrukturisasi utang, serta membenahi tata kelola perusahaan yang baik. Bahkan, pergerakan sahamnya pun berada di level stagnan.
"Kita akan menantikan terkait gebrakan pemerintah stakeholder untuk restrukturisasi utang Waskita Karya sekaligus juga untuk membantu mengimplementasikan perwujudan daripada good corporate governance terhadap dalam ranah organisasi, struktur organisasi Waskita tersendiri," kata dia.
Di sisi lain, ia menuturkan, sesungguhnya pelaku pasar juga menantikan aksi merger dari Waskita Karya ke Hutama Karya yang menjadi pertimbangan pemerintah saat ini. Akan tetapi, merger tersebut pastinya akan memakan waktu yang cukup lama.
"Karena perlu menjalankan segala perencanaan dengan matang sehingga eksekusinya tepat atau dijalankan secara efektif," imbuhnya.
Advertisement