Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (29/9/2023). Mayoritas sektor saham menghijau.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.937,82. Pada pukul 09.28 WIB, IHSG naik 0,39 persen ke posisi 6.964. Indeks LQ45 bertambah 0,60 persen ke posisi 959,4. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.978,59 dan terendah 6.951,45. Sebanyak 265 saham menguat dan 185 saham melemah. 224 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 229.226 kali dengan volume perdagangan 4,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.477.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham nonsiklikal susut 0,02 persen. Sektor saham energi melonjak 0,51 persen, sektor saham basic mendaki 0,23 persen, sektor saham industry naik 0,45 persen. Sektor saham siklikal menguat 0,55 persen.
Selain itu, sektor saham kesehatan bertambah 0,13 persen, sektor saham keuangan melesat 0,67 persen, sektor saham properti melonjak 0,07 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,28 persen, sektor saham infrastruktur naik 0,60 persen dan sektor saham transportasi melesat 0,69 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia Indonesia, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat.
Selain itu, pelaku pasar juga terus memantau imbal hasil obligasi pemerintah AS. Secara makro ekonomi, data ekonomi menunjukkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS tumbuh 2,1 persen pada kuartal II 2023, tidak berubah dari data terakhir, tetapi belanja konsumen berkurang setengahnya.
Klaim pengangguran awal meningkat menjadi 204.000. Penjualan rumah tertunda di AS pada Agustus merosot 7,1 persen dari Juli 2023. Rumah tangga AS menghemat USD 1,1 triliun, lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya selama enam tahun terakhir berdasarkan data pemerintah yang direvisi.
Top Gainers-Losers pada 29 September 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham DOOH melambung 21 persen
- Saham MPRO melambung 19,61 persen
- Saham UNIQ melambung 15,29 persen
- Saham MFMI melambung 10,61 persen
- Saham SEMA melambung 9,78 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham WIDI merosot 9,9 persen
- Saham MPXL merosot 9,71 persen
- Saham GLOB merosot 7,96 persen
- Saham YPAS merosot 7,41 persen
- Saham TRIS merosot 8,06 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 238,5 miliar
- Saham AMMN senilai Rp 197,2 miliar
- Saham CARE senilai Rp 173,7 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 137,5 miliar
- Saham MEDC senilai Rp 135,8 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham TRIS tercatat 19.787 kali
- Saham WIDI tercatat 10.172 kali
- Saham DOOH tercatat 9.219 kali
- Saham SLIS tercatat 8.480 kali
- Saham META tercatat 8.310 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG akan berpotensi tes support di 6.920.
“Kalau kuat bertahan di level itu, ada potensi mencoba rebound lagi ke 6.960-6.980. Tapi jika break support, masih terbuka koreksi ke support kuat di 6.870. Level support berada di 6.870-6.900 dan resistance di 6.960-6.980,” kata dia.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Jumat (29/9/2023):
1. GOTO: Spec Buy
Support di 86, cutloss jika break di bawah 84.
Jika tidak break di bawah 84, potensi naik ke 90-93 short term.
2. BRMS: Buy if Break 214
Resistance di 218-222.
Support di 208, cutloss jika break di bawah 202.
3. MBMA: Buy if Break 870
Resistance di 890-910.
Support di 850, cutloss jika break di bawah 825.
4. PGEO: Spec Buy
Support di 1460, cutloss jika break di bawah 1420.
Jika tidak break di bawah 1460, potensi naik ke 1540-1580 short term.
5. BBCA: Spec Buy
Support di 8875, cutloss jika break di bawah 8800.
Jika tidak break di bawah 8875, potensi naik ke 9000-9075 short term.
6. CPIN: Spec Buy
Support di 5300, cutloss jika break di bawah 5175.
Jika tidak break di bawah 5300, potensi naik ke 5500-5600 short term.