Liputan6.com, Jakarta - Sebagai jalur industri, logistik hingga pariwisata, kehadiran Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) dinilai begitu penting. Jalan tol tersebut membentang dari Aceh hingga Lampung, JTTS ini membangun dan mendukung roda perekonomian yang mendukung kemajuan daerah dan negara.
Melihat program pembangunan infrastruktur dari Pemerintah ini, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menunjukkan komitmennya untuk mendukung percepatan infrastruktur, salah satunya dengan menyuplai Proyek Jalan Tol Indrapura-Kuala Tanjung Seksi 2 sepanjang 15 km, dengan nilai kontrak Rp 25,23 miliar.
Baca Juga
"WSBP telah rampungkan suplai produk full slab untuk proyek tersebut, "ujar Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto dalam keterangan resminya, Jumat (29/9/2023).
Advertisement
Waskita Beton Precast mengirimkan full slab sebanyak 621 dari Plant Gasing yang merupakan salah satu Plant terbesar milik WSBP dengan kapasitas produksi sebesar 725 ribu ton per tahun.
Dia bilang, Plant Gasing memiliki keunggulan baik secara kapasitas, kemampuan dalam menyelesaikan proyek secara tepat waktu dan pengiriman secara tepat waktu. Apalagi sudah ada dermaga sendiri yang memudahkan pengiriman jalur laut.
"Pengalaman kami dalam menyuplai produk untuk proyek-proyek infrastruktur telah terbukti. Dengan penerapan prosedur pengendalian mutu dan HSE yang tepat, produk kami hadir di pasar infrastruktur Indonesia dengan kualitas teruji, kekokohan dan daya tahan yang baik,” imbuhnya.
Proyek Besar Lainnya
Fandy menuturkan perolehan proyek ini dari owner PT Humawa (Hutama Marga Waskita) yang merupakan perusahaan pengembangan Jalan Tol Trans Sumatra dalam rangka meningkatkan perekonomian dan mengembangkan kawasan. Dengan adanya tol ini diharapkan dapat menjadi jalur konektivitas logistik dan industri, peningkatan ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut.
Beberapa proyek besar lainnya yang disuplai WSBP di Pulau Sumatra antara lain Proyek Jalan Tol Serbelawan - Siantar Seksi 4, Proyek Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung, Proyek Flyover Sekip Ujung, Proyek Perluasan Terminal Batubara Kramasan, Proyek Pembangunan Pabrik PT Hijau Lestari Raya Fireboard, Proyek Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit PT Banyuasin Industri Lestari, Proyek Jembatan Musi, Proyek Jembatan Kramasan, Proyek Jalan Tol Indralaya- Prabumulih, dan proyek lainnya.
Advertisement
Waskita Beton Rampungkan Suplai Produk ke Proyek Kuala Tanjung-Indrapura Seksi 2
Sebelumnya, sebagai bentuk perwujudan komitmen penyelesaian kewajiban kepada para kreditur, pada Senin, 25 September 2023 PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaksanakan kewajiban pembayaran tahap kedua kepada seluruh kreditur melalui cash flow available for debt service (CFADS) tepat 6 bulan setelah pembayaran CFADS tahap pertama pada Maret lalu.
Director of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir mengatakan pada pembayaran CFADS tahap kedua ini, WSBP telah melakukan pembayaran kepada kreditur dengan nilai total Rp 76,97 miliar.
Adapun pembayaran utang tahap kedua yang dilakukan sebagai berikut. Pertama, pembayaran kepada seluruh vendor (kreditur dagang) yang terdaftar dalam PKPU dengan nilai total Rp 36,67 miliar.
Kedua, pembayaran bunga kreditur finansial (perbankan) sebesar Rp37,03 miliar, dan ketiga pembayaran kupon Obligasi Waskita Beton Precast I & II Tahun 2022 dengan total Rp 3,27 miliar.
Asep menjelaskan pembayaran tahap kedua yang dilaksanakan sesuai waktu yang telah disepakati ini menjadi bukti bahwa kondisi keuangan WSBP paska restrukturisasi dalam keadaan yang lebih sehat.
“WSBP akan terus berkomitmen menjaga ketepatan waktu pembayaran CFADS kepada seluruh kreditur sesuai dengan Perjanjian Perdamaian. Untuk pembayaran CFADS tahap selanjutnya akan dilakukan pada 6 bulan selanjutnya tepatnya 25 Maret 2024,” ujar Asep dalam siaran pers, dikutip Kamis (28/9/2023).
Program Transformasi Bisnis
Untuk mendukung komitmen tersebut, WSBP mengimplementasikan program transformasi bisnis yang berorientasi pada Operational Excellence melalui optimalisasi produksi pada beberapa plant precast terbesar milik WSBP, memaksimalkan suplai material dari 2 quarry yang dimiliki perusahaan, dan meningkatkan produktivitas batching plant untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Ke depannya, WSBP optimis dan menargetkan kinerja perusahaan akan terus meningkat di tahun 2023 serta di tahun-tahun selanjutnya, di antaranya menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru dan pendapatan usaha secara berkelanjutan,” jelas Asep.
WSBP pun senantiasa melaksanakan program kerja strategis untuk memperkuat fundamental keuangan dengan diiringi penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik.
Advertisement