Kokoh Exa Nusantara dan Sumber Sinergi Makmur Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 6 Oktober 2023

Perseroan akan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 450 juta saham.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Okt 2023, 09:03 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2023, 09:03 WIB
Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta  Sejumlah perusahaan akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Oktober 2023. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF).

Berikut ini Liputan6.com ulas dua calon emiten yang akan menjadi penghuni baru BEI. 

1. PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI)

 PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Oktober 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-67 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia,  Kokoh Exa Nusantara mencatatkan saham perdana dengan kode saham KOCI.

Perseroan akan mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 450 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham KOCI akan mencatatkan saham sejumlah 4,41 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 120 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 54 miliar.

Sebagai pemanis, KOCI juga secara bersamaan akan menerbitkan 450 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 1:1. Artinya, tiap pemegang satu saham baru akan mendapatkan satu waran. Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 135 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 60,75 miliar.

Dalam melancarkan aksi tersebut, Perseroan menunjuk PT Panca Global Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek. 

Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi antara lain untuk belanja modal sekitar 64,51 persen untuk melunasi pembelian tanah seluas 25,53 hektar atau ha. Lahan itu berlokasi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur yang akan digunakan untuk pengembangan kawasan perumahan perseroan.

Pelaksanaan transaksi akan selesai pada 2023 setelah perseroan menerima dana hasil IPO. Selain itu, sekitar 35,49 persen akan dipakai untuk modal kerja dalam rangka mendukung perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

 

2. PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF)

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 6 Oktober 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-68 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Sumber Sinergi Makmur mencatatkan saham perdana dengan kode saham IOTF.

Sumber Sinergi Makmur mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,1 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham IOTF akan mencatatkan saham sejumlah 5,28 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai 100 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 110 miliar. 

Sebagai pemanis, IOTF juga secara bersamaan akan menerbitkan 1,1 miliar Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 1:1. Artinya, tiap pemegang satu saham baru akan mendapatkan satu waran.

Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 130  dan bakal meraup dana sebanyak Rp 143 miliar.

Dalam melancarkan aksinya, Perseroan telah menunjuk PT KB Valbury Sekuritas dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N sekitar 150.000 unit, ET200 sekitar 120.000 unit, OBD sekitar 80.000 unit, X3 sekitar 22.500 unit.

Selanjutnya WETRACKLITE sekitar 22.500 unit, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain), yang seluruhnya akan dibeli dari Shenzhen Jimi Iot Co., Ltd. (JIMI IOT) sebagai pemasok Perseroan dan selanjutnya akan dijual kembali oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.

Sementara dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I juga akan digunakan seluruhnya oleh Perseroan untuk modal kerja dalam rangka pembelian persediaan berupa perangkat GPS tracker GT06N, ET200, OBD, X3, WETRACKLITE, dan model GPS Tracker lainnya serta perangkat pendukung (soket, kabel ties, Nitto, dan lain-lain), yang seluruhnya akan dibeli dari pemasok Perseroan dan selanjutnya akan dijual kembali oleh Perseroan dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha Perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya