Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuatif pada perdagangan saham Rabu pagi, (11/10/2023). Sektor saham infrastruktur pimpin penguatan.
Dikutip dari data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.922,18. Pada pukul 09.55 WIB, IHSG melesat 0,47 persen ke posisi 6.954. Indeks LQ45 menguat 0,43 persen ke posisi 950,89. Mayoritas indeks saham acuan menghijau. Sebanyak 268 saham menguat sehingga angkat IHSG. 200 saham melemah. 210 saham diam di tempat.
Baca Juga
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini,IHSG berada di level tertinggi 6.964,27 dan terendah 6.917,04. Total frekuensi perdagangan 443.352 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 2,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.706.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri turun 0,38 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,28 persen. Sementara itu, sektor saham infrastruktur pimpin penguatan. Sektor saham infrastruktur melambung 3,81 persen.
Sektor saham energi naik 0,17 persen, sektor saham basic menguat 0,80 persen, sektor saham nonsiklikal bertambah 0,52 persen. Selain itu, sektor saham siklikal menanjak 0,45 persen,sektor saham keuangan bertambah 0,31 persen, sektor saham properti melesat 0,47 persen. Selanjutnya sektor saham teknologi melejit 0,23 persen dan sektor saham transportasi bertambah 0,24 persen.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik 0,4 persen ke posisi 6.922 pada perdagangan saham Selasa, 10 Oktober 2023 meski volume perdagangan rendah di bawah USD 600 juta. Rupiah terus hadapi tekanan terhadap dolar Amerika Serikat di kisaran 15.735.
Di sektor perbankan, saham BBCA melemah 1,4 persen seiring aksi jual investor asing. Sedangkan saham BBNI naik 2 persen, saham BMRI bertambah 1,7 persen, saham BBRI naik 1 persen. Di sektor komoditas, saham ADMR menguat 6,8 persen, saham MDKA bertambah 2,7 persen dan saham AMMN naik 1,2 persen. Sementara itu, saham ERAA menguat 2,8 persen, saham ACES bertambah 2 persen, dan saham MAPA naik 1,8 persen.
Top Gainers-Losers pada 11 Oktober 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham STRK meroket 32,59 persen
- Saham CITY meroket 25,37 persen
- Saham SINI meroket 25 persen
- Saham BREN meroket 24,69 persen
- Saham NICL meroket 22,01 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham PDES merosot 15,23 persen
- Saham LOPI merosot 10 persen
- Saham TBMS merosot 11,52 persen
- Saham WIDI merosot 10 persen
- Saham SRAJ merosot 8,9 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham GTRA tercatat 84.755 kali
- Saham KOKA tercatat 42.863 kali
- Saham STRK tercatat 20.008 kali
- Saham FIRE tercatat 13.993 kali
- Saham SLIS tercatat 11.703 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham AMMN senilai Rp 222,2 miliar
- Saham BBCA senilai Rp 143,2 miliar
- Saham CASA senilai Rp 128,2 miliar
- Saham BHAT senilai Rp 119,5 miliar
- Saham BBRI senilai Rp 101,7 miliar
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan dari BNI Sekuritas
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG berpotensi melemah terbatas mendekati pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS). Level support berada di 6.850-6.870 dan level resistance berada di 6.940-6.960.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Rabu (11/10):
1. CUAN: Buy if Break 2850
Resistance di 2900-3000.
Support di 2800, cutloss jika break di bawah 2740.
2. MYOR: Buy on Weakness
Support di 2620, cutloss jika break di bawah 2590.
Jika tidak break di bawah 2590, potensi naik ke 2670-2700 short term.
3. ISAT: Spec Buy
Support di 10450, cutloss jika break di bawah 10350.
Jika tidak break di bawah 10450, potensi naik ke 10600-10700 short term.
4. WIFI: Spec Buy
Support di 178, cutloss jika break di bawah 174.
Jika tidak break di bawah 174, potensi naik ke 182-187 short term.
5. CTRA: Spec Buy
Support di 1010, cutloss jika break di bawah 995.
Jika tidak break di bawah 1010, potensi naik ke 1030-1060 short term.
6. EXCL: Spec Buy
Support di 2360, cutloss jika break di bawah 2300.
Jika tidak break di bawah 2360, potensi naik ke 2440-2500 short term.