Liputan6.com, Jakarta - Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) sedang dalam upaya restrukturisasi untuk penyehatan kondisi keuangan. Hal ini telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Wijaya Karya.
Hal itu sesuai dengan pemenuhan terhadap Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023 Tentang Pedoman Tata Kelola Dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara Pasal 122 yang menyatakan bahwa usulan restrukturisasi BUMN harus mendapatkan persetujuan Menteri atau RUPS.
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menuturkan, Perseroan mengusulkan 8 metode penyehatan keuangan sebagai metode restrukturisasi yang akan dilakukan mulai dari restrukturisasi keuangan hingga menambah modal.
Advertisement
"Pertama, restrukturisasi keuangan bertujuan untuk mendapatkan keringanan pembayaran pokok dan atau bunga dalam rangka mengurangi tekanan kas jangka pendek sampai menengah melalui penandatanganan perjanjian restrukturisasi dengan seluruh kreditur Perseroan termasuk dokumen jaminan apabila diperlukan," kata dia dalam keterbukaan informasi, ditulis Jumat (20/10/2023).
Kedua, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko dengan cara memperbaiki prosedur dan model operasi untuk memastikan adanya proses check dan balance dalam setiap aktivitas yang terdiri dari penerapan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis real-time online, perbaikan mekanisme four eyes dalam akuisisi proyek dan dalam monitoring progress proyek, pembuatan dashboard keuangan dan Digital Control Tower, dan digitalisasi proses-proses penting dalam Perseroan.
Ketiga, percepatan penagihan piutang bermasalah dengan inisiatif utama antara lain, pembentukan unit khusus penagihan piutang, menjalankan proses klaim baik melalui negosiasi bilateral, mediasi lembaga yang berwenang maupun litigasi melalui pengadilan dan atau badan arbitrase domestik maupun internasional.
Keempat, melalui asset recycling atau divestasi atas aset-aset non-core Perseroan dalam rangka mendapatkan dana tunai untuk perkuatan permodalan Perseroan.
Dampak Restrukturisasi
"Kelima, perbaikan Portfolio Orderbook dengan berfokus kepada proyek-proyek yang memiliki pembayaran monthly progress dengan tujuan mengurangi defisit kas dan kebutuhan modal kerja," kata dia.
Keenam, menurunkan operating expense sebesar minimal 25 persen secara jangka panjang jika dibandingkan tanpa inisiatif. Beberapa implementasinya antara lain, penerapan manning dalam kepegawaian berbasis ERP, reorganisasi menyesuaikan dengan fokus bisnis perusahaan, lean construction.
Ketujuh, melalui restrukturisasi dan atau penurunan pinjaman supply chain financing sebagai bagian dari restrukturisasi pinjaman perbankan dan atau lembaga keuangan secara keseluruhan.
Kedelapan, penguatan struktur permodalan melalui rights issue atau penerbitan saham baru melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Adapun dampak restrukturisasi tersebut terhadap kondisi keuangan dan kegiatan operasional Perseroan. Misalnya, Perseroan mentargetkan adanya penguatan Arus Kas Perseroan, memperbaiki portfolio orderbook konstruksi dengan berfokus kepada proyek- proyek yang memiliki pembayaran monthly progress dengan tujuan mengurangi defisit kas dan kebutuhan modal kerja.
Rights Issue
Selain itu, penurunan biaya usaha Perseroan yang ditargetkan 25 persen hingga 2025. Kemudian, penguatan struktur permodalan perusahaan dengan mengusulkan tambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) melalui skema rights issue.
"Sampai saat ini tidak ada kejadian material yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan," ujar dia.
Advertisement
Pemegang Saham Wijaya Karya Sepakati Usulan Restrukturisasi
Sebelumnya diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyepakati usulan restrukturisasi Perseroan pada Jumat, 13 Oktober 2023.
Adapun usulan restrukturisasi tersebut telah didasari pada kajian menyeluruh sesuai dengan aspek-aspek yang berpedoman pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan Badan Usaha Milik Negara Pasal 122.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan, restrukturisasi ini diambil di tengah tantangan yang tinggi pada kondisi keuangan perusahaan dan menjadi langkah strategis yang diambil untuk memperkuat langkah WIKA dalam menjalankan bisnis secara berkelanjutan.
Metode restrukturisasi Perseroan akan ditempuh melalui 8 stream yaitu: Restrukturisasi Keuangan, Perbaikan Tata Kelola dan Manajemen Risiko, Percepatan likuidasi Piutang, Asset Recycling sesuai model bisnis, Refocusing Portofolio Orderbook, Efisiensi Operating Expense, Penurunan saldo Supply Chain Financing dan Penguatan Struktur Permodalan.
Metode restrukturisasi ini kemudian dideskripsikan ke dalam prinsip transformasi yang terdiri dari 3 pilar yaitu fokus terhadap kas, keunggulan eksekusi proyek dan penyeimbang portofolio yang berlandaskan pada pendekatan lean organization, manajemen risiko dan digitalisasi.
"Komitmen terhadap transformasi sudah dapat dilihat dari implementasi Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis platform SAP, pemilihan proyek yang selektif dan difokuskan pada proyek dengan skema pembayaran rutin, serta penerapan four eyes principle pada penerapan manajemen risiko untuk pengendalian dan pengelolaan proyek serta pembentukan unit Special Asset Management," ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat (13/10/2023).
Ia menuturkan, persetujuan dari pemegang saham mencerminkan kesamaan pandangan dan dukungan terhadap langkah transformasi Perseroan untuk dapat kembali pulih, bertumbuh secara berkelanjutan, dan melanjutkan kiprahnya sebagai agen pembangunan Indonesia yang dampaknya terus dirasakan oleh masyarakat.
"Perseroan berkomitmen untuk merealisasikan langkah-langkah transformasi tersebut, sehingga kepercayaan yang diberikan oleh publik dapat kami jawab dengan baik," ujar dia.
Perkembangan Pembangunan Jalan Tol di IKN
Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) terus mengebut pekerjaannya pada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN), salah satunya pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen 3B KKT Kariangau - SP. Tempadung.
Sebagaimana diketahui, WIKA tergabung dalam KSO bersama PP-JAKON untuk merampungkan jalan tol dengan nilai kontrak senilai Rp1,91 triliun.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menuturkan, proyek ini merupakan bagian dari Jalan Tol Balikpapan-IKN yang dikerjakan sebagai upaya dalam meningkatkan konektivitas, sekaligus menjadi akses menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) pada Ibu Kota Negara yang membentang sepanjang 7,3 km.
“Dimulai sejak tahun 2022, dengan melibatkan 456 pekerja, WIKA KSO telah mampu menunjukkan progress yang signifikan sebesar 37 persen secara keseluruhan,” ujar dia dalam keterangan resminya, ditulis Jumat (13/10/2023).
Dengan progress tersebut, WIKA tengah dalam tahap pekerjaan struktur beton pada bagian top subgrade atau lapisan jalan, serta pekerjaan Jembatan Pulau Balang, yang ditargetkan dapat mencapai 75 persen pada akhir 2023 mendatang.
Dalam proses pembangunan jalan tol tersebut, WIKA turut andil sebagai kontraktor yang mempelopori penggunaan BIM pada level 5D, yang merupakan level perencanaan konstruksi dan manajemen proyek yang memungkinkan kolaborasi data geometris, hasil pengolahan cost, quantity dan schedule proyek.
Tidak hanya itu, Perseroan kuga turut mengimplementasikan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menghasilkan visualisasi yang lebih baik sekaligus meminimalisir risiko kesalahan pekerjaan.
Agung menjelaskan bahwa penggunaan teknologi konstruksi dalam proyek IKN merupakan cerminan kemajuan dan kompetensi unggul sumber daya manusia WIKA dalam lingkungan konstruksi.
“Terobosan ini akan membuat proses pembangunan menjadi lebih komprehensif, analisis lebih mendalam dan manajemen proyek yang lebih efisien,” tandasnya.
Advertisement