Penjelasan IPTV Terkait Kabar Anak Usaha Jual Aset kepada Asianet dan Indosat

MNC Vision Networks (IPTV) menuturkan, salah satu anak perusahaan yakni PT MNC Kabel Mediacom (MKM) sedang dalam proses melakukan pengalihan sejumlah pelanggannya.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Nov 2023, 10:42 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2023, 11:28 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Manajemen PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kabar transaksi jual beli aset dengan PT Asianet Media Teknologi dan PT Indosat Tbk (ISAT).(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kabar transaksi jual beli aset dengan PT Asianet Media Teknologi dan PT Indosat Tbk (ISAT).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (28/10/2023), manajemen MNC Vision Networks menyebutkan, salah satu anak perusahaan yakni PT MNC Kabel Mediacom (MKM) sedang dalam proses melakukan pengalihan sejumlah pelanggannya pada sebagian segmen layanan jasa telekomunikasi beserta peralatan penunjangnya.

"Penjual adalah MKM, dan pembeli adalah PT Indosat Tbk dan PT Asianet Media Teknologi,” tulis Sekretaris Perusahaan MNC Vision Networks, Gadis R.Sjahrir.

Ia menulis, transaksi jual beli ini berkaitan dengan fokus MKM terhadap pengembangan bisnis konten. Perseroan juga belum dapat menyebutkan nilai transaksi jual beli aset karena belum efektif.

“Nilai transaksi final belum tersedia karena transaksi jual beli tersebut belum efektif dan masih tunduk pada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pihak,” tulis Gadis.

Gadis menyebutkan,transaksi yang dilakukan MKM akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan MKM atau MNC Kabel Mediacom.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 28 Oktober 2023, saham IPTV naik 1,89 persen ke posisi Rp 54 per saham. Saham IPTV dibuka stagnan di posisi Rp 53 per saham. Saham IPTV berada di level tertinggi Rp 54 dan terendah Rp 51. Total frekuensi perdagangan 1.389 kali dengan volume perdagangan 1.726. saham. Nilai transaksi Rp 9,1 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Respons MNC Play dan Indosat Terkait Kabar Jual Beli Aset dengan Asianet

Fiber optic
Ilustrasi - fiber optic (ist.)

Sebelumnya diberitakan, manajemen PT MNC Kabel Mediacom atau MNC Play dan PT Indosat Tbk (ISAT) menanggapi isu transaksi jual beli aset dengan PT Asianet Media Technology.

Asianet dikabarkan akan membeli aset MNC Play dan aset IM2 dari Indosat, demikian mengutip dari berbagai sumber.

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Direktur Utama MNC Play Ade Tjendra belum dapat memberikan konfirmasi.

"Saat ini saya belum dapat memberikan statement apapun, namun pada waktunya akan ada informasi lebih lanjut,” ujar Ade saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Kamis, 26 Oktober 2023.

MNC Play merupakan penyedia internet berlangganan berbasis serat optik dan penyedia televisi kabel milik MNC Vision Networks yang berada di bawah induk Global Mediacom (BMTR).

Respons IndosatDirektur Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah menuturkan, aset IM2 sudah dilikuidasi sesuai keputusan Mahkamah Agung tahun lalu. Ia menyebutkan, sebagian aset sudah dilelang oleh likuidator. “Kami pasti akan mengumumkan aksi korporasi, jika terjadi, sesuai aturan yang berlaku,” kata dia.

 

 


Indosat Kembangkan Bisnis FTTH

Indosat Ooredoo
Ilustrasi: BTS Indosat Ooredoo (Foto: Indosat Ooredoo)

Sementara itu, SVP Corporate Communication Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang mengatakan, perseroan terus fokus mengembangkan bisnis fiber-to-the-home (FTTH) melalui brand Indosat HiFi. Ia mengatakan, belum memiliki informasi lebih lanjut yang dapat disampaikan terkait pemberitaan itu.

“Fokus saat ini adalah pengembangan layanan untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Setiak informasi akan dilaporkan kepada otoritas terkait sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku,” kata dia.

Adapun Asianet Media Technology yang berawal bernama Asianet Media Televsion didirikan pada 2019. Asianet membangun platform berbasis fiber di seluruh Indonesia yang menjadi targetnya. Perseroan telah akuisisi aset IM2 di 8 kota di Indonesia dengan serat optik lebih dari 2.500 KM pada 2022.

 


IPTV Gandeng Ansat Ekspansi Bisnis Layanan Distribusi Konten

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) dan Ansat Broadcast Sdn Bhd menandatangani perjanjian kerja sama untuk menjalankan bisnis televisi berbasis pelanggan dan layanan distribusi konten memakai direct to home (DTH) dan memperluas aliansi dengan lini hiburan digital yaitu PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN). Ekspansi itu melalui platform over the top (OTT) untuk pasar Malaysia.

Term sheet ditandatangani oleh Executive Chairman MNC Group yang diwakili oleh Hary Tanoesoedibjo, sedangkan Ansat Broadcast diwakili oleh Executive Chairman Tan Sri Dato’ Seri Vincent Tan Chee Yioun yang juga merupakan pendiri dan Executive Chairman dari Berjaya Corporation Berhad (BCorp).

Selain itu, turut hadir juga Direktur Eksekutif Ansat Broadcast, Kenneth Chang; CEO BCorp Joint Group, Syed Ali Shahul Hameed dan Ade Tjendra, Direktur Utama MNC Vision Networks.

Executive Chairman of MNC Group, Hary Tanoesodibjo menuturkan, Malaysia adalah tetangga dekat Indonesia di mana memiliki banyak kesamaan dalam budaya, bahasa, dan persahabatan.

Selain itu, kedua negara telah menjadi mitra dekat dan menjalin hubungan bilateral yang kuat dalam perdagangan, investasi, bisnis serta pariwisata. Bersama-sama, kedua negara memainkan peran penting dalam pembangunan dan stabilitas ASEAN.

"Saya senang bisa bermitra dengan Ansat Broadcast dalam bisnis penyiaran karena pemegang saham utamanya Tan Sri Dato’ Seri Vincent Tan adalah pengusaha sukses dan terkenal di berbagai industri," ujar Hary seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (21/12/2022).

 


Kembangkan Konten

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menambahkan, dengan kekayaan konten dan pengalaman MNC di industri media Indonesia,  pihaknya yakin akan dapat memperkenalkan konten baru kepada penonton Malaysia, termasuk dengan populasi Indonesia yang cukup besar di sana.

“Saya juga berharap dengan kerjasama ini kami dapat berperan dalam membantu mengembangkan industri konten lokal dan membawa konten buatan lokal ke luar negeri,” ujar dia.

Ansat Broadcast Sdn Bhd dilisensikan oleh Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) dalam penyediaan layanan aplikasi konten termasuk penyiaran berlangganan dan penyiaran TV berbasis non-langganan.

“Saya menantikan kerja sama dengan grup MNC, karena saya terkesan denga napa yang telah dilakukan bapak Hary Tanoesodibjo di industri media Indonesia. Saya percaya bahwa dengan kemitraan ini, dengan memanfaatkan keahliaan MNC yang luas, akan membawa pengalaman baru dan menarik bagi penonton di Malaysia,” ujar Tan Sri Dato’Seri Vincent Tan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya