Alam Sutera Bidik Pasar High End di Tangerang Lewat Properti Ini

Faktanya terlihat bahwa pertumbuhan dan permintaan pasar hunian premium di Tangerang terus meningkat.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Nov 2023, 12:33 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2023, 12:33 WIB
Properti
Alam Sutera, kawasan seluas 800 ha di Barat Jakarta yang dikembangkan PT Alam Sutera Realty Tbk terus mengembangkan propertinya. Terbaru, memasarkan properti untuk masyarakat kelas atas yakni The Gramercy. The Gramercy merupakan sebuah cluster hunian premium (2 lantai) bergaya European Modern.

Liputan6.com, Jakarta Alam Sutera, kawasan seluas 800 ha di Barat Jakarta yang dikembangkan PT Alam Sutera Realty Tbk terus mengembangkan propertinya. Terbaru, memasarkan properti untuk masyarakat kelas atas yakni The Gramercy. The Gramercy merupakan sebuah cluster hunian  premium (2 lantai) bergaya European Modern.

 “Kami ingin membidik pasar pembeli kalangan milenial usia 30 tahun hingga 40 tahunan. Sebelumnya Alam Sutera tidak pernah menggarap proyek properti hunian tapak seharga lebih dari Rp 10 miliar. Ternyata potensi pasarnya ada, karena banyak konsumen Alam Sutera menanyakan proyek rumah dengan lahan dan luas bangunan yang besar,” tutur Sales and Marketing Director PT Alam Sutera Realty Tbk, Lilia Setiprawarti Sukotjo.

Menurut Lia, pangsa pasar konsumen properti rumah tapak di segmen premium seperti The Gramercy relatif masih terbuka. Malah, saat ini pangsa pasarnya lebih mengarah ke segmen end user atau pengguna.

“Sekarang pembeli properti rumah tapak didominasi kelompok end user, bukan kalangan investor. Makanya, kita tidak menjual unit berupa tanah kavling. Sebab, mayoritas pembeli rumah di Alam Sutera adalah kalangan muda yang karakteristiknya tidak mau repot bangun rumah. Mereka maunya beli, dan tinggal pakai saja,” tukasnya.

Sales and Marketing Division Head The Gramercy Alam Sutera Michael Lim, mengatakan bahwa The Gramercy hadir untuk memenuhi kebutuhan pasar akan hunian premium.

The Gramercy dibangun diatas lahan seluas +/- 7 hektar dan tersedia dalam tiga tipe unit, yaitu Alca (12x26 m), Aera (14x26 m) dan Arma (16x26 m).

Ketiga tipe unit ini memiliki desain layout yang berbeda, sehingga konsumen bisa menyesuaikan dengan kebutuhannya. The Gramercy memiliki jumlah unit yang sangat terbatas dan dipasarkan mulai dari harga Rp 16 miliar hingga Rp 28 miliar.

 

 

 

 

Pasar Terus Naik

Faktanya terlihat bahwa pertumbuhan dan permintaan pasar hunian premium di Tangerang terus meningkat. Berdasarkan laporan dan riset Marketbeat Greater Jakarta Landed Residential H1 2023 yang dikeluarkan oleh Cushman & Wakefield pada semester I lalu, kawasan Tangerang mendominasi supply rumah baru yaitu sebanyak 51%. Kemudian diikuti oleh Bogor dan Depok sebesar 22%.

Sementara supply rumah baru di Tangerang mencapai 4.445 unit dan segmen kelas atas mendominasi supply rumah baru pada Semester I 2023 sebanyak 34,3%.

Menurut Michael Lim, The Gramercy sudah dinantikan banyak konsumen kelas atas di Jakarta Barat, Tangerang dan sekitarnya. Hal tersebut, dibuktikan dengan tingginya animo masyarakat terhadap produk ini. Saat ini, The Gramercy telah mencetak penjualan lebih dari Rp 200 miliaran. 

Michael Lim menambahkan, mayoritas konsumen The Gramercy berasal dari Alam Sutera dan sekitarnya, seperti Jakarta Barat hingga Serpong. Namun, ada pula konsumen yang berasal dari luar kota. Untuk profil konsumennya, sebagian besar adalah pebisnis. Beberapa konsumen yang datang dari luar kota kerap melakukan perjalanan bolak-balik ke Jakarta untuk urusan bisnis mereka.

“Selain membeli untuk rumah pertama, rata-rata konsumen membeli unit rumah ini sebagai rumah kedua atau ketiga. Kami optimis, hingga akhir tahun dapat membukukan penjualan hingga Rp500 miliar,” tutup Michael Lim.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya