MedcoEnergi Ungkap Strategi Hadapi Trilema Energi

Indonesia saat ini tengah melakukan transisi energi dari pemakaian energi fosil ke energi baru terbarukan sebagai bentuk program pengurangan emisi gas rumah kaca.

oleh Nurmayanti diperbarui 26 Nov 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2023, 19:36 WIB
Medco Energi
Chief Administrative Officer MedcoEnergi SVP Business Support Medco E&P Amri Siahaan, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro dan Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami saat Temu Media Nasional pada 25-26 November 2023 di Bogor. Foto: Nurmayanti

Liputan6.com, Jakarta PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui unit usaha eksplorasi dan produksi minyak dan gas Medco E&P Indonesia (Medco E&P) terus mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan ketahanan, keterjangkauan dan keberlanjutan (trilema) energi. Komitmen dukungan tersebut dibuktikan dengan terus melakukan eksplorasi dan pengembangan proyek-proyek migasnya di Indonesia.

Sebagai Perusahaan energi terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, MedcoEnergi juga fokus dalam menjaga keberlanjutan usaha dengan mengembangkan proyek energi bersih terbarukan seperti tenaga surya dan panas bumi melalui PT Medco Power Indonesia. Sementara, Medco E&P fokus terhadap energi transisi melalui program-program pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.

Chief Administrative Officer MedcoEnergi yang juga menjabat sebagai SVP Business Support Medco E&P Amri Siahaan mengatakan hal tersebut dalam kegiatan Temu Media Nasional pada 25-26 November 2023 di Bogor.  Kegiatan bertema “Menghadapi Trilema Energi.”

Kegiatan dihadiri pula narasumber Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi Suryodipuro dan Chief Financial Officer PT Medco Power Indonesia Myrta Sri Utami.

Dalam upaya menghadapi trilema energi menurut Amri, dibutuhkan investasi besar, inovasi, sinergi dan efisiensi di semua segmen bisnis serta keseriusan dari semua pihak untuk dapat merealisasikan komitmen standar kinerja ESG yang tinggi demi mencapai Net Zero Emissions untuk Cakupan 1 dan 2 pada 2050 dan Cakupan 3 pada 2060.

“Kami mempunyai misi untuk memenuhi permintaan energi bersih dan sumber daya alam yang terjangkau, ramah lingkungan dan berkelanjutan, sehingga perusahaan bisa memberikan nilai dan imbal hasil jangka panjang bagi pemangku kepentingan,” ujar Amri.

Sementara Myrta mengatakan, Indonesia saat ini tengah melakukan transisi energi dari pemakaian energi fosil ke energi baru terbarukan sebagai bentuk program pengurangan emisi gas rumah kaca.

“Setelah sukses merampungkan proyek PLTGU Riau 275 MW dan PLTS Sumbawa 26 MWp pada 2022, MedcoEnergi melanjutkan pengembangan proyek panas bumi 34 MW fase 1 di Blawan-Ijen, Jawa Timur dan PLTS 2x25 MWp di Bali sebagai bagian dari upaya menyukseskan program bauran energi nasional,” ujar Myrta.

Sementara, Hudi Suryodipuro berharap sinergi antara KKKS, media massa dengan SKK Migas dapat terus dipertahankan.

“Sinergi dapat membantu KKKS dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya investasi di industri hulu migas bagi Indonesia. Keberhasilan transisi energi ke energi terbarukan juga sangat tergantung dari kelancaran industri hulu migas untuk itu kami sangat membutuhkan kerjasama media untuk pemberitaan yang berimbang sehingga mendukung kelancaran investasi dan meminimalisir potensi gangguan sosial di wilayah operasi migas,” ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya