Melihat Prospek Berkshire Hathaway Usai Kepergian Charlie Munger

Kematian Charlie Munger meninggalkan wakil ketua Berkshire Hathaway Greg Abel dan Ajit Jain yang masing-masing mengawasi bisnis non asuransi dan asuransi

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Nov 2023, 07:48 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2023, 07:48 WIB
Charlie Munger. PHOTO: NATI HARNIK/AP
Warren Buffett kini menjadi satu-satunya legenda investor di perusahaan investasi miliknya Berkshire Hatyaway. Hal ini setelah kematian Vice Chairman Berkshire Hathaway Charlie Munger. (PHOTO: NATI HARNIK/AP)

Liputan6.com, New York - Warren Buffett kini menjadi satu-satunya legenda investor di perusahaan investasi miliknya Berkshire Hatyaway. Hal ini setelah kematian Vice Chairman Berkshire Hathaway Charlie Munger menandai berakhirnya sebuah era.

Dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Kamis (30/11/2023), hanya sedikit perusahaan yang memiliki hubungan dekat pemimpin mereka seperti halnya Berkshire dangan Buffett dan Munger yang saling mengenal selama lebih dari enam dekade. Mereka 45 tahun terakhir menjadi Chairman dan Vice Chairman Berkshire Hathaway.

Kematian Munger pada Selasa, 28 November 2023, lima minggu sebelum ulang tahun ke-100, meninggalkan wakil ketua Berkshire Hathaway Greg Abel dan Ajit Jain yang masing-masing mengawasi bisnis non asuransi dan asuransi sebagai penasihat utama dan dewan pengawas Buffett yang berusia 93 tahun.

Mereka menjadi vice chairman pada 2018 mulai ambil peran publik yang lebih menonjol hanya pada pertemuan tahunan Berkshire terbaru, dan akan mempunyai tugas lebih besar untuk diisi dibandingkan di hampir semua perusahaan lain.

Para manajer mengatakan, Abel sepenuhnya menganut budaya Berkshire yang mencakup desentralisasi ekstrem yang memberikan otonomi luas pada unit bisnis.

Namun, Abel dan Jain memiliki gaya berbeda dengan Warren Buffett dan Munger. Pada pertemuan tahunan 2021, Jain ditanya bagaimana dia dan Abel berinteraksi satu sama lain. "Tidak ada keraguan hubungan Warren dengan Charlie adalah unik, dan itu tidak akan ditiru,” ujar Jain.

"Kami tidak berinteraksi satu sama lain sesering yang dilakukan Warren dan Charlie. Namun, setiap kuartal, kami akan saling berbicara tentang bisnis kami masing-masing,”

Abel menuturkan, dia dan Jain secara teratur berkonsultasi satu sama lain, khususnya ketika sesuatu yang tidak biasa terjadi salah satu bisnis Berkshire.

Investor Memiliki Keyakinan

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Investor mengatakan, mereka memiliki keyakinan. “Saya tidak dapat membayangkan investor tidak memikirkan apa yang terjadi ketika Buffett pergi. Anda tidak membutuhkan mereka sebaik Buffett dan Munger untuk menjadikan Berkshire perusahaan yang baik dan bisa dibilang perusahaan yang hebat,” kata Chief Investment Officer Glenview Trust, Bill Stone.

Berkhire belum menanggapi permintana komentar

Penunjukan CEO

Berkshire telah memiliki rencana suksesi setidaknya sejak 2006, ketika Buffett yang saat itu berusia 75 tahun menuturkan kepada pemegang saham kalau perusahaan yang dijalankan sejak 1965 akan bersiap untuk pergantian dirinya.

Munger secara tidak sengaja memberi isyarat selama pertemuan tahunan Berkshire 2021 kalau Abel (61) yang habiskan 25 tahun di Berskhire Hathaway Energy menjadi CEO. Sedangkan Jain (72) akan tetap mengawasi operasi asuransi.

Seorang penggemar hoki, Abel lulus pada 1984 dari Universitas Alberta bekerja di PricewaterhouseCoopers dan perusahaan energi CalEnergy dan bergabung dengan perusahaan tersebut yang kemudian dikenal sebagai MidAmerican Energy pada 1992, yang diambil alih Berskhire pada 2000.

Abel menjadi pimpinan MidAmerican pada 2008 dan mendapatkan keuntungan dari kemampuannya, yang tidak biasa di industri utilitas, dalam mempertahankan laba dibandingkan membayar dividen. Hal ini membebaskannya untuk melakukan akuisisi dan ekspansi ke energi terbarukan.

Investor harus menunggu sampai Abel mengambil alih untuk melihat kesediaannya untuk melepaskan bisnis yang berkinerja buruk atau memiliki pandangan biasa-biasa saja – pendahulunya suka membeli dan menahan bisnis selamanya – atau apakah Berkshire mungkin membayar dividen pertamanya sejak 1967.

Jain, yang lahir di negara bagian Odisha, India, memiliki spesialisasi dalam menentukan harga risiko, terutama risiko besar seperti bencana alam. Dia bergabung dengan Berkshire pada 1986.

Memiliki Orang Berbakat

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Selain dua eksekutif puncak, rencana Berkshire juga menyerukan agar putra tertua Buffett, Howard Buffett menjadi ketua non-eksekutif yang tugas utamanya melestarikan budaya Berkshire.

Todd Combas dan Ted Weschler yang membantu Buffett menjalankan portofolio saham Berskhire senilai lebih dari USD 300 miliar, sekitar setengahnya ada di satu saham yakni Apple, tampaknya akan mengambil alih semuanya.

“Berkshire memiliki orang-orang berbakat di sana yang akan membantu dalam pemilihan saham. Tapi itu tidak akan perna sama,” ujar Chief Investment Officer Smead Capital Management di Phoenix.

Hilangnya Warisan

Bagi pemegang saham, salah satu ciri khas Berkshire adalah pertemuan tahunannya, yang dikenal sebagai Woodstock for Capitalist. Buffett dan Munger akan menjawab pertanyaan pemegang saham selama lebih dari lima jam.

Ini pekan konfrensi investor, acara yang menarik puluhan ribu orang ke Omaha pada awal Mei meski penggemar dapat menontonnya secara streaming. Banyak pemegang saham terutama pemegang saham lokal mengatakan akan terus melanjutkan usahanya tetapi ada pula yang kurang yakin.

"Apa yang benar-benar membuat kami melekat pada orang-orang ini adalah nasihat mereka untuk menjalani kehidupan yang utuh dengan memberikan instruksi kepada orang-orang bagaimana berpikir jernih, jujur pada diri sendiri, belajar dari kesalahan dan menghindari bencana,” kata Whitney Tilson, seorang investor yang sebelumnya menjalankan T2 Partners dan Kase Capital dan telah menghadiri banyak pertemuan.

Pada Mei 2020, di puncak pandemi, Buffett mengadakan pertemuan secara virtual dari Omaha. Munger tidak hadir.

"Ini tidak terasa seperti pertemuan tahunan karena pasangan saya selama 60 tahun, Charlie Munger, tidak hadir di sini,” kata Buffett. "Saya rasa sebagian besar orang yang datang ke pertemuan kami benar-benar datang untuk mendengarkan Charlie,” ia menambahkan.

Charlie Munger Tutup Usia

10 Quote Terkenal Charlie Munger tentang Hidup, Patut Direnungi
10 Quote Terkenal Charlie Munger tentang Hidup, Patut Direnung (doc: Johannes Eisele/AFP via Getty Images)

Sebelumnya diberitakan, miliarder sekaligus investor Charlie Munger telah meninggal dunia pada usia 99 tahun. Charlie Munger juga dikenal sebagai teman lama dan mitra bisnis miliarder Warren Buffett.

Dikutip dari CNN, Rabu (29/11/2023), perusahaan investasi Berkshire Hathaway menyebutkan, Charlie Munger meninggal dengan damai pada Selasa pagi di salah satu rumah sakit di California. Perseroan tidak memberikan informasi mengenai penyebab kematian Munger. Adapun Charlie Munger menjabat sebagai vice chairman di perusahaan investasi milik Warren Buffet, Berkshire Hathaway.

Charline Thomas Munger dikenal dengan julukannya Charle lahir pada 1 Januari 1924 di Omaha, Nebraska. Munger bertugas di Angkatan Darat Amerika Serikat selama Perang Dunia II setelah meninggalkan Universitas Michigan pada 1943 pada usia 19 tahun.

Setelah perang, Charlie Munger bersekolah di Harvard Law School dan lulus dengan pujian pada 1948, kemudian pindah ke California Selatan, tempat ia praktik hukum properti.

Wall Street berduka atas meninggalnya Munger dan pencapaiannya yang menakjubkan di Berkshire Hathaway.

"Berkshire Hathaway tidak mungkin mencapai statusnya saat ini tanpa inspirasi, kebijaksaan dan partisipasi Charlie,” ujar CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett dalam rilisnya.

Ekonom Allianz, Mohamed El-Erian menuturkan, selama beberapa dekade, keduanya memimpin investasi secara signifikan meningkatkan taraf hidup banyak orang. "Dalam prosesnya mereka berulang kali menunjukkan kehebatan kolaborasi, sinergi dan akal sehat. May you RIP, Charlie,” tulis El-Erian dalam platform X dahulu bernama Twitter.

Sementara itu, investor Whitney Tilson menuturkan, dampaknya jauh melampaui dunia investasi. "Orang-orang menemukannya, berpikir mereka akan belajar tentang cara hasilkan uang, tetapi mereka mendapatkan lebih banyak lagi,” ujar Tilson.

 

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya