Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengumumkan kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Perseroan membukukan peningkatan pendapatan dan masih mencatatkan rugi bersih pada periode tersebut.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (1/12/2023), Wijaya Karya membukukan pendapatan neto sebesar Rp 15,07 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini naik 17,88 persen dibandingkan pendapatan neto per kuartal III 2022 senilai Rp 12,79 triliun.
Baca Juga
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan Wijaya Karya membengkak 18,59 persen menjadi Rp 13,86 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok pendapatan perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 11,69 triliun.
Advertisement
Per kuartal III 2023, WIKA meraih rugi neto senilai Rp 6,45 triliun dibandingkan laba neto WIKA per kuartal III 2022 senilai Rp 5,53 miliar.
Alhasil, WIKA mengantongi rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,84 triliun per kuartal III 2023. Pada periode yang sama tahun sebelumnya rugi bersih tercatat Rp 27,96 miliar.
Hingga kuartal III 2023, total aset WIKA tercatat sebanyak Rp 66,65 triliun atau menurun dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 75,06 triliun.
Liabilitas WIKA per kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 55,67 triliun atau turun dibandingkan liabilitas perusahaan pada akhir tahun lalu senilai Rp 57,57 triliun. Ekuitas WIKA turun dari Rp17,49 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 10,97 triliun per kuartal III 2023.
Pada perdagangan saham Jumat, 1 Desember 2023 pukul 10.48 WIB, saham WIKA naik 1,06 persen ke posisi Rp 382 per saham. Saham WIKA dibuka naik dua poin ke posisi Rp 380 per saham. Saham WIKA berada di level tertinggi Rp 386 dan terendah Rp 376 saham. Total frekuensi perdagangan 1.144 kali dengan volume perdagangan 144.970 saham. Nilai transaksi Rp 5,5 miliar.
Wijaya Karya Prediksi Nilai Kontrak Baru Rp 27 Triliun pada 2024
Sebelumnya diberitakan, emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memproyeksikan nilai kontrak baru pada tahun depan paling tidak sama dengan target 2023, yakni Rp 25-27 triliun.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menuturkan, pihaknya menargetkan nilai kontrak baru sekitar Rp 25-27 triliun pada 2023 dan 2024. Proyeksi tersebut mengalami penurunan dari realisasi pada 2022 sebesar Rp 33,35 triliun.
Bila mengacu pada kondisi tahun politik (2024), bisnis di sektor konstruksi ini mengalami perlambatan. Sebab, biasanya pemilik perusahaan konstruksi menunggu hasil pemilihan umum (pemilu).
"Target 2024 sendiri kami masih evaluasi besaran nilainya kemungkinan sama seperti 2023 antara Rp 25-27 triliun, untuk target tentunya kami harapkan sama pada 2024," kata dia.
Sebelumnya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru Rp21,44 triliun hingga September 2023. Kontrak baru itu tumbuh 12,5 % (YoY) dibandingkan periode sama pada tahun lalu sebesar Rp19,06 triliun.
Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 49,6%, disusul dari segmen industri, EPCC, properti dan investasi.
Dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari BUMN dan Pemerintah, dengan skema pembayaran monthly progress.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya mengungkapkan, perolehan kontrak baru ini menjadi hal krusial dalam langkah penyehatan Perseroan. Hal ini akan menjamin ada cash in bagi Perseroan.
Ia menuturkan, peningkatan ini juga membuktikan WIKA mampu menjaga kualitas kerjanya baik proses maupun produk sehingga pemberi kerja masih terus mempercayakan proyek- proyeknya kepada Perseroan.
Advertisement
Proyek Baru
"Kami juga berterima kasih atas dukungan masyarakat dan mitra kerja karena atas dukungan mereka WIKA masih tetap bisa menjaga kinerjanya,” ujar Mahendra Vijaya seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (2/11/2023).
Proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan September di antaranya proyek Bendungan Karangnongko yang terletak di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Underpass Gatot Subroto, Sumatera Utara dan beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.
Sejalan dengan kepercayaan yang terus diberikan oleh pemberi kerja, WIKA juga terus menunjukan upaya untuk merealisasikan komitmennya terhadap mitra kerja di tengah kondisi Perseroan yang menantang. Tercatat pada September 2023, WIKA telah melakukan pembayaran sebesar Rp824,29 miliar kepada sejumlah 1.439 mitra kerja, sebesar Rp339,35 miliar dibayarkan kepada 1.207 mitra kerja yang merupakan UMK.
Wijaya Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 21,44 Triliun hingga September 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengantongi kontrak baru Rp21,44 triliun hingga September 2023. Kontrak baru itu tumbuh 12,5% (YoY) dibandingkan periode sama pada tahun lalu sebesar Rp19,06 triliun.
Kontribusi terbesar pada perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung sebesar 49,6%, disusul dari segmen industri, EPCC, properti dan investasi.
Dari sisi pemberi kerja, sebagian besar proyek yang diraih oleh WIKA berasal dari BUMN dan Pemerintah, dengan skema pembayaran monthly progress.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya mengungkapkan, perolehan kontrak baru ini menjadi hal krusial dalam langkah penyehatan Perseroan. Hal ini akan menjamin adanya cash in bagi Perseroan.
Ia menuturkan, peningkatan ini juga membuktikan WIKA mampu menjaga kualitas kerjanya baik proses maupun produk sehingga pemberi kerja masih terus mempercayakan proyek- proyeknya kepada Perseroan.
"Kami juga berterima kasih atas dukungan masyarakat dan mitra kerja karena atas dukungan mereka WIKA masih tetap bisa menjaga kinerjanya,” ujar Mahendra Vijaya seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (2/11/2023).
Proyek yang masuk ke dalam daftar kontrak baru pada bulan September di antaranya proyek Bendungan Karangnongko yang terletak di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur, Underpass Gatot Subroto, Sumatera Utara dan beberapa perolehan kontrak lainnya baik di induk maupun anak perusahaan.
Sejalan dengan kepercayaan yang terus diberikan oleh pemberi kerja, WIKA juga terus menunjukan upaya untuk merealisasikan komitmennya terhadap mitra kerja di tengah kondisi Perseroan yang menantang. Tercatat pada September 2023, WIKA telah melakukan pembayaran sebesar Rp824,29 miliar kepada sejumlah 1.439 mitra kerja, sebesar Rp339,35 miliar dibayarkan kepada 1.207 mitra kerja yang merupakan UMK.
Advertisement