Liputan6.com, Jakarta - PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) akan mengembangkan cadangan lahan di Benowo, Surabaya, Jawa Timur ke depan. Pengembangan cadangan lahan ini selain proyek di Grand Wisata dan Kota Wisata.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),ditulis Minggu (3/12/2023), dalam paparan publik perseroan pada 29 November 2023, manajemen PT Duta Pertiwi Tbk menyebutkan, pihaknya akan tetap fokus pada Grand Wisata dan Kota Wisata. Land bank atau cadangan lahan pada kedua proyek itu masih cukup untuk pengembangan hingga 10 tahun ke depan. Perseroan akan meluncurkan produk perumahan dan ruko untuk mendukung gaya hidup di Grand Wisata dan Kota Wisata.
Baca Juga
“Untuk di luar Jakarta, kami akan mulai mengembangkan cadangan lahan di Benowo, Surabaya dengan melihat telah dibukanya akses tol ke lokasi tersebut,” tulis manajemen Duta Pertiwi.
Advertisement
Terkait belanja modal, PT Duta Pertiwi Tbk telah menyerap Rp 800 miliar-Rp 850 miliar hingga sembilan bulan 2023. Diperkirakan belanja modal setahun sekitar Rp 900 miliar-Rp 1,2 triliun.
"Capex dialokasikan terutama untuk pengembangan infrastruktur di proyek township kami di Grand Wisata dan Kota Wisata serta proyek-proyek high rise kami,” tulis perseroan.
Pada penutupan perdagangan Jumat, 1 Desember 2023, saham DUTI melemah 0,22 persen ke posisi Rp 4.470 per saham. Saham DUTI dibuka stagnan Rp 4.480 per saham. Saham DUTI berada di level tertinggi Rp 4.600 dan terendah Rp 4.470 per saham. Total frekuensi perdagangan tiga kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 juta.
Kinerja 2022
Sebelumnya diberitakan, Anak usaha, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) mencatatkan kinerja positif hingga akhir 2022. Duta Pertiwi membukukan pendapatan usaha Rp 3,01 triliun pada 2022, meningkat 38,70 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,17 triliun.
Mengutip laporan keuangan Duta Pertiwi, ditulis Minggu (19/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir 2022 mencapai Rp 1,07 triliun atau meningkat 29,92 persen dari realisasi sebelumnya sebesar Rp 825,18 miliar.
Dengan demikian, laba bruto Duta Pertiwi naik 43,70 persen menjadi Rp 1,94 triliun pada 2022 dari Rp 1,35 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 57,29 persen menjadi Rp 979,49 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 622,71 miliar.
Hingga akhir 2022, Duta Pertiwi mengantongi laba bersih sebesar Rp 747,55 miliar. Laba perseroan melonjak 13,28 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 659,89 miliar
Advertisement
Aset Perseroan
Sementara itu, aset Duta Pertiwisenilai Rp 15,58 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 15,30 triliun. Kemudian, liabilitas DUTI Rp 4,65 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,34 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 10,92 triliun hingga akhir 2022 menurun dari akhir tahun lalu Rp 10,96 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 17 Maret 2023, saham DUTI naik 0,21 persen ke posisi Rp 4.710 per saham. Saham DUTI dibuka stagnan Rp 4.700 per saham. Saham DUTI berada di level tertinggi Rp 4.710 dan terendah Rp 4.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 10 kali dengan volume perdagangan 349.232 lot saham. Nilai transaksi harian Rp 160,6 miliar.