Liputan6.com, Jakarta Bursa Amerika Serikat (AS) atau wallstreet semringah. Dengan indeks S&P 500 menguat karena pasar mempertahankan momentum yang terlihat selama tujuh minggu kenaikan berturut-turutnya.
Sedangkan indeks rata-rata Dow Jones sedikit berubah, hanya memperoleh 0,86 poin, atau 0,00% menjadi 37,306.02.
Melansir CNBC, Indeks S&P 500 naik 0,45% menjadi 4.740,56. Nasdaq Composite yang sarat teknologi naik 0,61% menjadi 14.904,81.
Advertisement
S&P 500 sekarang berjarak 1,2% dari penutupan tertinggi sepanjang masa di 4,796.56 yang dicapai pada Januari 2022.
Sektor komunikasi unggul di S&P 500, dengan sektor ini naik 1,9%. Perusahaan teknologi dengan mega-cap seperti Platforms Meta naik hampir 3%, sementara induk Google, Alphabet melonjak lebih dari 2%.
Sementara harga saham baja AS melonjak 26% setelah Nippon Steel Jepang mengatakan akan membeli perusahaan tersebut dalam kesepakatan senilai USD 14,9 miliar.
Indeks S&P 500 mengalami kenaikan mingguan terpanjang sejak 2017. Indeks pasar secara luas naik 3,8% untuk bulan ini.
Pada Desember, indeks Dow naik 3,8%, dan Nasdaq naik 4,8%. Dow juga mencatat rekor intraday, sementara Nasdaq 100 mencatatkan penutupan tertinggi baru.
Sentimen investor berubah positif pada minggu lalu setelah Federal Reserve mengindikasikan tiga penurunan suku bunga jangka pendek diperkirakan terjadi pada tahun 2024 di tengah menurunnya inflasi. Imbal hasil Treasury turun, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun turun di bawah level 4%.
“Ini merupakan kelanjutan dari apa yang telah kita lihat sepanjang bulan ini, yaitu inflasi tampaknya mulai turun, dan suku bunga cenderung lebih rendah dan pendapatan, hingga saat ini, telah stabil,” kata Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas di US Bank Wealth Management.
Namun, menurut Sandven, masih ada kekhawatiran bagi investor menjelang tahun baru. Ahli strategi memperkirakan akan ada pelemahan dalam perkiraan pendapatan karena proyeksi saat ini terlalu tinggi.
“Potensi tekanan pendapatan perusahaan, selain valuasi yang sudah meningkat, merupakan salah satu faktor yang melemahkan prospek optimisme kami,” tambah Sandven.
“Kami pikir tarik-menarik antara pasar bullish dan bearish tetap seimbang di tahun baru,” tambah dia.