Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melaporkan kinerja yang cemerlang dengan peningkatan laba bersih di atas 8%, meskipun terjadi sedikit penurunan pada pendapatannya. Lantas, bagaimana prospek Aneka Tambang ke depan?
Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer menuturkan, harga pasar global untuk emas tetap berada pada level tertinggi sepanjang masa. Sebab, data ekonomi AS yang optimis dan kebijakan the Fed yang semakin dovish dari hari ke hari mendorong peningkatan permintaan untuk logam tersebut.
Baca Juga
"Ketidakpastian perekonomian global yang berkelanjutan dalam bentuk konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, juga merupakan faktor utama yang mendorong peningkatan permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas,” kata Axell dalam risetnya, ditulis Kamis (21/12/2023).
Advertisement
Ia melanjutkan, kedua sentimen utama ini telah meningkatkan harga emas lebih dari 10% pada 2023, dan hal ini tercermin dalam kenaikan ASP emas ANTM hampir 6% YoY (2,042 USD/toz vs 1,930 USD/toz).
Dia juga bilang, momentum bullish emas diperkirakan terus berlanjut hingga 2024 dan menjadi katalis positif bagi ANTM.
Dengan demikian, Axell merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.050 per saham untuk dapat dipertimbangkan.
"Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk ANTM dengan revisi TP sebesar Rp 2.050, setara dengan rasio forward PE sebesar 12,58, sedikit di bawah kisaran SD+1 1 tahun di 12,83. Harga saat ini diperdagangkan pada rasio forward PE sebesar 10,” kata dia.
Meski demikian, tetap ada risiko yang perlu dicermati, yakni perubahan kebijakan nikel Pemerintah, hawkish the Fed, berlanjutnya penurunan harga nikel.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Kinerja Kuartal III 2023
Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan penjualan sebesar Rp 30,89 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini berkurang 8,28 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan ANTM pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 33,68 triliun.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023), penjualan ANTM per kuartal III 2023 didominasi oleh segmen bisnis emas senilai Rp 19,29 triliun atau turun 18,01 persen dibandingkan penjualan emas per kuartal III 2022 senilai Rp 23,53 triliun.
Di sisi lain, ANTM mencetak kenaikan penjualan bijih nikel sebesar 90,44 persen menjadi Rp 6,78 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan realisasi kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,56 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan ANTM menyusut 10,43 persen menjadi Rp 24,80 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 27,69 triliun.
Beban usaha ANTM ikut menurun 15,12 persen dari Rp 3,24 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 2,75 triliun per kuartal III 2023.
Hingga akhir kuartal III 2023, ANTM mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,84 triliun atau meningkat 8,39 persen dibandingkan laba bersih perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 2,62 triliun.
Total aset ANTM per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 35,50 triliun atau tumbuh 5,56 persen dibandingkan total aset emiten pelat merah ini per akhir 2022 senilai Rp 33,63 triliun.
ANTM mengalami kenaikan liabilitas dari Rp 9,92 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 10,88 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas ANTM juga ikut tumbuh dari Rp 23,71 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 24,61 triliun per akhir kuartal III 2023.
Advertisement
Harga Emas Makin Berkilau, Kinerja Aneka Tambang Diprediksi Moncer
Sebelumnya diberitakan, kinerja emiten BUMN pertambangan, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berpotensi besar untuk terus tumbuh positif hingga akhir tahun 2023. Hal ini sejalan dengan tren permintaan emas yang cukup tinggi sepanjang 2023.
Senior Equity Research Analyst Jasa Utama Capital Sekuritas Samuel Glenn Tanuwidjaja mengatakan, kinerja ANTM terbilang stabil selama 6 bulan pertama 2023 dengan rata-rata pertumbuhan 15 persen year on year (yoy). Kinerja ANTM ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata emas.
"Di sisi operasional, penjualan emas Aneka Tambang juga naik 0,3 persen menjadi 13.508 kilogram," kata Glenn dalam risetnya, dikutip Minggu (24/9/2023).
Prospek cerah ANTM juga tercermin dari kenaikan laba usaha dan laba bersih masing-masing 59 persen yoy dan 24 persen yoy pada semester pertama lalu. Capaian ini juga melampaui kenaikan laba usaha dan laba bersih ANTM selama 5 tahun terakhir.
Di sisi lain, Aneka Tambang juga cukup efisien berkat adanya penurunan beban umum dan administrasi 30,4 persen yoy yang disertai oleh penurunan beban penjualan 3 persen yoy.
ANTM juga mengalami lonjakan margin laba bersih 0,4 persen ke level 8,7 persen pada semester pertama tahun ini. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata margin laba bersih perusahaan sepanjang 2022 yakni 8,3 persen.
Lantaran 62 persen pendapatan ANTM berasal dari penjualan emas, Glenn melihat pendapatan dari segmen bisnis emas akan tetap meningkat pada sisa 2023.
Salah satu faktor pendukungnya adalah kondisi ekonomi di China yang dikabarkan lesu. Dalam hal ini kinerja PMI Manufaktur, ritel dan properti, serta kinerja ekspor-impor di sana menurun selama beberapa kuartal pada 2023. "Hal ini meningkatkan permintaan investor untuk emas sebagai safe haven Instrument," kata dia.
Prediksi Harga Emas
Selain itu, prospek ekonomi yang volatil karena kenaikan harga minyak global ke level tertinggi sejak 2022 juga dapat membebankan biaya transportasi pada emiten-emiten domestik dan internasional.
Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran investor akan penurunan kinerja margin profitabilitas sejumlah emiten dan mengubah nilai valuasi harga saham emiten menjadi lebih rendah, khususnya di sektor manufaktur, perhotelan dan restoran, retail, consumer goods, dan pertambangan.
"Sebagai sampingan, harga emas global sudah naik 1,6 persen dalam sebulan ini dan mendekati level resistance USD 1.944 per ons troi," terang Glenn.
Dia pun prediksi harga emas bergerak di kisaran USD 1.940--1.980 per ons troi dengan memperhitungkan efek negatif dari kenaikan harga minyak yang berkelanjutan.
Berdasarkan performa keuangan yang masih di atas rata-rata dan harga emas yang cenderung stabil, maka Glenn merekomendasi buy (beli) dengan target harga Rp 1.920 per saham.
Advertisement