Transaksi Saham DNET Sentuh Rp 1,2 Triliun di Pasar Negosiasi

Transaksi saham DNET mencapai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi, saham DNET melonjak 2,8 persen ke posisi Rp 4.750 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Des 2023, 21:44 WIB
Diterbitkan 21 Des 2023, 21:42 WIB
Transaksi Saham DNET Sentuh Rp 1,2 Triliun di Pasar Negosiasi
Transaksi saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melonjak di pasar negosiasi pada perdagangan saham Kamis (21/12/2023). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) melonjak di pasar negosiasi pada perdagangan saham Kamis (21/12/2023).

Berdasarkan data RTI, transaksi saham DNET mencapai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi. Di pasar negosiasi, saham DNET melonjak 2,8 persen ke posisi Rp 4.750 per saham dengan frekuensi perdagangan satu kali. Total volume perdagangan 2.435.000 saham.

Di pasar regular, saham DNET merosot 1,05 persen ke posisi Rp 4.700 per saham. Saham DNET dibuka turun 50 poin ke posisi Rp 4.700 per saham. Saham Indoritel Makmur Internasional berada di level tertinggi Rp 4.750 dan terendah Rp 4.700 per saham. Total frekuensi perdagangan 19 kali dengan volume perdagangan 2.435.091 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 triliun.

Seiring transaksi saham DNET di pasar negosiasi mencapai Rp 1,2 triliun, transaksi harian saham menembus Rp 10,7 triliun pada perdagangan Kamis pekan ini.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas usai Bank Indonesia (BI) tahan suku bunga acuan 6 persen.

IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 7.209,61. Indeks LQ45 menguat 0,12 persen ke posisi 964,17. Indeks saham acuan cenderung beragam.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.229,28 dan level terendah 7.173. Sebanyak 322 saham melemah sehingga menekan IHSG. 197 saham menguat dan 245 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.045.502 kali dengan volume perdagangan 19 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.503.

 

DNET Gadaikan Saham FAST, ROTI hingga Indomarco untuk Pinjaman

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) telah menjaminkan secara joint collateral atau jaminan bersama atas saham yang dimiliki perseroan di tiga perusahaan. Jaminan saham itu atas seluruh pinjaman ke Bank Mandiri.

PT Indoritel Makmur Internasional Tbk telah menandatangani perjanjian gadai atas saham yang dimiliki dalam masing-masing PT Indomarco Prismatama (IDM) pengelola Indomaret, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) dan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) pada Rabu, 15 November 2023.

Sebelumnya Indoritel Makmur Internasional menandatangani perjanjian pinjaman transaksi khusus (PTK) pada 20 Desember 2017 dengan nilai Rp 2 triliun. Selanjutnya perseroan menandatangani perjanjian pinjaman term loan 2 sebesar Rp 4 triliun pada 22 Agustus 2023 dari  Bank Mandiri.

“Untuk menjamin pemenuhan kewajiban perseroan kepada Bank Mandiri tersebut, perseroan menggadaikan seluruh saham yang dimiliki oleh perseroan dalam masing-masing FAST, ROTI, dan IDM,” tulis Sekretaris Perusahaan Indoritel Makmur Internasional Kiki Yanto Gunawan dalam keterbukaan informasi BEI.

Rincian jumlah saham yang digadaikan Indoritel Makmur Internasional antara lain 1.430.115.492 atau 1,43 miliar saham FAST, saham ROTI sebanyak 1.594.467.000 atau 1,59 miliar, dan saham IDM sebanyak 738.720.000 saham atau 738,72 juta saham.

Manajemen Indoritel menyatakan, transaksi pemberian jaminan kepada Bank Mandiri tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/POJK.04/2020 tentang transaksi afiliasi dan benturan kepentingan (POJK Nomor 42/2020).

“Transaksi pemberian jaminan kepada Bank Mandiri tersebut merupakan transaksi material di atas 20 persen dari ekuitas perseroan namun tidak lebih dari 50 persen dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan tahunan perseroan yang diaudit per 31 Desember 2022,” tulis perseroan.

 

 

Tak Mengandung Benturan Kepentingan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun demikian, perseroan tidak wajib menggunakan penilai dan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dalam hal transaksi material tersebut merupakan transaksi pemberian jaminan kepada bank sesuai dengan ketentuan Pasal 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.04/2020 Tahun 2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Perseroan juga menyatakan transaksi pemberian jaminan kepada Bank Mandiri tersebut tidak mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam POJK Nomor 42/2020.

Untuk memenuhi ketentuan Pasal 16 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan, pada 26 Oktober 2023 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan telah disetujui penjaminan atas saham-saham tersebut.

Manajemen Indoritel Makmur Internasional menyatakan tidak ada dampak material dari kejadian, informasi atau fakta material terhadap kondisi keuangan perseroan. “Tidak ada dampak material dari kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap hukum dan kelangsungan usaha perseroan,”

 

Megah Eraraharja Lepas Saham DNET Rp 2,62 Triliun

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) menyampaikan perubahan kepemilikan saham DNET. Pemegang saham DNET yaitu PT Megah Eraraharja menjual saham DNET pada 17 Oktober 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI),  Rabu (19/10/2022), PT Megah Eraraharja menjual 709.260.564 saham DNET dengan harga Rp 3.700 per saham. Dengan demikian total nilai penjualan saham DNET sekitar Rp 2,62 triliun

Setelah melakukan transaksi itu, Megah Eraraharja menggenggam 2.854.633.305 lembar saham DNET dari sebelumnya 3.563.893.869.

"Tujuan dari transaksi untuk penjualan saham dengan status kepemilikan langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan Kiki Yanto Gunawan, dikutip Rabu (19/10/2022).

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 19 Oktober 2022, saham DNET turun 0,27 persen ke posisi Rp 3.700 per saham. Saham DNET dibuka stagnan di posisi Rp 3.710 per saham.

Saham DNET berada di level tertinggi Rp 3.710 dan terendah Rp 3.660 per saham. Total frekuensi perdagangan 27 kali dengan volume perdagangan 106 saham. Nilai transaksi Rp 39 juta.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya