Bergerak Tak Wajar, Bursa Pantau Saham Mitra Keluarga Karyasehat

Saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk ditutup naik 1,45 persen ke posisi 2.800 pada Jumat, 22 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saham saat itu tercatat sebanyak 996 kali.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Des 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2023, 12:00 WIB
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). H
Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). (Foto: Laman PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Hal itu menyusul terjadinya adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham MIKA di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MIKA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (25/12/2023).

Melansir data RTI, saham PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk ditutup naik 1,45 persen ke posisi 2.800 pada Jumat, 22 Desember 2023. Frekuensi perdagangan saham saat itu tercatat sebanyak 996 kali.

Volume saham yang ditransaksikan yakni 47,33 juta lembar saham senilai Rp 130,4 miliar. Dalam sepekan, harga saham MIKA naik 1,45 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham MIKA naik 3,70 persen.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham MIKA, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Catatan saja, informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 8 Agustus 2023 yang dipublikasikan melalui website Bursa yakni tentang Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek.

Tebar Deviden

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) (Foto: laman PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk)
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) (Foto: laman PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk)

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 500-550 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 37 per saham.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (25/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Mei 2023.

Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 1 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 10,07 triliun serta total ekuitas senilai Rp 6,91 triliun.

Jadwal

  • Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 31 Mei 2023
  •  Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 5 Juni 2023
  •  Cum dividen di pasar tunai: 6 Juni 2023
  •  Ex dividen di pasar tunai: 7 Juni 2023
  •  Recording date: 6 Juni 2023
  •  Pembayaran dividen: 23 Juni 2023

 

IPO

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)  (Foto: laman PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk)
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)  (Foto: laman PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk)

Sekadar info, Pada Maret 2015, Mitra Keluarga menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MIKA.

Perseroan saat itu menerbitkan 261,91 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 10 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Harga penawaran dipatok sebesar Rp 17.000, sehingga perseroan mengantongi Rp 4,45 triliun dari IPO.

Pemegang saham perseroan saat ini, mayoritas atau sebesar 62,14 persen dimiliki oleh PT Griyainsani Cakrasadaya. Sisanya 35,18 persen merupakan kepemilikan publik dan sekitar 2,38 persen merupakan saham treasury.

 
 
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya