Resmi Tercatat di Bursa, Simak Kinerja Keuangan Samcro Hyosung Adilestari

Berikut kinerja keuangan PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) yang catatkan saham perdana di BEI pada Kamis, 11 Januari 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Jan 2024, 11:46 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 11:45 WIB
Saham PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 11 Januari 2024. (Foto: BEI)
Saham PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 11 Januari 2024. (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 11 Januari 2024. Samcro Hyosung Adilestarimenjadi perusahaan tercatat ke-6 di Bursa pada 2023.

Perseroan bergerak dalam bidang industri dan perdagangan yang memproduksi berbagai macam produk berupa perekat hook dan loop/magic tape atau pita pengait rekat dan webbing tape. Hook dan loop merupakan alternatif pengganti kancing dan resleting. Mengutip prospektus IPO, perseroan membukukan penjualan RP 22,77 miliar pada 30 Juni 2023.

Penjualan itu susut 14,50 persen dibandingkan penjualan pada Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 26,63 miliar. Bersamaan dengan itu, beban pokok turun menjadi Rp 12,98 miliar pada Juni 2023 dari Rp 18,16 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 9,79 miliar.

Hingga 30 Juni 2023, perseroan membukukan laba operasi sebesar Rp 6,8 miliar. Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan keuangan Rp 14,72 juta dan beban keuangan Rp ,1,05 miliar. Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 4,16 miliar, turun 141,72 persen dibandingkan laba tahun berjalan pada Juni 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,72 miliar.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar RP 103,97 miliar, naik dibandingkan posisi akhir 2022 yang tercatat sebesar Rp 84,26 miliar. Liabilitas hingga 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 48,29 miliar dari Rp 32,63 miliar pada akhir 2022. Sedangkan ekuitas hingga 30 Juni 2023 naik menjadi RP 55,68 miliar dari Rp 51,63 miliar pada akhir 2022.

 

 

Jadi Pendatang Baru di BEI

Pencatatan saham perdana PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) dan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) pada Kamis, 11 Januari 2024. (Foto: BEI)
Pencatatan saham perdana PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) dan PT Manggung Polahraya Tbk (MANG) pada Kamis, 11 Januari 2024. (Foto:BEI)

Sebelumnya diberitakan, saham PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk akan segera tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 11 Januari 2024. Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-6 di Bursa pada tahun ini.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa, saham perseroan bakal diperdagangkan dengan kode ACRO. PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk mencatatkan saham di papan pengembangan, dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 693.828.000 saham. Harga penawaran saham yakni Rp 108 per saham.

Dengan demikian, perseroan meraup dana sebanyak Rp 74,93 miliar. Rencananya, Samcro Hyosung Adilestari akan mengalokasikan sekitar 30 persen dana hasil IPO untuk pembelian mesin. Kemudian sekitar 10 persen akan digunakan perseroan untuk membayar pinjaman dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk.

Selain itu, sekitar 15 persen akan digunakan untuk 80,76 persen untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan 19,24 persen akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dana IPO

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.

Informasi saja, mulai tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 dan seterusnya, manajemen Perseroan bermaksud membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 25 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha dan arus kas Perseroan serta prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan di masa yang akan datang dan dengan memperhatikan pembatasan peraturan dan kewajiban lainnya, serta kebijakan Perseroan dalam penggunaan laba bersih, penentuan jumlah penyisihan untuk dana cadangan, dan pembagian dividen tersebut akan diputuskan oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan ketentuan Pasal 71 UU PT.

IPO, Samcro Hyosung Adilestari Incar Dana Segar hingga Rp 74,93 Miliar

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan mengincar dana Rp 74,93 miliar.

Mengutip laman e-ipo, Jumat (15/12/2023), Samcro Hyosung Adilestari bakal melepas saham sebanyak-banyaknya 693.828.000 Saham Seri A atau sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum dengan nilai nominal Rp 20 setiap saham.

Adapun harga penawaran sebesar Rp 103 hingga Rp 108 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana sebesar Rp 74,93 miliar. 

Sebagai pemanis, Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 231.276.000 Waran Seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 8,33% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. 

Setiap pemegang 3 saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 Waran Seri I dimana setiap 1 Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1 Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp20, yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp186  yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak tanggal Waran Seri I diterbitkan, sampai dengan 1 Hari Kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan waran yang berlaku mulai  10 Juli 2024 sampai dengan 10 Januari 2026. Selain itu, total hasil pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 43,01 miliar. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya