Liputan6.com, Jakarta - PT Kino Indonesia Tbk (KINO) senantiasa mencari peluang untuk selalu berekspansi. Kendati tahun ini memasuki musim politik, Sekretaris PT Kino Indonesia Tbk, Clara Alexandra Linanda mengatakan perseroan memandang positif pada pesta demokrasi akbar itu dan optimistis kinerja tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu.
"Kami selalu mencari peluang untuk berekspansi. Kami juga memberikan tanggapan positif terhadap pemilu dan atas stabilitas politik," kata Clara kepada Liputan6.com, ditulis Minggu (14/1/2024).
Baca Juga
Lebih jauh, perseroan optimistis kinerja tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu. Sementara, perseroan belum mengantongi panduan untuk kinerja tahun ini. Namun, Clara mengatakan perseroan telah menyiapkan strategi untuk mendorong kinerja keuangan pada 2024.
Advertisement
Di antaranya, melibatkan pengembangan pasar baru, meluaskan distribusi, peningkatan efisiensi operasional, dan fokus pada inovasi produk.
"Kinerja kami diharapkan meningkat dibanding tahun 2023 dengan strategi pemasaran yang lebih agresif, peningkatan efisiensi operasional, dan adaptasi terhadap tren pasar yang selalu berkembang," imbuh Clara.
Saham KINO saat ini tengah dalam tren turun. Pada perdagangan Jumat, 12 Januari 2024, saham KINO ditutup turun 0,78 persen ke posisi 1.280.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham KINO tercatat sebanyak 64 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 40,50 ribu lembar senilai Rp 51,54 juta. Dalam sepekan, harga saham KINO susut 3,76 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham KINO terkoreksi 16,88 persen.
Presiden Komisaris Kino Indonesia Jual 21,80 Juta Saham KINO
Sebelumnya diberitakan, Presiden Komisaris PT Kino Indonesia Tbk (KINO), Harry Sanusi mengurangi kepemilikan saham KINO pada 13 Desember 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (17/12/2023), Harry Sanusi menjual 21.800.000 saham KINO dengan harga Rp 1.400 per saham. Dengan demikian, total penjualan saham senilai Rp 30,5 miliar.
“Tujuan dari transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian mengutip dari keterbukaan informasi BEI.
Setelah pelepasan saham tersebut, Harry Sanusi memiliki 104.475.257 saham KINO atau setara 7,31 persen. Sebelumnya, ia mengenggam 126.275.257 saham atau setara 8,83 persen.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 15 Desember 2023, saham KINO melemah 1,89 persen ke posisi Rp 1.300 per saham. Saham KINO dibuka stagnan di kisaran Rp 1.325 per saham. Saham KINO berada di level tertinggi Rp 1.335 dan terendah Rp 1.300 per saham. Total frekuensi perdagangan 102 kali dengan volume perdagangan 912 saham. Nilai transaksi Rp 119,2 juta.
Sebelumnya, Harry Sanusi telah menjual saham KINO pada 30 November 2023. Presiden Komisaris Kino Indonesia Harry Sanusi melepas 27.357.143 saham KINO dengan harga Rp 1.400 per saham. Total nilai penjualan saham KINO sebesar Rp 38,3 miliar.
"Tujuan dari transaksi divestasi, status kepemilikan langsung,” tulis Harry Sanusi.
Dengan penjualan saham itu, Harry mengenggam 126.275.257 saham KINO atau setara 8,883 persen dari sebelumnya 153.632.400 saham KINO atau setara 10,75 persen.
Advertisement
Kinerja Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) mencatat kinerja keuangan positif hingga akhir kuartal III 2023. Perseroan catat pertumbuhan penjualan dan mencetak laba bersih.
Penjualan Kino Indonesia naik 3,99 persen menjadi Rp 2,94 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,83 triliun. Beban pokok penjualan susut 1,4 persen menjadi Rp 1,73 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,76 triliun.
Dengan demikian, laba kotor tercatat Rp 1,21 triliun hingga akhir September 2023. Laba kotor perseroan bertambah 12,99 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,07 triliun
Perseroan mencatat beban penjualan turun menjadi Rp 779,74 miliar hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 943,43 miliar. Beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 241,33 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Beban umum dan administrasi hingga kuartal III 2022 tercatat Rp 291,69 miliar.
Aset Perseroan
Perseroan alami kenaikan beban bunga dari Rp 124,01 miliar menjadi Rp 129,35 miliar. Perseroan mencatat rugi atas penjualan aset tetap Rp 4,3 miliar dari periode sama tahun sebelumnya untung Rp 10,26 miliar. Perseroan alami kenaikan pendapatan bunga menjadi Rp 2,03 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,19 miliar.
PT Kino Indonesia Tbk mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 58,22 miliar hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 250,22 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 44 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 172.
Perseroan mencatat ekuitas Rp 1,59 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 Rp 1,53 triliun. Total liabilitas perseroan susut menjadi Rp 2,95 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 Rp 3,14 triliun. Aset perseroan turun menjadi Rp 4,55 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari akhir 2022 Rp 4,67 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 216,20 miliar hingga akhir Septemebr 2023 dari Desember 2022 Rp 194,55 miliar.
Advertisement