Produsen AMDK Cleo Siapkan Belanja Modal Rp 300 Miliar pada 2024

Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), Hermanto Tanoko mengatakan target yang ambisius itu didukung oleh beberapa faktor kunci.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 26 Jan 2024, 16:13 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2024, 16:13 WIB
Produsen AMDK Cleo Siapkan Belanja Modal Rp 300 Miliar pada 2024
Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) optimistis mencatatkan kinerja moncer pada 2024.(Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Cleo, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) optimistis mencatatkan kinerja moncer pada 2024. Perusahaan optimistis dapat mencapai pertumbuhan double digit pada pendapatan dan laba bersih pada 2024, di atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya 5 persen.

Komisaris Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Hermanto Tanoko mengatakan target yang ambisius itu didukung oleh beberapa faktor kunci. Termasuk stabilnya harga bahan baku kemasan kunci yaitu biji plastik. Di samping itu, PT Sariguna Primatirta Tbk juga telah melakukan pembukaan 3 pabrik baru di Lampung, Manado, dan Palembang pada 2023 yang telah sukses beroperasi, dan akan memberi sumbangan pendapatan perseroan tahun ini.

"Langkah-langkah ini tidak hanya memperkuat kedekatan kami dengan pelanggan di daerah tersebut, tetapi juga memperluas jaringan distribusi internal kami. Tidak hanya itu, akuisisi PT Sentralsari Primasentosa (SPS) sebagai distributor produk kami juga diharapkan meningkatkan efisiensi distribusi kami, membawa kami menuju potensi pertumbuhan yang lebih tinggi," kata Hermanto kepada Liputan6.com, Jumat (26/1/2024).

Untuk mencapai target tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 300 miliar. Belanja modal itu akan dialokasikan untuk berbagai inisiatif strategis. Seperti penambahan pabrik baru, pengembangan pabrik yang sudah ada, peningkatan kapasitas produksi, dan perluasan jaringan distribusi.

"Dana untuk belanja modal ini akan didanai secara internal oleh perseroan. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Cleo untuk memperkuat posisinya menjadi pemimpin dalam industri AMDK dan untuk terus memberikan pertumbuhan yang konsisten di atas rata-rata industri," ujar Hermanto.

Langkah-langkah strategis perseroan tahun ini mencakup penambahan tiga pabrik baru di Palu, Pontianak, dan Pekanbaru. Secara bersamaan, perseroan juga akan memperluas jaringan distribusi serta meluncurkan beragam produk baru yang didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

"Dengan cara ekspansi ini kami yakin bahwa Cleo akan menjadi pemimpin dalam industri ini dan memberikan nilai yang maksimal bagi para pemegang saham," pungkas Hermanto.

 

 

Produsen Air Minum Kemasan Cleo Kantongi Pinjaman Rp 300 Miliar dari BNI

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Sebelumnya diberitakan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berhasil mengantongi alternatif pembiayaan berupa fasilitas kredit sebesar Rp 300 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Dari fasilitas kredit BNI tersebut, sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 200 miliar berbentuk pinjaman berjangka akan digunakan untuk membiayai kegiatan ekspansi.

Perseroan akan mengalokasikan modal tersebut untuk keperluan ekspansi. Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi, tahun ini Perseroan sedang membangun dua pabrik baru di Lampung dan Manado.

Penambahan dua pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 5 persen dari total kapasitas yang sekarang yaitu sekitar 5,5 miliar liter per tahun.

"Selain agresif melakukan pembangunan pabrik baru, CLEO juga meningkatkan kapasitas produksi menambah investasi mesin mesin otomatis dan telah memperluas 5 pabrik existing yaitu di Banjarmasin, Citeureup, Bojonegoro, Makassar, dan Kendari," kata Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Kamis (6/7/2023).

 

Kembangkan Jaringan Distribusi

Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)  (Dok: Sariguna Primatirta)
Ilustrasi pabrik PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) (Dok: Sariguna Primatirta)

Sementara untuk memperkuat layanan kepada pelanggan dan memperluas cakupan pasar sekaligus menekan biaya pengiriman, Perseroan juga secara agresif memperluas titik penjualan dan mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia, terutama wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Timur.

Adapun untuk depo air minum, dari posisi awal tahun yang tercatat telah memiliki 290 depo, Perseroan akan meningkatkan menjadi sekitar 350 depo.

“Kami akan terus berusaha menambah omset, sehingga target pertumbuhan penjualan double digit tahun ini bisa tercapai. Oleh karena itu, Perseroan terus melakukan ekspansi secara agresif dengan tetap memperhatikan risk management,” imbuh Melisa.

Selain berbagai upaya pengembangan bisnis secara organik tersebut, CLEO juga terus membuka kemungkinan untuk mengembangkan bisnis secara anorganik melalui akuisisi perusahaan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) atau pun perusahaan yang berada dalam lingkup supply chain di industri tersebut.

Wadirut Sariguna Primatirta Beli 269,65 Juta Saham CLEO

PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) merilis kinerja keuangan pada kuartal I 2022 yang catat pertumbuhan laba dan pendapatan (Dok: PT Sariguna Primatirta Tbk)

Wakil Direktur Utama (Wadirut) PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) Melisa Patricia melalui PT Mulia Prima Tunggal membeli saham CLEO pada 19 September 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (25/9/2022). Melisa membeli 269.650.000 saham dengan harga Rp 450 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi pembelian saham CLEO tersebut sekitar Rp 121,34 miliar.

“Tujuan transaksi investasi, status kepemilikan tidak langsung,” tulis Melissa dalam keterbukaan informasi BEI.

Adapun kepemilikan dalam transaksi pembelian saham ini melalui PT Mulia Prima Tunggal. PT Mulia Prima Tunggal dimiliki oleh Melisa Patricia sebesar 99,96 persen.

Setelah transaksi pembelian saham CLEO tersebut, kepemilikan langsung 52.000.000 lembar saham atau setara 0,43 persen, kepemilikan tidak langsung sebesar 310.000.000 lembar saham atau setara 2,58 persen. Jumlah kepemilikan menjadi 362.000.000 lembar saham CLEO.

Sebelum transaksi, kepemilikan langsung 52.000.000 lembar saham atau 0,43 persen, kepemilikan tidak langsung sebesar 40.350.000 lembar saham atau 0,34 persen dan jumlah kepemilikan 92.350.000 lembar saham atau 0,77 persen.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya